(2)

138 15 0
                                    

Bel berbunyi, pertanda sudah waktunya pulang sekolah. Hari yang  cukup melelahkan bagi Zack. Anak - anak sudah berhamburan keluar. Zack juga akan segera pulang, dengan segera ia menelpon pamannya. Ia meminta tolong pamannya untuk menjemputnya tetapi pamannya sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat menjemput Zack pulang ke rumah. Dengan terpaksa Zack pulang dengan berjalan kaki, ia tak suka bila harus pulang memakai angkutan umum. Meski jarak sekolah ke rumah lumayan jauh untuk berjalan kaki tetapi Zack sudah terbiasa melakukannya. Di perjalanannya terlihat rendy juga sedang berjalan kaki bertujuan ke rumahnya, rendy berjalan kaki karena rumahnya tak jauh dari sekolah. Lalu Zack menyapa dan terpikir di benaknya bahwa ia akan bermain sebentar di rumah Rendy.     

"hei Rendy"

"hei Zack, mengapa kamu            berjalan kaki? rumah mu kan jauh dari sekolah?

"pamanku bekerja lembur lagi hari ini"

"ohh...kasian ya hahahah"

"hmm...bolehkah aku bermain ke rumahmu sebentar"

"tentu saja".

21:00 PM

Zack melihat jam tangannya. Ia terkejut ketika melihat pukul berapa sekarang. Ia kira sekarang baru jam 7 malam. Waktu begitu cepat hingga tak terasa. Padahal yang daritadi dilakukannya hanya bermain video game dengan Rendy. Zack akhirnya bergegas untuk pulang, sebelum itu ia mencoba menelepon bibi, di rumah pasti bibi sedang mengkawatirkannya karena ia belum mengasih kabar bahwa ia bermain di rumah temannya. Tetapi sebelum ia menelpon bibinya, ia sudah di telpon bibi nya duluan. Ternyata bibi nya memang benar - benar mengkhawatirkan nya. Lalu Zack pamit untuk pulang, orang tua Rendy menawarkan untuk mengantarkannya sampai ke rumah, tetapi Zack menolaknya, ia tidak ingin merepotkan orang lain karena sudah malam. Akhirya ia pulang sendiri.

Zack menerobos kegelapan yang sunyi, merasakan angin malam dingin yang menusuk kulitnya, menembus jaket yang dikenakannya, hingga ia menggigil kedinginan. Tak banyak orang yang di luar pada malam hari seperti ini. Yang dilihat nya hanya seorang kakek tua duduk - duduk di tepi jalan, orang - orang yang sedang berjalan terburu - buru dan pengangguran. Ia tak menghiraukan itu semua, ia hanya berusaha menahan dinginnya angin malam.

Tepat di tengah perjalanan. Kegelapan menyelimuti, suasana semakin sunyi, jalanan semakin sepi, daripada itu yang lebih parah lagi adalah angin malam yang lebih membuat kedinginan bertambah. Zack merasa ada yang aneh dan tak beres, ia merasa bahwa dirinya diikuti atau diawasi oleh seseorang, lalu ia mempercepat langkahnya, sesekali ia menoleh ke belakang yang tak terlihat apa apa selain kegelapan.

"Tak ada siapapun disini, tetapi kenapa aku merasa seperti diikuti sesorang"

"mungkin hanya perkiraan ku saja", kataku dalam hati.

Tiba - tiba terdengar suara seperti orang berjalan. Dengan segera Zack menoleh ke belakang, ia melihat seseorang berdiri. Jaket hitam menutupi identitasnya.

"siapa dia? mengapa ia hanya berhenti dan berdiri disitu? dan terlebih lagi...mengapa ia memakai topeng? mungkin orang gila", pikirku.

Orang itu mengeluarkan sebuah benda, entah itu benda apa, tampak seperti senjata. Dengan tiba - tiba orang itu berlari menuju Zack. Zack terkejut dan berlari sekencang kencangnya, tampak seperti tom and jerry.

"What the hell... apa apaan ini? mengapa orang itu mengejarku? benar - benar sudah gila ya".

Zack cukup cepat dalam berlari, ia pernah meraih juara 3 lomba berlari di sekolahnya. Selain itu ia juga gesit. 

Akhirnya orang yang mengejar Zack berhenti. Zack memperlambat larinya.

"dia sudah berhenti mengejar lebih baik aku segera pulang ke rumah", pikirnya.

Lalu ia segera pulang ke rumah meninggalkan orang yang sudah dianggapnya gila tersebut. Tanpa disangka sebilah pisau melayang ke arah dirinya dan mengenainya, meninggalkan goresan luka yang cukup panjang di bagian lehernya. "apa yang barusan dilakukan orang gila itu? barusan ia ingin membunuhku?", katanya dalam hati.

"keparat kau orang gila!", teriak Zack sambil menahan rasa perih di bagian lehernya.

Lalu ia melanjutkan berlarinya hingga sampai ke rumah. Sesampainya di rumah, Zack melihat bibinya sedang menunggu nya di teras rumah.

"habis darimana saja kau Zack?"

"rumah teman bi...paman sudah      pulang bi?"

"belum, tetapi paman mengabari kalau ia akan pulang sebentar lagi"

"ohh...oke".

Lalu Zack pergi menuju kamarnya, ia tak menceritakan lehernya yang terluka, ia tak mau bibi mengkhawatirkannya jika ia beritahu.

Setelah membersihkan lukanya, ia berfikir sejenak.

"mungkin orang itu adalah orang yang ada dalam berita televisi tadi pagi, orang yang dicari polisi, seorang pembunuh?".

Saat itulah ia merasa seperti di teror.

*****

Update setiap hari minggu

WHO'S BEHIND THE MASK ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang