Seperti salju, aku ingin terbang menghampirimu. Seperti salju yang turun dari langit,aku ingin jatuh dalam genggamanmu.
***
Waktu berlalu dengan sangat cepat. Pohon pohon sudah tak berdaun, bunga bunga sudah layu. Angin dingin berhembus menusuk tulang. Musim dingin akan segera datang. Musim dingin tahun ini benar benar dingin untuk seseorang yang sedang terduduk diatas kursi rodanya, itu yoongi.
Terduduk tepat di depan jendela yang terbuka,memandang sebuah foto kenangannya dengan sang adik. Mengusap seseorang yang tengah tersenyum di dalam foto tersebut bersamanya.
'Seperti debu-debu kecil yang terbang diudara. Akankah aku mendapatkanmu lebih cepat. Andai aku adalah salju yang turun dari langit, aku berharap dapat mencair di dalam genggaman hangatmu'
Tulisan tangan yang amat yoongi rindukan tertata apik di bagian belakang foto tersebut. Foto dimana mereka berdua tersenyum sembari saling berangkulan.
Tulisan tangan yang benar-benar menggambarkannya, menggambarkan keinginan yoongi saat ini. Ia ingin bertemu dengan jungkook dalam waktu dekat namun keadaannya tak memungkinkan. Ia tak mungkin bertemu dengan sang adik dalam keadaan seburuk ini. Ia ingin mencairkan gunung es yanga da dalam hatinya dengan pelukan hangat yang telah lama tak ia rasakan.
Selimut hangat terjatuh menutupi tubuhnya yang terduduk di atas kursi roda. Menutupi sebagian tubuhnya menghalangi udara dingin yang menusuk.
" udara dingin diluar akan membuat dirimu membeku jika kau terus membiarkan jendela ini terbuka,hyung" taehyung menutup jendela kaca yang selalu yoonhi pandang setiap harinya. Membalikkan tubuhnya dan berjongkok tepat dihadapan yoongi. Tersenyum manis mencoba memberi kekuatan kepada yoongi,berharap yoongi mendapatkan kembali semangat hidupnya.
"Hyung,cepatlah sembuh! Kita sudah sangat dekat dengan adikmu. Kau tak ingin ia hilang kembali,kan? Sehatlah kembali dan kita akan bertemu dengannya" senyuman tak pudar dari wajah taehyung.
Yoongi menatap wajah yang lebih rendah darinya itu, ia berpikir sejenak. Ia tau, taehyung mencoba memberinya harapan dan semangat untuk kembali sehat agar dapat bertemu dengan jungkook. Ia tersenyum, untuk pertama kalinya setelah kehilangan jungkook,yoongi tersenyum.
"Kau benar, aku harus segera sembuh. Dengan begitu ketika jungkook melihatku ia takkan bersedih" yoongi mulai menyemangati dirinya sendiri.
Inilah yang taehyung inginkan, yoongi kembali tersenyum. Yoongi dan dirinya tak jauh berbeda, mereka sama-sama kehilangan orang terpenting dalam hidup mereka. Mereka tak jauh berbeda, kehilangan karena kebodohan dan menyesal karena kecerobohan.
"Istirahatlah hyung,kau tak boleh lelah agar penyembuhanku berjalan lebih cepat." Taehyung berdiri dan berjalan kearah belakang yoongi,mendorong kursi roda tersebut mendekat kearah tempat tidur pasien. Ia membantu yoongi berjalan dan membaringkan diri.
"Terima kasih"ujar yoongi. Ia mulai menutup wajahnya.
'Cklek'
Suara pintu yang terbuka memaksa yoongi menunda istirahatnya. Tatapan kedua orang tersebut terfokus terhadap orang dibalik pintu tersebut.
"Apa aku mengganggu?" Tanya orang tersebut. "Hoseok/hoseok hyung!" Kedua orang tersebut terkejut melihat siapa yang mengganggu waktu istirahat yoobgi. "Ah,hallo lama tak bertemu tae. Yoobgi hung bagaimana kabarmu? Maaf ketika kejadian itu aku tak ada disana untuk membantu" ujar hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung
Fanfiction"Jiwa yang merindukan jalannya takdir kehidupan. Kutukannya terasa amat memilukan." * Jungkook dan Yoongi, kedua kakak beradik yatim piatu yang saling menyayangi, saling membutuhkan dan saling melindungi. Saat terberat dalam hidup mereka adalah saat...