6¦ Perpisahan?

171 15 8
                                    

kyaaaaa.....

A:"judulnya kok serem banget x_x"

B:"i-itu karena me-mereka telah makin dewasa.......
mungkin"

A:" APA MAKSUDNYA MUNGKIN!!"

B: "d-dari pada banyak nanya mending baca aja dulu"

A: "Baik... T_T"

ok cerita ini akan membuat kalian berdebar debar. Oh iya maaf jika banyak typo. kalau ada typo beritau aku yahh...

(doki♡)

-*-*-*-

[ Teddy POV ]

"Apa maksud ayah?" tanya Teddy dengan kaget. Walaupun masih pagi Teddy sudah mendapatkan masalah serius. "Kau harus melanjutkan pendidikanmu diluar negeri, ingat kita ini bangsawan!"

"Bangsawan? apa bedanya?" kali ini Teddy bertanya dengan suara lebih lembut.

"Jelas berbeda, kenapa kau tidak seperti kakakmu, dasar!"

"Aku adalah aku! bukan kakak!"

"CUKUPPP!! Ayah gak mau tau, kau harus keluar negeri!"

"Terserah ayah!"

"Teddy tung --"

Bruak...

Teddy yang amat kesal dengan ayahnya itu, melampiaskannya dengan menutup pintu kamar dengan sangat keras.

"Dikeluarga ini semuanya cuma sayang terhadap kakak bukan aku!" gumam Teddy dalam hati.

Beberapa menit kemudian Teddy bersiap siap untuk pergi kesekolah.

Kini Rey menuruni anak tangga. Lalu ia mengambil sebuah roti dan air minum yang berada didapur.

( di sekolah )

Di lorong sekolah Teddy sedang berjalan dengan gelisah, sungguh. Kali ini otaknya sangat berbeban. Ia tidak ingin meninggalkan Rey tapi disuatu sisi ia juga tak ingin mengecewakan orang tuanya.

"Apa yang harus ku lakukan?" katanya dalam hati.

"Pagi Teddy" teriak seseorang dari arah belakang. Dengan rasa penasaran Teddy membalikkan badannya "Oh... Rey, selamat pagi sayang ku"

Blush...

Pipi Rey kini dipenuhi oleh warna merah jambu. "A-pa ka-kau bodoh?" tanya Rey tergagap gagap. "Cie ada yang malu" goda Teddy kepada Rey. Seketika Rey mulai berjalan dengan cepat dan meninggalkan Teddy di belakang sambil berkata "Terserah gue"

"Woy Rey tunggu, masa iya gitu aja lu ngambul. Woy tunggu. hahaha" kini Teddy mulai mengejar Rey.

"Gak lu tau gak ted" jawabnya ketus.

Tengg.....Tengg...Tengg...

Bel masuk sudah berbunyi yang menandakan jam pelajaran akan mulai. Kali ini adalah jam pelajaran Bahasa Inggris namun karena Bu Eka tidak mengajar, mereka diberikan tugas pada halaman 201 sampai dengan halaman 203.

2 jam berlalu, kini saatnya mereka memasuki jam pelajaran Sains. Namun, sebuah suara membuat seisi kelas hening.

"Selamat pagi, mohon maaf kepada bapak dan ibu guru yang sedang mengajar saya meminta waktunya sebentar saja. Untuk seluruhanak anak kelas duabelas hari ini kalian mengikuti bimbingan mengenai Ujian Nasional yang dilaksanakan pukul 10.30 . Terimakasih, jam pelajaran bisa dilanjutkan" Ucap kepala sekolah.

"eh, ujian nasional"

"kapan ujiannya?"

"nanti ngapain aja?"

"jam berapa pulang?"

Tok... tok....tokkk

"Sudah sudah, jangan ribut! kita lanjutkan saja ke soal nomor 3" Ucap Bu Rela -guru Sains-

( skip )

Selesei mengikuti bimbingan anak kelas duabelas diperbolehkan untuk pulang.
Ujian akan dilaksanakan pada tanggal 5 mei, yang artinya lagi 3 minggu.

Sekarang Teddy dan Rey berjalan bersama sama. Namun mereka mampir sebentar di supermarket untuk membeli minuman.

"hmm... ujian yah" kata Rey memulai pembicaran. "Memang kenapa?" tanya Teddy terheran heran. "Gak, cuma baru sadar aja udah mau tamat. Tak terasa waktu sangat cepat." jawab Rey sambil melemparkan kaleng minuman kedalam bak sampah.

Sebelum sampai di rumah Teddy, Rey menanyakan sesuatu yang membuat Teddy terdiam.

"Ted, ngomong ngomong lo mau ngelanjutin dimana? kalo gue belum tau sih." kata Rey. Tiba tiba saja Teddy mengingat pertengkaran dirinya dengan ayahnya tadi pagi itu. "E-eh ng-ngak tau sih, ini masih mikir" jawab Teddy sambil nyengir garing.

Sesampainya didepan pagar mereka berdua berhenti berjalan. "Rey..." paggil Teddy pelan. "Apa?" jawabnya ketus. "Semisal aku pergi belajar di luar negeri, apakah hubungan kita bakal terus lanjut? atau selesai sampai disini?" tanya Teddy, yang hanya menghadap ke bawah.

nyesss~

"eh- ?" jawab Rey dengan singkat.

Anjirr gue keceplosan. ucap Teddy dalam hati.

"Maaf, tadi lo ngomong apa?" tanya Rey yang menginginkan reka ulang percakapan Teddy itu.

"Eng- bu-bukan apa apa" jawab Teddy sambil nyengir nyengir gak jelas.

"Untung dia gak denger. Tapi, lain kali aku akan memberitahuukannya" ucapnya di dalam hati.

Kini Teddy telah memasuki kamarnya yang dibalut dengan warna putih susu. Ia mulai melempar tasnya dan berbaring kasur.

sungguh, aku benci perpisahan!

****************************
Hay semuaa♡

Ketemu lagi dengan saya di BCB -Bukan Cinta Biasa- oh iya aku lagi sedih nii soalnya banyak silent readers.

Oh iya maaf kan aku yang telah telat nge-update yah....

Okk... Kutunggu 10 komen dan 6 vote, nanti gue lanjutin deh ceritanya

see you next time

Bukan Cinta Biasa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang