Namaku adalah Rey Ananda Putra. Aku menyukai teman sekalasku, tapi aku sangat malu mengungkap kan perasaanku kepadanya.
Mungkin lebih baik kita bersahabat saja.
"Hay....ted.."sapaku kepada Teddy sambil memukul bahunya."eh..Rey" jawabnya datar.
Kami berjalan berduaan, kebetulan suasana lorong lagi sepi. Saat ia mengelus-ngelus rambutku, aku merasa nyaman namun juga malu.
"Ngapain lo, ngelus-ngelus rambut gue? memang gua kucing apa?" tanyaku kesal. "Ih...dia ngambek" gurau Teddy
"Bodo Amat!" jawabku sambil menginjak kakinya. "Rey....kamu belum punya pacarkan?" tanyanya dengan wajah polos.
"Jika engkau menanyakannya sekarang, aku masih sendiri"
"Apakah kamu mau menerimaku, jika aku menyukainmu?" tanya Teddy. "eh... apa kamu bilang tadi? kamu bercanda kan kita ini --" belum selesai aku berbicara, si Teddy sudah duluan lari ke kelas.Aku pun lari menyusulnya, namun aku sudah ketinggalan jauh.
Ketika jam istirahat pertama, aku sama sekali belum menemukannya. Bukan hanya itu, dikelas tadi saat guru Bahasa Indonesia tidak sekolah, ia tidak menjawab panggilanku.
*kringg....kringg...*
Bel masuk berbunyi yang menandakan pelajaran IPS akan dimulai. Lagi lagi jam kosong, kami hanya disuruh mengerjakan tugas kelompok, kebetulan aku berkelompok dengan Teddy, Shinta, Pramudya.
"Sepertinya ada yang aneh dengan Teddy, dari tadi ia tidak menolehku dan juga tidak berbicara denganku!" gumamku dalam hati.
Setelah tugas selesai Pramudya dan Shinta mengumpulkannya, aku dan Teddy hanya terdiam dan tak saling menatap.
"Te....Teddy....a...apa yang terjadi denganmu? a...apa ak...u berbuat shtt.....salah?" tanyaku dengan terbata bata. "Rey....aku mau kekamar kecil dul--" saat Teddy berdiri langsung saja aku menggenggam tangannya dengan erat.
Teddy sangat kaget melihatku seperti ini. "Ada apa denganmu tedd...? kenapa kau terus menjauhiku?" tanyaku dengan nada marah.
Seisi kelas menatap ku dengan wajah aneh dan penasaran. Saat bel istirahat berbunyi, langsung saja ia menarik tanganku dengan kasar dan membawaku keluar kelas
"a....a....aa....ada apa teddy? aku mau dibawa kemana?" dia tetap saja terdiam dan terus menarik tanganku.
Sesampainya di belakang sekolah ia hanya menundukan kepala. "Rey..." "Teddy..." kami melontarkan perkataan bersamaan.
"Teddy... apakah kau tau? selama aku berada di kelas ini aku menyukaimu--" bibirku langsung mengeluarkan kata kata "hah...?" jawab Teddy kaget.
"iyaa... aku menyukaimu, karna aku selalu nyaman bersamamu, tapi aku sangat takut mengatakannya, karna....--"
"Karna aku dan kau adalah pria?" kata Teddy.
Perkataan Teddy itu membuatku malu dan kehabisan kata kata.
"Namun aku juga menyukaimu Rey... kau membuatku tenang dan santai. Berada di sampingmu itu membuat ku..... senang." jawabnya lagi.
Semua yang ada didunia ini benar benar membingungkan terutama tentang dirinya. Kejadian kemaren itu membuat ku memiliki pacar. Pacar baruku ini bernama Teddy Prasatya......
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Biasa!
RomanceNamaku Rey Ananda Putra, bisa dipanggil Rey. Aku sama sekali belum pernah merasakan apa itu yang namanya "CINTA". Namun sekarang berbeda! Aku menemukan seseorang yang selalu membuatku nyaman namun juga degdegan. Apakah aku bisa mendapatkan cintanya...