chapter 9

3.9K 382 45
                                    

Keputusasaan hanya akan membawa malapetaka untukmu.

*
*
*

" jika aku tak dapat bertemu denganmu disini, biarkan aku bertemu denganmu di surga nanti "

Api menyambar seluruh bagian dari ruangan tersebut, memakan seluruh barang yang dapat ia jadikan abu,menghancurkannya menjadi serpihan serpihan tak beraturan. Menjalar keluar ruangan,asap tebal mengepul dan keluar dari jendela menuju tempat yang lebih terbuka. Semua orang yang melihatnya lari ketakutan,hanya ia dan keputus asaannya yang tetap tinggal di dalam ruangan yang mulai kehilangan oksigennya.

Semua tampak menakutkan namun ia tak memiliki keinginan untuk pergi, kakinya bagai terpaku di tempat ia berdiri,menatap lurus kedepan dengan pandangan kosongnya.

*
*
*

Kepanikan melanda tempat ini, asap hitam dan api mulai memenuhi ruangan tempatnya berada. Ia berdiri mematung menatap lurus kedepan,menatap kedalam mata yang selalu memberinya semangat. Mata itu benar benar berubah,tak sehangat dulu lagi. Keputusasaan memenuhi tatapan sendu itu. Semua terjadi dengan sangat cepat, api menyambut teriakan ketakutan seluruh orang yang ada di luar ruangan.

'Hyung...' entah kenapa hanya kata itu yang ada dalam pikirannya, terus berulang ulang bagai tak memiliki tempat untuk kata lain. Asap tebal memenuhi paru parunya namun tak sedikit pun sesak ia rasakan.

Ia ingin menyelamatkan yoongi dari tempat itu. Namun jungkook tak dapat menyentuh yoongi bahkan seujung helai rambutnya pun tak bisa. Jungkook berteriak sekuat tenaga untuk menyadarkan yoongi namun teriakannya tak di dengarkan... atau memang tak dapat yoongi dengar.

Jungkook memperhatikan sekelilingnya yang mulai hangus terbakar, ia semakin khawatir dengan keadaan yoongi.

"Hyung..sadarlah... kenapa kau menjadi sebodoh ini hyung... hyung aku disini... disisimu.. apa kau tak dapat merasakan kehadiranku... hyung sadarlah" ucap jungkook lirih mencoba menggapai yoongi namun tangannya tak kunjung menyentuh yoongi. Tangannya terus menembus tubuh rapuh yoongi.

Jungkook sadar sekarang, hyungnya tak dapat melihatnya. Ia tak dapat menyentuh hyungnya, hyungnya takkan pernah dapat mendengarnya, ia sadar sekarang bahwa yang ia lakukan semuanya sia sia. Ia tak dapat melakukan apapun untuk menyelamatkan yoongi,ia hanya dapat menyaksikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jungkook benar benar tak sanggup jika ia harus melihat waktu terakhir hyungnya, ia sungguh takkan pernah sanggup untuk menyaksikan itu semua. Ia meneteskan air matanya, rasa sakit menghantuinya lagi.

Jungkook menutup matanya dengan erat, memeluk tubuhnya yang bergetar ketakutan. Ia seperti bocah 5 tahun yang di tinggalkan sendirian oleh ibunya di taman, ketakutan.

***

Yoongi berdiam diri ditempatnya, hawa panas memenuhi ruangan tersebut namun ia benar benar tak merasakan hawa panas dari api yang berkobar di sekelilingnya,dadanya sudah cukup sesak karena penyesalan dan sekarang bertambah sesak karena menghirup asap tebal yang menghilangkan oksigen di dalam ruangan tersebut.

Paru parunya bagai tak dapat menyimpan oksigen dan tak dapat mengeluarkan karbondioksida, jantungnya terasa lemah untuk mempompa darah keseluruh tubuh.

Semuanya terasa seperti ilusi untuk yoongi, dimatanya api api itu adalah kesalahan dan sebuah kebodohan,pembalasan untuknya yang terlalu bodoh menyikapi perasaannya.

Hyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang