3¦ Cemburu Total! (b)

296 18 11
                                    

[ Rey's POV ]

" Membosankan..... " Aku sangat bosan berbaring lemah di atas kasur yang empuk ini. Apa yang sekarang dilakukan Teddy yah? aku penasaran, apa dia bermesraan bersama Silvia? . Hari ini aku tidak sekolah dikarenakan sakit. Aku hidup seorang diri dirumah, Ibuku telah meninggal dunia dan ayahku bekerja diluar daerah sehingga aku sudah biasa dengan situasi seperti ini. Jika kalian bertanya siapa yang merawatku, sudah jelas dan sudah pasti jawabannya diriku sendiri. Kenapa bukan Teddy yang merawatku? Itu karena ia tidak tau bahwa hari ini aku sakit dan mungkin saja ia juga tidak peduli kepadaku lagi :(

[ Teddy's POV ]

Selama semalaman ini aku terus memikirkan kejadian tadi, Apa aku berbuat kesalahan? Kejadian tersebut membuat ku bertanya tanya, apa yang terjadi dengannya? apa Silvia menelfonku membuatnya cemburu? "Arrghh..... sebenarnya apa yang terjadi?" tanya ku kesal sambil memukul bantal putih di pangkuanku.

Aku kesekolah dengan kantung mata menghiasi wajahku, ini disebabkan bukan karena aku belajar hingga tengah malam tetapi disebabkan oleh diriku yang selalu memikirkan Rey. Sesampainya dikelas, bangku Rey kosong. "Pram, kenapa bangku Rey kosong?" . "Entahlah ia tidak mengirimkan surat " jawabnya sambil memakan roti lapis. "Ada apa dengannya?" aku mulai khawatir dengannya. Rasanya...... sepi jika tidak ada dirinya. Setelah pulang sekolah aku harus pergi kerumahnya.....harus!

Ketika bel berbunyi, aku memasukkan semua buku yang berada di atas meja. Ketika aku memasuki lorong kelas, terliat sosok gadis berambut pirang pendek yang sedang menantiku diujung lorong. Belum menyerah juga tuh cewek..... Aku sangat kesal dengannya, beberapa kali ku tolak tetap saja ia menantiku! Sudah berapa kali kukatakan aku ini memiliki pacar, dia masih saja tak percaya. Karena wajahnya membuatku kesal, aku pun melewati jalan memutar agar tidak bertemu dengannya.

Sengaja aku melewati rumahku dan terus berjalan menuju rumahnya, sesampainya disana aku membuka pintunya.
Tidak dikunci? " Rey ini aku Teddy " teriakku sambil menutup pintu. Hening tanpa jawaban, lekas dengan panik aku menuju ke kamarnya. "Rey tolong buka pintunya....." teriakku sambil mengedor pintu kamarnya. "Untuk apa kau datang kemari? menjenguk ku? Sana pergi berkencan saja dengan Silvia!" jawab seseorang dari dalam kamar. "Tolong dengarkan penjelasan ku dulu Rey" jawabku " Penjelasan apa lagi? Semuanya sudah jelas! Sudah pergi saja kau, dasar tukang selingkuh!! Mati saja kamu Bangsat!" jawab Rey dengan merah. Tukang selingkuh? dia pasti salah paham, bagaimana caraku meminta maaf? "Baik lah Rey" jawabku lemas. Saat aku menuruni anak buah tangga, tubuhku sangat lemas. Aku tidak boleh pulang, aku harus menjelaskan kekeliruannya itu. Tanpa sadar aku terdidur disebuah sofa yang empuk.

[ Rey's POV ]

Tak lama kemudian aku mulai membuka pintu. "Mungkin dia sudah pulang" -Kreeeoo.....- Terdengar sangat keras suara cacing cacing diperutku yang sedang demo. "Dasar, apa kalian tidak bisa sabar? gue juga laper tau!!" Saat hendak ke dapur aku melihat seseorang tertidur di sofa dan ternyata itu.... Teddy!!! Dia membuatku terkejut bukan main. "Apa yang harus ku lakukan kepadanya?" tanyaku pelan. Ternyata saat tidur Teddy manis juga yah.... Apa perkataan tadi terlalu berlebihan yah? dia bisa membuatku luluh seketika. Mungkin perkataanku tadi sangat kasar, aku akan meminta maaf dengan cara memberinya selimut agar tidak kedinginan.

Ketika ingin menyelimutinya, aku melihat mukanya yang tampan itu. Bibirnya membuatku tergoda. Deg...deg-- hatiku sangat berdebar debar, ketika wajah kami berada kurang lebih beberapa senti, bibirku hampir menyentuh bibirnya yang lembut itu. Namun ia mulai sadar dan itu membuatku terjatuh karena kaget. Seketika aku berdiri dan ingin meninggalkannya, namun ketika tangannya yang hangat itu menggenggam tanganku, membuat tubuh ini sangat kaku. Ia menarik tanganku yang membuat ku berbalik arah, seketika bibirnya menyentuh bibir ini dan air mata mengalir dipipiku. Ketika ia melepaskan ciumannya, ia menghusap air mata ini. " K-ka-kau s-st-sangat kejam. Ketika aku membencimu kau malah menciumku" kataku sambil menangis. "Rey, maaf jika aku membuatmu cemburu, tapi kau harus mendengarkan penjelasanku. Cintaku ini hanya untukmu, bukan yang lain! Kau telah salah paham" katanya sambil memeluk erat badanku. "Ketika aku melihatmu bersama Silvia itu membuatku cemburu, cemburu bukan main! bahkan.... CEMBURU TOTAL!! " jawabku disela isak tangis.

"Sebagai permohonan maaf aku akan melakukan apapun, Rey" kata Teddy sambil menundukkan kepala. " Ciuman...." jawab ku pelan. "hah...?" jawabnya terheran heran. "Aku ingin dicium lagi olehmu....." Matanya yang melotot karena kaget membuatku ketawa namun ia tetap mencium bibirku~

Teddy membawaku ke kamar dengan tergesa-gesa. Ia melemparku ke kasur dan menutup pintunya. "T-t-te-teddy apa yang kau lakukan?" tanyaku. Namun ia tidak menjawabnya dan malah menciumku. Tangannya membuka kancing bajuku satu demi satu. Lalu ia menjilati leherku dengan tangan yang meraba "ANU" milikku. "Ah....A-ah.... te-te....teddy kau ber-bee...belebihan" Jawabku dengan desahan. "Kau belum siap, tapi "ITU" mu berkata lain.

"Jangan sentuh bagian itu...........!!!" Tuhan tolong berikan aku kesabaran dalam menghadapinya x_x

=========================

Maaf yah kalo ceritanya kurang jelas, waktuku untuk buat cerita cuma sedikit, sudah mulai les dan kesibukan yang lain lagi.

Tapi ....

Aku usahakan untuk melanjutkannya kok.....
Dah....sampai ketemu lagi di bab selanjutnya.....

Bukan Cinta Biasa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang