Catch Tora

767 85 23
                                    

"Selamat siang, Yamanaka-san." Kataku dengan sopan saat aku memasuki toko bunga Yamanaka.

Inoichi membuka bibirnya untuk menyapa ku tetapi terlambat saat Ino berlari dengan cepat ke arahku.

"Bakazura! Ma-maksudku Azura! Apakah itu benar? Aku mendengar bahwa jounin sensei mu memberikan test pada tim kalian, dan kalian menghancurkan hutan karena test itu! Asuma-sensei tidak melakukan test pada kami karena kami adalah Ino-Shika-Cho. Jadi katakan padaku! Bagaimana rasanya? Apakah kamu lulus?"

Ino lebih pintar dari orang-orang kira. Karena Ino berasal dari klan ninja, terutama ia berasal dari klan ninja yang mengkhususkan latihannya untuk membaca orang. Dari semua tim tahun ini, tim sepuluh mungkin team yang paling stabil. Teknik mereka dalam bekerja sama sangat berjalan baik, mereka bertiga lahir dan dibesarkan untuk kerja sama tim.

"Ah." Respon ku, mengangguk terombang-ambing. "Kami lulus."

Dia menjerit, dan bertepuk tangan. "Keren! Bagaimana rasanya setelah menghancurkan hutan? Apa yang kamu lakukan?"

Aku menceritakan dengan singkat tentang test yang kami lakukan. Bisa ditebak, Ino jauh lebih tertarik pada apa yang dilakukan Sasuke di test tersebut daripada apa yang aku dan Naruto lakukan, tetapi aku tidak peduli pada hal itu, tidak ada yang salah jika kamu menyukai seseorang dan ingin mendengar orang yang kamu suka.

Ino mengangkat alis kanannya dengan heran.

"Sasuke-kun membantu mu? Oh sangat romantis." Aku bersumpah melihat mata nya berubah menjadi bintang yang berbinar-binar. "Kamu sangat beruntung berada satu tim dengan dia. Aku hanya berada satu tim dengan Shikamaru si pemalas dan Chouji yang kerjanya hanya makan sepanjang waktu."

Aku memutar bola mataku. "Mereka akan mengawasi dan membantumu," kataku.

Aku tahu dia tidak kesal pada kebiasaan pribadi mereka. Mereka adalah teman dekat. Shikamaru pemalas tapi ia adalah seorang yang jenius, sedangkan Chouji adalah teammate yang sangat loyal dan bisa dipercaya.

"Aku tahu, aku tahu," kata Ino, lalu melipat tangannya di dada. "Hanya saja... Shikamaru dan Chouji, kamu tahu? Bahkan Sensei kami adalah..."

Ino mengayunkan tangannya ke depan dan ke belakang, tidak mengatakan dengan verbal bagaimana sensei nya, aku tahu seperti apa Asuma-sensei.

Memang tim sepuluh tidak terlalu menarik, Ino yang lulus akademi, siap dan bersemangat untuk memasuki dunia ninja yang baru, hanya saja dia dikelompokan dengan teman masa kecilnya yang sangat ia kenal. Relatif saja jika tim tujuh lebih menarik.

Mungkin Ino memang menganggap tim nya sangat membosankan, tetapi tim tujuh terlalu, mendokusai, seperti apa yang dikatakan Shikamaru.

"Jadi, katakan padaku. Seperti apa sensei mu? Kami tidak melihat sensei mu sebelum kami pergi dengan Asuma-sensei."

"Dia selalu terlambat, pemalas, dan membaca novel porno." Kataku datar.

Inoichi, yang berdiri di belakang meja, menahan tawanya dengan susah. Sepertinya dia tahu siapa persis sensei yang melatih tim tujuh. Apakah tugas genin dan tentang kelompok genin juga termasuk gosip hangat dikalangan ninja? Huh.

"Azuuuraaa," Ino merengek. "Jangan melirik Tou-chan terus dong, kamu itu lagi bicara dengan ku."

Aku berkedip. Membuka mulut. Tidak ada kata-kata keluar.

"Ino!" bentakku. Tapi aku yakin suara ku berciut. Aku bisa mendengar kedua Yamanaka tertawa keras.

"Kamu... Aku..." Aku terbata-bata tidak tahu apa yang harus ku katakan.

The Ghoul Among NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang