chapter 1

14.6K 794 54
                                    

Kebahagiaan yang ku rasakan tak selamanya dapat kumiliki. Ketika takdir memisahkan kita berdua... yakinlah bahwa ikatan kita tetap ada bahkan jika kau tak merasakan keberadaanku lagi.

*
*
*
"Jungkook ayo, hyung sudah memasakkan makanan kesukaanmu, kau laparkan? Cepat, nanti makanannya dingin," ujar suara lembut dari yang lebih tua memanggil sang adik, Yoongi.

"Ayo hyung makan.. makan..makan!! " kebahagiaan terpancar dari wajah namja muda berwajah imut, Jungkook.

Dua anak tak berdosa itu hidup tanpa orang tua mereka, sang kakak harus bekerja extra keras untuk menghidupi kebutuhan hidupnya dan sang adik. Pada dasarnya kehidupan diciptakan atas ketidakadilan. Namun hal paling adil dalam hidup mereka adalah karena mereka tak dipisahkan dan mereka bersyukur akan itu.

Yang lebih tua memutuskan untuk tak melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi, hidup sederhana terlebih setelah kehilangan orang tua mereka tidaklah mudah. Ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pola pikirnya pun harus lebih dewasa dari anak seumurannya, ia sudah harus menanggung beban sebagai kepala keluarga diusia mudanya. Namun semua itu ia lakukan bukan tanoa sebab, semua ia lakukan demi sang adik yang amat ia cintai.

hal sekecil apapun adalah kebahagiaan untuk mereka berdua bahkan makanan sederhana saja sudah dapat membuat kedua anak manusia tak bersalah itu merasakan bahagia. Uap panas dari sup yang baru saja dimasak menghangatkan rumah kecil mereka dari dinginnya musim dingin.

"Hyung,ayo makan bersamaku!"ujar sang adik kepada kakaknya yang hanya menatapnya ketika ia sedang melahap makannya.

"Makanlah, hyung sudah ke-"belum sempat yoongi menyelesaikan perkataannya sang adik langsung memasukkan sesuap nasi kedalam mulut kecil Yoongi."hyung belum makan jadi jangan mengatakan kalau hyung sudah kenyang, mengerti? Makanlah, aku juga tidak akan sanggup menghabiskan semua makanan ini sendirian hyung," ujar sang adik sembari mengaduk nasi yang ada di mangkuk makannya tanpa menoleh kepada sang kakak.

Yoongi yang melihat tingkah jungkook hanya memberikan senyum tipisnya di sela-sela kegiatan mengunyah makanan yang ada dimulutnya.

"Baiklah, sekarang ayo kita makan,"ucap yoongi terhadap sang adik.

Yoongi amat mencintai sang adik, bagaimanapun Jungkook adalah satu satunya harta benda paling berharga untuknya. Jungkook adalah satu satunya keluarga yang ia miliki sekarang. Ia rela melakukan apapun hanya untuk adik semata wayangnya ini.

"Hyung,aku sudah selesai makan,"ujar Jungkook membuyarkan lamunan Yoongi.

"Ahh.. sudah selesai? Baiklah sekarang cuci tangan dan kakimu,sikat gigimu lalu pergilah tidur. Hyung akan membereskan sisa makanan ini dulu," ujar Yoongi kepada sang adik.

"Aku ingin membantu hyung! Setelahnya Kita tidur bersama sama nanti," ucap Jungkook sembari membawa piring yang tadi ia gunakan ke dapur untuk di cuci.

Melihat adik kecilnya itu Yoongi kembali mengulas senyuman. Adiknya yang polos benar benar membawa kebahagiaan untuknya. Malam musim dingin akan tetap terasa hangat bagi Yoongi jika Jungkook ada disisinya dan menemaninya.

Selesai menyelesaikan pekerjaannya dan sang kakak, Jungkook langsung pergi kekamar mandi untuk melakukan apa yang di perintahkan oleh Yoongi tadi. Jungkook takut, ia sangat takut jika Yoongi marah kepadanya.

Jungkook hanya tak ingin mengecewakan Yoongi,kakak yang paling ia sayangi. Bahkan ia rela jika hidup berdua saja dengan yoongi selamanya. Hanya berdua,ia dan Yoongi.hyung yang amat ia cintai.

Selesai dengan tugasnya Jungkook langsung masuk kedalam kamarnya dan Yoongi, sesampainya disana ia melihat Yoongi yang terlelap lebih dulu darinya.

Hyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang