Misi C-rank Terkutuk [2]

322 55 15
                                    

Seorang jounin yang memburuku dengan kecepatan tinggi mengingatkanku pada Kakashi-sensei yang mengejarku untuk mengambil novel icha-ichanya pada saat tes lonceng.

Tetapi yang aku rasakan saat ini sangat berbeda dengan waktu itu, dimana Kakashi-sensei hanya mengeluarkan sedikit killing intent dan tidak benar-benar berniat untuk membunuhku, sedangkan yang aku rasakan saat ini adalah seorang missing nin tingkat A yang tidak segan-segan mengeluarkan semua killing intentnya dan benar-benar berniat untuk membunuhku.

Aku tidak bodoh untuk melawannya sendirian secara langsung. Walaupun aku memiliki kekuatan ghoul dan regenerasi yang sangat cepat, aku hanyalah seorang genin. Sedangkan Zabuza adalah seorang jounin dan shinobi yang sangat berpengalaman.

Aku berlari dengan kecepatan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku memaksakan seluruh tubuhku untuk berlari sekuat yang aku mampu dan berfokus pada chakra Kakashi-sensei yang meluncur dengan kecepatan yang sangat tinggi ke arahku.

Zabuza kini hanya berada dalam waktu sepuluh detik di belakangku. Karena aku tidak memiliki keberanian untuk melihat ke belakang, aku tidak melihat Zabuza melemparkan kunainya tepat ke arah tengkuk leherku.

Dan untuk kali ini aku benar-benar berterima kasih kepada tuhan yang sudah menciptakanku sebagai ghoul di dunia ninja sialan ini.

Bersamaan dengan kunai yang mengenai tengkuk leherku (aku tidak terluka), Kakashi-sensei muncul dengan kunai di tangan, sharingan menyala, dan aku bisa merasakan chakranya yang berdentum karena adrenalin.

Kakashi-sensei berdiri di tengah tanah lapang yang terbuka, tidak ada satupun air di sekitarnya.

Jauh berbeda dengan situasi di alur Naruto, dimana mereka bertarung di atas air.

Persetan dengan semua ini.

Aku jatuh ke tanah, membiarkan lututku tertekuk karena benturan. Sekejap kemudian aku kembali berdiri, membuka mulutku untuk berbicara tetapi panik dan adrenalin menyentak seluruh anggota tubuhku.

Dengan cepat aku melemparkan tubuhku ke sisi kanan tanah lapang bersamaan dengan pedang milik Zabuza yang hampir saja menyayat leherku.

Aku memang seorang ghoul yang tidak bisa terluka akibat benda tajam seperti pisau atau kunai. Tetapi benda seperti pedang, apalagi pedang legendaris seperti kubikiribōchō dapat membuatku terluka dengan cukup parah karena kekuatannya.

Dan aku tidak ingin merasakan betapa tajamnya pedang legendaris milik Kiri itu.

Kakashi-sensei dengan cepat pindah dari posisinya, kini dia berdiri di depanku. Membiarkan dirinya sebagai perisai manusia. Zabuza berdiri di seberang, kubikiribōchō tertimbun di batang pohon dan satu tangan memegang pada gagang pedang, matanya menatapku dengan penuh geli.

"Hah, lihat siapa disini," cemooh Zabuza dengan suara bariton yang bergemuruh. "Seorang gadis kecil yang bermain kunoichi dan sharingan no Kakashi."

Semua ketakutan di seluruh anggota tubuhku seketika menghilang setelah mendengar kata-kata Zabuza.

Gadis kecil?! Bah!

Secara refleks, mataku memelototinya dengan tajam dan tidak suka.

Satu alis Zabuza terangkat, dia menyeringai melihat perubahan lagakku.

"Dan sepertinya kunaiku tidak membuatmu terluka gadis kecil, aku yakin aku mengenai tengkuk lehermu. Apakah kunaiku tidak cukup tajam?"

Aku membuka mulut untuk menjawab tetapi dipotong oleh Kakashi-sensei.

"Oh, betapa cerdiknya dirimu," ucap Kakashi-sensei, suara penuh dengan nada sarkastik.

Zabuza menarik gagang pedangnya, batang pohon menjadi retak lalu tumbang ke tanah setelah dia menarik pedangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ghoul Among NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang