HAPPY READING.
Sampai kapan harus bersembunyi dari sebuah kenyataan, gumam Deva.
Deva menatap kosong langit yang biru. Otaknya masih tak mampu menerima sebuah fakta yang mengejutkan, tentang kakaknya (Kevan) yang sudah jadian dengan Kak Kei.
Akhirnya tiba juga hari ini, hari dimana yang Deva anggap sebagai hari patah hati sedunia. Mungkin.
"Kak Deva kapan balik kerumah?" tanya Rey.
"Entahlah, mungkin sampai aku siap menerima semuanya" jawab Deva santai.
"Tapi kapan? Sampai kapan Kak Deva terus lari dari kenyataan? Gak capek apa Kak?" tanya Rey kembali.
Sial.
Deva hanya diam, ia enggan menjawab pertanyaan itu. Tapi ada kalanya ia setuju dengan pertanyaan Rey tadi, mau sampai kapan ia harus lari dari kenyataan? Apakah begitu sulit menerima semua ini?
Arghhh....,
"Btw, lo ngapain ke sekolah gue, Kak?"
"Emang ini sekolah punya lo? Gak kan. Ya, terserah gue dong"
"Serah dah"
Drttttt.....
Deva meronggoh ponselnya yang bergetar tersebut, terdapat sebuah pesan masuk dari Kak Revan.
Bang Revan
Dek, lo dimana? Lo kok gak balik-balik? Jangan bikin khawatir dong."Balik yuk?" ajak Deva.
"Balik aja sono sendiri, gue balik sama Teddy. Yang jomblo kan udah biasa serba sendiri. Hahahah" ucap Rey.
"Eh— durhaka banget lo sama cogan"
"Cogan kok jomblo. Ngaca woy ngaca. Itu muka atau lap pel, kucel banget" ucap Rey tanpa henti mengejek Deva.
"Lama-lama gue kesel bicara sama gembel yang gatau diri" Jawab Deva sambil meninggalkan Rey yang masih tidur tiduran di rooftop sekolah.
"Ngaca woy?!?! Yang gembel siapa?! Sultan gak ada yang menginap gratis dirumah orang lain!!!" teriak Rey yang sangat kesal.
~
Tangan Deva oenug dengn kresek yang berisi makanan. Pikirnya setelah sampai dirumah Rey, ia akan memakan semua ini sambil membaca manga Junjou Romantica.
Baru sampai digerbang depan rumah, Deva mengerutkan keningnya.
Kedua cowok itu siapa? Teddy? Gak mungkin kan Rey bilang bakal pulang sama dia. Bima? Tapi sepertinya gak mungkin deh dia gak setinggi itu. Sepertinya aku mengenali sosok ini, gumam Deva penuh penasaran.
"Eh, Deva!!" sapa salah seorang yang ada didepan rumah Rey.
Pacar abang gue kenapa ada disini? Jangan bilabg disampinya itu kak kev—
"Deva, lo kemana aja sih?" tanya Kevan.
Sial.
Luka yang ada dihati Deva tiba tiba saja terluka kembali. Ia belum siap untuk suasana seperti ini.
Ingin rasanya menangis tapi, untuk apa? Apa aku harus menangisi orang ini? Orang yang sama sekali tak peka akan perasaanku ini? gumam Deva.
Deva mendorong kakaknya dengan keras, sehingga Kevan terdorong beberapa langkah.
"Lo ngapain kesini?" tanya Deva sambil melihat kebawah, ia tak mampu melihat wajah yang ia rindukan sekaligus yang membuat hati Deva retak itu.
"Sudah jelaskan aku sebagai kakak akan menjemputmu"
"Aku gak perlu perhatianmu" ucap Deva sebelum lari menjahui kakaknya itu.
Sebelum mengejar sang adik, Kevan menengok ke arah Kei yang dari ekspresinya menunjukan..
Aku ngejar Deva dulu ya..
Disisi lain, Deva terus berlari tak mempedulikan arah mana yang harus ia lalui. Intinya ia harus menjauh dari kakaknya itu.
———
Hay semuanya....
Aku gak nyangka bakal hiatus sangat lama. Setahun lo setahun. Ya, maap ya udah ngegantungin kalian, aku juga tau rasanya digantung kok:'( /eh malah curhatYa aku hiatus ada alasannya kok. Aku kira dengan berakhirnya kelas IX aku bakal mengalami masa SMA yang santai seperti dipantai. Namun apa daya, realita tidak sesuai dengan ekspetasi ノ(・ω・)ノ
Aku tau kalian pasti kecewa sama aku:'( /pake banget malah thor
Sehubungan aku sudah jadi senior yang penuh kuasa dan tahta /eh songong bet dia/ jadi aku bisa melanjutkan cerita ini:') horee ≥3≤🙌🎉🎉
Jadi maafkan author ya, ini masih suasana lebaran kan:') oh aku juga berterimakasih kepada kalian karena cerita ini sudah 1000 pembaca, rasanya seneng banget loh :')
Oh iya aku hampir lupa, aku juga bakal up cerita tentang....
Belum tau di up kapan ya:') Masih otw🙌
Jadi cukup sampai sini dulu ya. Btw kalian ada yang mau minta QnA tentang cerita Bukan Cinta Biasa gak? Kalau ada bisa komen di sini atau langsung chat akun ini, gak apa apa kok authornya gak ngigit /cuma sedikit rabies doang:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Biasa!
RomansaNamaku Rey Ananda Putra, bisa dipanggil Rey. Aku sama sekali belum pernah merasakan apa itu yang namanya "CINTA". Namun sekarang berbeda! Aku menemukan seseorang yang selalu membuatku nyaman namun juga degdegan. Apakah aku bisa mendapatkan cintanya...