Bagian 10: Tragedi Anak Bungsu

2.2K 248 86
                                    

Hæ, gæs. Valen, mulmed di atas. He.

Aku sengaja sharing-nya di awal, soalnya biar nggak merusak momen bersambung-nya nanti. Hehe

Kalau kamu bingung ini cerita selesainya kapan, tenang, ini udah 3/4-nya koks.

Aku cuma mau bilang, kalau kamu nggak suka sama part ini, nggak pa-pa nggak dikasih jejak juga haha. Aku menghargai reaksimu 😉😉 tapi kalau kamu suka, komen yaa. Biar aku tau kalau masih ada yg mau tau kelanjutan cerita ini 😟 Uhuy!

Gæs, aku nggak bakal lelah utk bilang makasih banget udah baca ceritaku ini. Makasih sekaliii 🙆🙆

***

Usai makan siang dengan Sup Jagung Ayam tadi, aku habiskan sisa siangku dengan menonton saluran memasak bahasa Inggris ber-subtitle Indonesia di televisi layar datar Valen.

Perlu kau tahu, aku tidak pernah bosan menonton acara memasak. Selalu ada hal baru yang aku pelajari untuk diterapkan di dapur. Apalagi sejak diterima bekerja di kafe Adam, aku merasa harus terus mempelajari banyak teknik memasak guna mempersiapkan diriku untuk Senin nanti.

Jadi apa aku katanya kemarin? Poissonier?

Jam menunjukkan pukul 14.26 WIB saat saluran memasak ini menampilkan cara membuat Enchiladas. Makanan asal Meksiko yang merupakan tortilla gulung, berisi keju, daging, sayuran, kentang, dan lain-lain, lalu disiram saus cabai, kemudian dipanggang.

Hmm. Aku rasa, aku bisa membuatnya. Kira-kira Valen suka nggak, ya?

Aku meraih ponselku di meja dan segera menulis pesan melalui Line untuk Valen.

Valen
Kamu suka Enchiladas?
14.28

Tak lama kemudian, Valen membalas.

Valentino g
14.30

Astaga, salah apa aku sampai Valen tidak rela mengetik lebih dari satu huruf untukku?

Aku membalas pesan satu hurufnya dengan satu kata tanya.

Kenapa?
14.31

Valen langsung membalas.

Valentino pedes
14.31

Oh, rupanya Valen tidak suka makanan pedas. Aku jadi tersenyum geli sendiri. Dia seperti anak kecil. Untung saja rendang ayam kemarin tidak kuberi banyak cabai.

Nanti pulang cepet ya!
14.32

Lama aku menunggu, akhirnya dia membalas.

Valentino G
14.41

ISH, bisa nggak sih lebih dari satu huruf?!

Hmm. Makanan apa yang kira-kira bisa aku masak malam ini? Yang kira-kira bisa menarik Valen untuk segera pulang lagi.

Kamu suka ayam saus teriyaki?
Nanti ayamnya aku panggang
Nggak pedes kok
14.42

Aku menunggu lama balasan Valen. Setelah sekitar 5 menit, pesanku terbaca olehnya. Namun setelah 10 menit, belum ada balasan juga. Aku mendengus kesal. Aku tahu, dia hanya 'Read' pesanku.

Pikiranku buyar saat mendengar suara bel pintu depan. Siapa gerangan? Teman Valen? Pelayanan apartemen? Ibu pembersih yang super galak itu?

Aku bangkit dari sofa lalu berjalan menuju pintu. Aku membuka pintu tersebut dan langsung terkejut saat mendapati seorang wanita bertubuh kurus, berambut hitam panjang, dan bermata sembab memandangku dengan senyuman sedih. Ada lingkar hitam di bawah kedua matanya.

The Drummer [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang