Chapter 2: A Weird Cat

767 99 9
                                    

"Pus pus... Ayo sini kemari pus..."

Miaw miaw.

"Nah, iya begitu. Kucing pintar!"

Kucing hitam itu akhirnya mendekatiku.

"Ayo masuk rumah sama-sama!"

Miaw!

Kami masuk ke dalam rumah. Aku langsung membacanya ke kamarku. Duh, moodku yang tadinya bete seketika langsung happy.

"Nah, pus... Bagusnya kamu diberi nama apa ya?"

Miaw.

"Blacky? Ah jangan, terlalu mainstream. Atau pake nama korea? Jae Bum? Eh itu mah csnya Bambam. Baek Bum? Eh itu mah saudaranya Baekhyun. Apa ya? Duhh..."

Miaw.

"Ya miaw apa?! Atau kasih nama miaw miaw? Ah gak cocok!"

Aku berpikir keras. Berpikir keras berpikir keras dan akhirnya...

"Ah, Jung Kook! Iya, Jung Kook! Bagus tuh bagus! Kamu suka gak?"

Miaw!

"Ahelah miaw miaw doang lu mah. Dasar kucing."

Aku meletakkan Jungkook ke lantai. Lalu membanting tubuhku ke kasur yang empuk.

"Ahh enaknyaaaa~"

Tiba-tiba, aku merasa ada sesuatu semacam bola bulu di dadaku.

"KYAAA! JUNGKOOK! JANGAN NGUSEL-NGUSEL DISINI DONG, TEMPATMU KAN DI BAWAH?"

Aku langsung berdiri dan meletakkan kembali jungkook di lantai.

Untung aja aset gw gak dicakar.

Miaw miaw miaw!!! Jungkook lagi-lagi melompat keatas kasur. Aku sampai terperanjat dibuatnya.

"Kok bisa anak kucing lompat dari lantai ke kasur?! Au ah, mungkin Jungkook minta dimanja kali."

Tin tung. Suara bel rumah dibunyikan.

Tingtungtingtungtingtungtingtung.

Aduh, pasti si Rose nih kelakuannya, pikirku.

Aku segera bangkit dari kasur dan menuju ke pintu depan rumah.

Tingtungtingtungtingtung. Klak!

"Apa-apaan sih Ro— eh Jimin? Tumben mampir? Kenapa?"

"Emangnya gw gak boleh mampir ya? O aja yakan," sahut Jimin sok swag.

"Btw, itu kucing lu?" tanya Jimin tiba-tiba.

"Oh, gak tau juga sih itu kucing siapa. Kucing itu tiba-tiba ada di depan rumah gw. Tapi dia gak punya kalung, jadi kayaknya kucing liar."

"Lu pelihara nih?"

"Yaiyalah."

"Lutunaaaa... Uttutututututu~"

"Eh bantet, itu tuh kucing bukan orok," sanggahku.

"Terserah gw lah."

Singkat cerita, kami semua sudah berada di ruang tamu.

"Oh, ultah Taehyung ya? Asique makan-makan gratis yey!" seruku.

"Pikirannya makaaaaaan mulu. Gendut aja tau rasa lu."

"Jadi besok kan? Jam 7 besok kan?"

"Ne. Karena sekarang udah sore gw pulang dulu ya."

"Lah terus nanti si Jungkook? Ditinggal nih?"

"Yaiyalah. Btw, lu udah kasih makan tuh kucing belum?"

"Oh iya! Gw lupa. Gw belum belanja makanan kucing, anterin gw yuk chim!"

"Ckckckck... Miris," Jimin geleng-geleng kepala.

30 Desember Pukul 21.45 KST.

"Taehyung-aa! Gw pamit pulang dulu ya!"

"Loh, kan acaranya belum selesai. Mau ngapain?"

"Nggak, gw kepikiran aja. Kemarin malem gw melihara kucing, namanya Jungkook. Gw takut dia kenapa-kenapa. Gw boleh pamit pulang sekarang kan?"

"Kucingnya aneh lo, masa ekornya ada dua?" timbrung Jimin.

Taehyung terdiam. Dia menatapku dengan tatapan aneh. Seolah akan terjadi sesuatu padaku.

"Yaudah, pergi sana."

"Makasih Tae, sangil chukae~"

Aku segera melesat pergi.

"Eh eh, mau kemana?" tanya Jennie.

"Pulang," jawabku singkat.

"Kalau ada apa-apa, telepon gw aja ya!"

Aku mengacungkan jempol. Tanda mengerti.

Aku berjalan sampai halte. Menunggu sampai bus datang.

Tut tut. HPku bergetar.

"Eomma? Akhirnya nelpon juga."

-oOo-

"Lisa, hari ini aku ke rumahmu ya?" tanya Jisoo di ujung telepon.

"Iya, cepetan ya, aku sedih nih dirumah sendirian. Oh iya, kamu belum liat jungkook yang waktu itu aku ceritain kan? Kuy kesini. Main bareng sama Jungkook. Oke?"

"Oke ma bestie~"

Tut. Telepon ditutup.

Udah 3 hari sejak insiden itu. Aku masih harus menunggu 4 hari lagi sampai orang tuaku tiba.

Miaw miaw. Brak!

Jungkook! Duh, pasti, ada apa-apa. Aku harus bergegas!

Ah, sialnya kakiku masih digips. Gerakanku jadi terbatas.

"Ju-jungkook! Kamu dimana?"

Ada tumpukan baju dan ranjang pakaian yang jatuh bertebaran di dapur. Ah, ini pasti ulah si jungkook, pikirku.

"Jungkook?"

Miaw.

Kok suaranya agak berbeda?

Syut! Kedua ekor hitam mencuat keluar dari tumpukan pakaian.

"Pus, ayo kemari Jungkook."

Miaw!

Syut! Sebuah kepala menyibak keluar dari tumpukan pakaian.

Tidak, itu bukan kepala kucing. Itu kepala manusia!

Tbc. Eak demen banget update gw kayaknya hehe~
Jangan lupa vommentnya chingudeul~

FLYING WITHOUT WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang