2¦ Cemburu Total! (a)

338 22 3
                                    

Seminggu yang lalu aku berpacaran dengan si Teddy. Aku tau dia itu ganteng, sampai sampai banyak perempuan yang klepek klepek sama dia.

Aku selalu sibukkan dengan les, walau begitu aku tetap memberikan waktu kepada Teddyku tercinta. Namun semakin hari aku semakin sibuk, hingga tak ada waktu lagi untuknya. Di sekolah aku selalu bergabung sama orang orang kutu buku, sedangkan Teddyku bergabung dengan teman temannya dulu saat kelas 2A. Setiap kami ingin berdua selalu saja ada yang menghalangi kami, sehingga kami hanya bisa menerima kenyataan, namun sampai kapan begini?

Aku sangat rindu dengan Teddyku itu, sampai sampai aku mengerjakan tugas lebih cepat dan menunda ajakan teman temanku demi Teddy. Sekarang ini aku jarang sekali pulang bersamanya, sehingga aku selalu pulang sendirian

*kringg....kringg....*

"Hari ini aku pulang sendiri lagi pasti, tanpa Teddy di sampingku." kataku di dalam hati sambil menyusuri lorong kelas.

Tiba tiba ada sesuatu yang membuatku menoleh ke arah belakang, ternyata....."Tidak mungkin...!" Aku melihat Teddy berjalan berdua bersama Silvia. Setelah aku pikir, belakangan ini Teddy sangat akrab dengan Silvia. Seketika dadaku terasa amat sesak .Lantas pikiranku mulai di penuhi tanda tanya. Sabar Rey, mungkin dia hanya teman biasa dan tidak ada maksud apapun.

Setibanya dirumah aku langsung berbaring di kasur sambil menatap layar hp. "Sudah berapa hari aku dan dia tidak smsan atau saling menelfon? Mungkin.... satu....duaa....TIIDAAKKK.....sudah enam hari!" aku mulai panik dan tanpa berpikir lagi, langsung saja aku mengirimkan pesan padanya.

Dari: Rey

Untuk: Teddy

Teddy.. apakah kamu sudah pulang? Tolong jawab sms ku Teddy

*15 menit kemudian Hp ku berdering*

Dari: Teddy

Untuk: Rey

Ak udh smpai dirmh kok, ad ap?

*Tungg....*

Dari: Rey

Untuk: Teddy

Apakah kita bisa bertemu? Aku ingin pergi kerumahmu, ada yang perlu ku bicarakan sayang.....

*Tunggg..*

Dari: Teddy

Untuk: Rey

Dtng sja syg...

Setelah membaca pesan tersebut aku langsung locat dari kasur dan bersiap siap untuk pergi kerumahnya. Karena dari rumahku ke rumah Teddy hanya membutuhkan waktu 15 menit, jadi aku berjalan saja sekalian mampir ke super market. Aku bingung ingin membelikan Teddy apa, sehingga aku hanya membeli 2 buah kaleng susu dan beberapa cemilan.

*sesampainya di depanpagar rumah Teddy*

"Pak... Teddynya ada kan?" tanyaku kepada tukang kebun yang sedang membersihkan kebun bunga.

"Ada kok, coba saja liat di kamarnya Rey..." jawab tukang kebun tersebut

"Oh.... makasih yah pak"

Memang Teddy ini anak orang kaya, namun ia dirumah selalu sendirian tanpa ayah, ibu, ataupun kakaknya. Ayahnya selalu pergi keluar negri, sedangkan ibunya berada di Amerika, kalau kakak Teddy sudah menjadi dokter maka dari itu kakaknya jarang pulang kerumah.

Saat aku berdiri di depan kamarnya aku terdiam. "Nanti apa yang ingin aku bicarakan yah?". Aku terus terdiam di depan pintu kamarnya, tak berepa lama kemudian aku mengetuk pintunya.

*tok...tokk....tok...*

"Teddy ini aku Rey...."

"Buka saja, gak di kunci kok Rey..." suara beratnya yang terdengar lemah dari kamar.

*kreeek......*

W O W.......Kamar Teddy sangat berantakkan, buku buku dan pakaian berserakan di sana sini. Aku melihat Teddy yang berbaring di atas kasur hanya menggunakan celana panjang dengan telanjang dada. Kondisi kamar yang seperti di terpa badai ini sangat tak enak di pandang, sehingga membuat sisi ke ibuanku keluar. Setelah bersih Aku duduk di kursi meja belajarnya. Suasana sepi menghampiri kami berdua, aku hanya terdiam sambil melihat ke lantai, sedangkan ia masih tetap berbaring di kasurnya.

"Teddy.. apa kah kau sudah makan?" tanyaku sambil memulai pembicaraan. "hmm.... belum" jawabnya lemas. "Kebetulan sekali aku membawakanmu susu dan cemilan" jawabku sambil menuh kantung kresek yang aku bawa di atas meja belajarnya. "Apa hanya itu saja? Pasti kau ingin membicarakan sesuatu yang lain.... Rey" tanyanya sambil duduk di atas kasurnya. "eh...hmm...aa.....a..aku hanya--" kata selanjutnya seperti tertekan di dalam tenggorokan. "Hanya apa?" Tanyanya heran. "Ah... tidak aku kesini hanya ingin berdua denganmu....." dadaku terasa amat sesak karna telah membohonginya. "Oh......." jawabnya pelan.

Tak lama kemudian, kesunyian lagi menghampiri kami berdua. Aku tak tau apa yang harus aku bicarakan dengannya, tak lama kemudian sesuatu benda bersuara di atasmeja belajarnya, saat aku melihatnya ternyata hp Teddy berbunyi. Setelah melihatnya lebih dekat, tertulis nama SILVIA di layar hp milik Teddy. Ini membuat dadaku semakin sesak. Ini membuatku..... Cemburu......ya Cemburu Total! karna itu aku berdiri mengambil tasku dan langsung berlarian keluar dari kamar Teddy dengan air mata yang mengalir. "Ada apa Re--" BRuak....!!! suara pintu yang ku banting dengan amat keras yang membuatnya terkejut

Setelah berlari menjauhi rumah Teddy, aku mulai berhenti. "Apakah dia...... sudah bosan dengan ku? Ta.....Tapi ia itu sangat terbuka kepadaku, sehingga jika ia bosan pasti Teddy akan mengatakannya" Menatap langit sore mendung itu dan jalanan yang sangat sepi membuat kegalauan ini bertamabah. Tetes demi tetes air mengenai wajah ku, hingga akhirnya air hujan menetes membuat tubuh ini basah. Aku pun berlari agar cepat sampai dirumah. Tak lama kemudian aku sampai dirumah, tubuhku yang basah akan air hujan membuat jejak tetesan air dilantai. Sesampainya dikamar, air mata ini mengalir sangat deras seperti cuaca hari ini, aku tidak tau kenapa aku menangis dan dadaku yang terasa amat sesak. Aku terus memegang dadaku ini, dada yang sesak itu membuatku........

BRUK..............

=========================

Terimakasih sudah membaca yah......
Terus ikuti kelanjutannya, jika ada yang kurang di mengerti atau typo..... tolong di maafkan.
(masih pemula)

Terus baca yah kelanjutan ceritanya..... Sampai ketemu lagi ....Dahhh.....

Bukan Cinta Biasa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang