Chapter 12: Kim Tae Hyung

505 39 1
                                    

"Sesuatu yang aneh dengan Taehyung?"
.
.
.
Taehyung POV
.
.
.
Aku memakai kembali topiku.

Setidaknya mengunjungi teman, kan tidak apa-apa.

Aku berjalan menembus pintu, terus berjalan keluar.

Tidak ada yang dapat melihatku.

Tentu saja, aku seorang grim reaper yang bisa tampak maupun tidak sesuai keinginanku.

Tapi, tadi siang itu...

Lisa menoleh ke arahku?

Ah, walaupun dia memang awalnya ditakdirkan mati, tapi sampai saat ini kan dia masih hidup. Mana mungkin dia bisa melihatku!

Tapi, aku kenal seseorang yang bisa melihat wujudku.

Bambam.

"Ya, lama gak ketemu ya, Tae," sapanya.

Aku melangkah mendekatinya yang sedang membaca sebuah buku.

"Mwo? Kau pikir akan tampak normal jika orang lain melihatmu berbicara sendirian?"

"Aku tidak peduli," jawab Bambam.

"Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu," ujarnya masih dengan mata terfokus pada halaman buku.

"Kudengar diantara grim reaper yang berjalan di dunia ini, ada sekelempok grim reaper yang berniat mengkhianati 'Yang Maha Kuasa', ya kan? Katanya, mereka melakukan pertemuan dengan sesuatu yang bernama 'One Eye'. Kau tahu siapa dia?"

"Bagaimana kalau aku tidak ingin memberikan jawaban?"

"Kau bisa saja termasuk kelompok itu. Hmm..."

Bambam menutup bukunya.

"Kelompok rahasia seperti illuminati di kalangan jeoseong-saja hmm... One Eye, All-seeing Eye, Dajjal... Aku tertarik ingin mengetahuinya."

"Kenapa kau begitu ingin mengetahuinya?" tanyaku lagi.

"Karena... Kupikir kau termasuk kelompok itu. Apa dosa yang kau tanggung sebagai grim reaper masih belum cukup?"

"Urusi saja dirimu! Apa kau tidak menyadari ada maut yang selalu menempel di dekatmu?"

"Maut? Gadis kecil ini?" Bambam terkekeh.

"Kau pikir dia akan mengambil ragaku? Justru aku yang memanfaatkannya! Karenanya, tidak ada lagi yang kutakutkan. Bahkan, aku bisa melihat masa lalumu, Tsuneo."

Aku terdiam seribu bahasa.

"Kau... Yang membunuh Arisu dan Mamoru. Kau bahkan juga membunuh—ah aku lupa siapa namanya—yang jelas di masa kini dia Jimin! Kau juga... Bunuh diri setelahnya. Benar kan?"

"DIAM KAU!" Gertakku.

PRANG!

Semua lampu perpustakaan pecah, ruangan kini agak gelap.

Suasana riuh sempat terjadi, beberapa orang berteriak dan bergidik ketakutan. Hingga seorang penjaga perpustakaan berlari dan mendekat ke arah kami.

"Ah, kok malah narik urat sih? Yaudah mending kita pindah ke tempat lain saja, Taehyung," katanya setengah berbisik.

Dia menjentikkan jarinya.

Seketika, kami berada di sebuah ruangan gelap dan kumuh. Tempat yang rasanya familiar.

Oh, ini markas Bangtan Group.

"K-kok? Bagaimana kau bisa melakukan ini?" tanyaku.

"Kau terkejut kan?" Bambam terkekeh lagi.

FLYING WITHOUT WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang