Sedetik saja..aku ingin menatap wajahmu sedetik saja.
*
*
*Nb: bacanya sambil denger lagu i need you,springday atau butterfly.
*
*
*Suasana rumah sakit hari itu tampak seperti biasa, perawat,dokter dan para pasien terlihat berlalu lalang di sekitar gedung. Pagi itu cuaca terlihat sangat baik,namun tidak dengan perasaan salah satu pasien yang tengah menatap jendela dengan tatapan kosongnya.
"Hyung, ayo makan" seseorang yang sedari tadi dengan sabar menantinya menyentuh sarapannya yang tak kunjung ia sentuh. Ia mengambil sesendok nasi beserta lauk pauk untuk ia suapkan kepada sang pasien.
"Jika aku makan, apakah ia sudah makan? Apakah ia baik baik saja? Apa saat ini ia sedang berbahagia? Apa kabarnya?" Dengan tatapan kosongnya yang tak berpindah dari jendela tersebut ia melontarkan kata kata tersebut.
"Hyung kumohon... percayalah padaku ia akan baik baik saja. Kumohon makanlah hyung, aku akan membantumu untuk bertemu dengannya,aku berjanji! Tapi kumohon makanlah sarapanmu dan lekaslah sembuh! Kita akan bertemu dengannya jika kau sembuh nanti!" Lagi lagi ia memaksanya untuk memakan sarapannya.
"Dari mana kau dapat memastikan bahwa ia baik baik saja,tae dari mana eoh! Apa jika aku sembuh ia akan benar benar ada di hadapanku jika aku sembuh?! Sudah setengah tahun berlalu namun aku masih tak dapat bertemu dengannya dan kau masih terus menjanjikan janji semu terhadapku" ia menolehkan wajahnya kearah orang yang ia panggil tae tersebut dan menatapnya tajam. Ia berteriak keras di awal kalimatnya dan semakin pelan hingga akhir kalimat. Ia melontarkan kepedihan yang selama ini ia rasakan, rasa yakinnya akan kehadiran seseorang yang selalu ia nantikan keberadaanya benar benar mulai terkikis sekarang.
"Bagaimana cara ku mempertemukanmu dengannya jika kau saja tak ingin sembuh hyung?!! Apa kau ingin melihat ia bersedih ketika melihat dirimu yang dalam keadaan seperti ini eoh?!! Kau menyedihkan saat ini hyung menyedihkan!! Kau bahkan masih harus melewati beberapa terapi untuk mengurangi asap di dalam paru parumu, apa kau ingin ia merasa terbebani dengan dirimu saat ini eoh! Begitukan maumu hyung! Aku tak pernah mengenal dirimu yang seperti ini hyung tak pernah sekalipun dalam hidupku!" Ujarnya tak kalah emosi.
Sungguh siapa yang tak sedih jika melihat seseorang yang terduduk lemah diatas kasur pasien itu saat ini, beberapa peralatan medis tertata apik disekitarnya,kulit tubuhnya yang putih semakin memucat.
"Ayolah hyung, apa kita harus berkelahi dulu baru kau ingin makan hmm?" Lanjutnya.
Taehyung, orang yang beberapa bulan terakhir menjaganya. Orang yang menjadi saksi dari peristiwa tersebut dan orang yang menyelamatkan yoongi. Ia bukan sang pemadam kebakaran namun ia adalah orang yang mengatakan bahwa ada seseorang yang terjebak di dalam kobaran api.
Mereka saling mengenal cukup lama, namun taehyung menghilang beberapa tahun belakangan ini hingga ia kembali muncul dihadapannya saat ini dan merawatnya.
Bujuk rayu terus ia berikan kepada sang pasien hingga akhirnya ia dapat menakhlukkannya. Ia sungguh lelah menghadapinya,sudah cukup hidupnya saja yang melelahkan jangan ditambah dengan penderitaan lain lagi.
"Setelah menghabiskan sarapanmu kuharap kau mau meminum obatmu hyung" seseorang yang ia ajak bicarapun hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.
'Mengapa kau tak membiarkanku mati saja waktu itu, aku muak menderita akan rasa rinduku dengannya...apa ia baik baik saja saat ini sungguh aku ingin bertemu dengannya tuhan...sedetik saja aku ingin menatap wajahnya sedetik saja... andai waktu dapat terulang.. aku takkan melepaskan peluakannya dari tubuhku...andai waktu dapat kuulang...aku berharap semua ini tidaklah nyata"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung
Fanfiction"Jiwa yang merindukan jalannya takdir kehidupan. Kutukannya terasa amat memilukan." * Jungkook dan Yoongi, kedua kakak beradik yatim piatu yang saling menyayangi, saling membutuhkan dan saling melindungi. Saat terberat dalam hidup mereka adalah saat...