chapter 2

5.8K 618 11
                                    

Bangkai yang disembunyikan lama kelamaan akan tercium aromanya.
*
*
*
Sudah 4 hari Jungkook di skors dan sudah 4 hari dia diam-diam keluar dari rumah untuk pergi ketempatnya bekerja tanpa di ketahui oleh sang kakak. Setiap Yoongi pergi untuk bekerja maka tak lama setelah kepergian Yoongi,Jungkook juga akan meninggalkan rumah untuk bekerja.

Seperti pada hari ini,Setelah melihat Yoongi yang sudah pergi bekerja Jungkook mulai bersiap siap untuk pergi ke tempat ia bekerja part time.

'Aku di skor di sekolah bukan di tempat kerja ku jadi aku harus tetap datang'pikir Jungkook.

Jungkook keluar dari rumah lalu mengunci pintu, ia menyembunyikan kunci di tempat biasa kakaknya menaruhnya. Berjalan perlahan kearah halte bus, ia melihat kearah sekelilingnya memastikan bahwa hyungnya tidak ada di sekitar halte lalu duduk menunggu bus datang.

"Pagi hyung!"sapa Jungkook kearah pelayan cafe yang lain. "Eoh, sudah datang sepagi ini? Kau tidak sekolah? "Ujar teman sepekerjaannya itu,Namjoon namanya. 3 tahun lebih tua dari Jungkook, orang yang mengajari Jungkook tentang segalanya. Orang yang sudah Jungkook anggap seperti hyung kedua untuknya, perhatian dan kasih sayang yang di berikan oleh Namjoon tak kalah dengan yang di berikan oleh Yoongi.

'Andai aku boleh egois, aku ingin mereka tak pernah pergi dari sisiku' pikir Jungkook ketika mengingat kedua hyungnya ini.

"Tidak, aku di skors selama seminggu," jawab Jungkook."kau di skors? Kau berkelahi atau kenapa?" Tanya Namjoon sembari melanjutkan pekerjaannya.

"Aku berkelahi," Jungkook yang mendengar pertanyaan Namjoon dari dalam ruang ganti menjawabnya dengan sedikit keras.

Keluar dari ruang ganti,Jungkook langsung mengerjakan seluruh pekerjaannya hingga sore hari menjelang.
*
*
*
Cafe terlihat lebih lenggang dari pada siang hari tadi, Jungkook dan Namjoon terlihat beristirahat menghilangkan penat di ruang ganti. Kesunyian menemani mereka berdua, mereka sama sama lelah dengan semua pekerjaan mereka hari ini.

"Apa kau mau americano?" Tawar Namjoon kepada yang lebih muda. "Boleh"jawab Jungkook sekedarnya.

Namjoon berjalan keluar dari ruangan tersebut memasuki dapur cafe tersebut membuat dua cangkir kopi untuknya dan Jungkook. Ketika Namjoon menyiapkan kopi untuk mereka pintu cafe terbuka menandakan ada pengunjung yang datang.

Dua orang pengunjung itu berjalan kearah sudut cafe, duduk di bangku paling pojok. Namjoon yang menyadari kehadiran dua manusia itu datang menghampiri untuk menanyakan pesanan.

Setelah selesai dengan pesanan Namjoon kembali kedapur untuk menyiapkan pesanan tersebut bertepatan saat namjoon ingin mengantarkan pesanan jungkook keluar dari ruang ganti lalu menghampiri Namjoon.

"Biar aku saja hyung" tawar Jungkook,"Ah baiklah". Setelah menerima pesanan itu Jungkook langsung berjalan kearah kedua pengunjung dimana salah satunya memunggunginya.

'Deg' punggung itu, Jungkook mengenal punggung itu. Punggung itu sangat familiar dimatanya. Itu punggung Yoongi, punggung hyungnya.

Jungkook diam memantung ditempatnya, ia tak tau harus berbuat apa. Jika hyungnya melihatnya maka dapat dipastikan hyungnya akan marah besar kepadanya, hal yang paling Yungkook takutkan akan terjadi.

*
*
*

Yoongi baru saja menyelesaikan semua pekerjaannya lebih cepat hari ini, rencananya ia ingin langsung pulang dan bertemu dengan sang adik yang ia tinggalkan seharian ini dan memasakkan sesuatu yang lezat untuk adiknya. Ia selalu cemas jika Jungkook hanya sendiri dirumah, ia takut terjadi sesuatu terhadap sang adik. Overprotektif memang tapi itulah Yoongi.

Hyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang