Introduction

571 81 0
                                    

Sudah tiga puluh menit kami menunggu kedatangan Hatake Kakashi.

Semua jounin-sensei masing-masing tim sudah pergi bersama anggota tim genin mereka. Bahkan Iruka berpamitan pulang ke rumahnya dan memberi pandangan rasa kasihan terhadap kami.

Hanya tinggal aku, Naruto, dan Sasuke di kelas.

Naruto sibuk memakan ramen di meja nya Iruka, entah kapan ia pergi membeli itu, Sasuke hanya diam memandang kosong ke luar jendela.

"Azura-chan kamu yakin tidak mau memakan ramen ini? Aku beli empat lho, ini masih ada sisa satu, kamu mau tidak?" Tanya Naruto, menoleh kepadaku yang sibuk mentajamkan kunai. "Mumpung aku sedang berbaik hati nih."

"Tidak. Dan sudah berapa kali aku bilang, jangan berbicara saat mulutmu lagi penuh." Jawabku tanpa menoleh ke Naruto.

Naruto tidak menjawab, aku bisa mendengar Naruto menghabiskan makanan yang ada di mulutnya lalu membalas. "Hm! Baiklah jika itu mau mu! Untuk aku semuanya! Jangan menyesal ya!"

Naruto melanjutkan kegiatan makan ramen nya.

"Kamu tidak mau menawarkan ramen mu kepada Uchiha-san?" Tanyaku dengan iseng, aku meletakkan kunai-kunai ku, selesai memoles senjataku. Lalu aku melihat reaksi Naruto dan Sasuke.

Naruto mencibir. "EW! Siapa juga yang mau bagi makanan ke teme!"

Aku melihat Sasuke mulai merasa kesal. Ia menggepal tinjunya. Tetapi Sasuke hanya diam tidak membalas.

Hm.

"Hei Naruto." Aku berdiri lalu berbaring di atas meja dengan santai. "Ingat bagaimana pertama kali kita bertemu?"

Aku bisa mendengar Naruto berhenti memakan ramennya. Ia menjawab dengan antusias. "HAHAHA AKU INGAT! Kamu babak belur Azura-chan!"

Aku menyeringai. "Kamu juga Naruto. Aku ingat sekali betapa benci nya kamu menatapku saat itu." Aku tertawa pelan. "Tapi akhirnya kita menjadi sangat dekat kan?"

"Iya, kamu adalah teman pertama ku Azura-chan!" Naruto menyaut dengan gembira.

Aku tersenyum mendengar nada gembira Naruto.

"Aku berfirasat semua musuh mu akan bisa menjadi teman mu, Naruto." Aku berkata dengan pelan.

Termasuk Sasuke.

Hening.

"Eeeeh Azura-chan? Kenapa kamu berkata seperti itu?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Naruto, hanya memandang kosong pada langit-langit kelas, disana ada beberapa goresan-goresan hasil dari kunai dan shuriken.

"Nanti bangunkan aku saat Hatake Kakashi datang ya."

Aku menutup mata ku. Perlahan-lahan tertidur dengan tenang.

<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

"Telat-telat-telat-TELAT!" Aku terbangun saat mendengar suara frustasi dari Naruto, melihatnya mondar-mandir di depan kelas, berjalan dari dinding ke dinding seperti binatang yang terkunci di kandangnya. "Aku tidak pernah melihat sensei baru kita tapi aku sudah mulai membencinya."

"Hmm, aku tidak tahu." Kataku pelan, menguap sambil mengusap mataku, aku bisa melihat Sasuke melipatkan kedua tangannya di dada, ekpresi jengkel terlukis di wajahnya. "Aku menyukai sensei baru kita ini."

"Itu karena dia lebih pemalas darimu! Sehingga kamu bisa tidur seenaknya!" Bentak Naruto dengan kesal.

"Aku mempunyai perasaan aneh kenapa sensei baru kita telat." Kataku perlahan-lahan, Naruto dan Sasuke melihat ku dengan penasaran. "Aku rasa dia tersesat di jalan yang bernama jalan kehidupan lalu memutar karena kucing hitam lewat di depannya."

The Ghoul Among NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang