(6)

42 12 3
                                    

23:00 PM

Zack mulai kehilangan kesabarannya, sudah satu jam ia duduk di kasurnya menunggu Rendy datang. Zack mulai menelfon temannya tersebut, tetapi telfonnya tak diangkat, lalu Zack mencoba untuk SMS, namun juga tak ada balasan. Zack mulai mencemaskan temannya tersebut, ia mulai teringat berita televisi bahwa dilarangnya keluar pada malam hari dikarenakan adanya pembunuhan.

"Apa mungkin Rendy bertemu dengan pembunuh itu?", pikir Zack dalam hati.

TING!!!, Zack langsung mengecek handphonenya, ia mendapati satu notifikasi sms di handphonenya.dan ternyata itu dari Rendy. Setelah Rendy membuka sms nya dan membacanya ia sangat terkejut. "JIKA KAMU INGIN TEMAN MU SELAMAT...TEMUI AKU SEKARANG ATAU BESOK! JIKA SAMPAI BESOK KAMU JUGA BELUM DATANG...TEMANMU AKAN KEHILANGAN NYAWA NYA!".

Zack terkejut tak main setelah membaca sms tersebut, ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Apa ia harus menyelamatkan temannya atau duduk berdiam diri di kamar nya saja. Akhirnya ia memilih untuk menyelamatkan temannya tersebut. Zack bersiap - siap, ia mulai memakai jaket hitamnya dan jeans birunya, tak lupa ia harus membawa senjata tajam untuk berjaga - jaga, lalu ia keluar kamar untuk memakai sepatu. Sebelum itu ia harus memastikan bahwa paman dan bibinya sudah tidur di kamar mereka. Zack mengintip, ruang keluarga sudah benar - benar sepi sekarang, itu berarti paman dan bibi sudah tidur di kamar mereka. Zack pun pergi keluar, tak lupa ia memakai sepatu miliknya. 

00:00 PM

Zack menyusuri terotoar yang basah, kesunyian membuat suasana semakin mencekam, membuat Zack harus berhati - hati dalam setiap langkah. Di setiap langkah kakinya menghasilkan suara yang menggema dari terotoar tersebut. Tak lama tampak halaman yang sangat luas dihiasi oleh bunga - bunga dan pepohonan, serta pagar yang membatasi disetiap tepinya yang tak lain adalah taman kota. Pembunuh bertopeng itu menyuruhnya untuk bertemu di taman kota tersebut.

"astagaa...ini taman kota kalo pagi ramai banget tapi kalo malam sepinya minta ampun kek kuburan gini...serem jadinya", kata Zack dalam hati sembari menelan ludahnya.

Ia terus menyusuri taman kota yang luas, namun ia tak melihat keberadaan pembunuh bertopeng juga dengan temannya yang sepertinya ditangkap oleh pembunuh bertopeng tersebut. 

Zack terus mencarinya sampai akhirnya ia menemukan pembunuh tersebut serta Rendy yang tak nampak baik - baik saja. Rendy yang tak sadarkan diri itu diikat di salah satu pohon besar di tepi taman tersebut, disampingnya terdapat pembunuh bertopeng berdiri menyodongkan senjatanya ke leher Rendy.

"jika kamu melawan, temanmu akan mati!". kata pembunuh bertopeng tersebut.

"okey...jadi apa maumu? katakanlah!", balas Zack yang hampir kehilangan kesabarannya.

"sederhana saja...jika kamu ingin temanmu selamat...maka kamu harus menuruti perintahku!".

"mengapa aku harus menuruti perintahmu dasar keparat!!, teriak Zack.

"tentu saja...karena aku menginginkan nyawamu!".

*******

Update setiap hari minggu

WHO'S BEHIND THE MASK ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang