***
Siang itu kamar milik Andira tampak ramai,kasur pink nya yang biasanya rapih kini sudah sangat harus dirapihkan,bantal besar dengan sarung berwarna biru muda sudah berjatuhan dilantai.
Perempuan pemilik kamar itu tampak tidak peduli dengan bantal-bantal dan sprei yang sudah tidak terpasang pada tempatnya,Ia hanya memandangi keempat temannya yang sedang berkunjung siang itu.
Kamar itu juga tidak sepi,ada suara tawa khas milik perempuan jika sedang bergosip juga suara tape mengalunkan lagu Cheapthrills - Sia.
"Masa apaan ya,kan kemaren gue dianter Azran pantat gue berasa mau kejengkang gitu." Cerita Andira sambil mengubah posisinya yang semulanya tiduran kini ia bangkit memposisikan tubuhnya duduk menyender disofa.
"Lah anjing,serius?!" Tanya Fika geli.
Andira menjawab dengan anggukannya yang antusias,"Iya,berasa mau jatoh dah gua,Trus gua pepet aja Azrannya."
"Ya itu lo modus njing," Balas Lena sambil terkekeh matanya tidak beralih kemana pun tetap menatap temannya yang sedang bercerita dengan senyum mengembang diwajah.
"Emang deh Aby cowok lo pembawa cogan tapi dianya kaga." Lanjut Cica yang dihadiahi pukulan pelan dikepala oleh Lena.
Mereka berempat memang lebih sering menghabiskan waktu bersama daripada dengan yang lain Ghea yang lebih banyak meluangkan waktu untuk les ballerina nya,dan yang lain kebanyakan malas keluar.
"Tapi,Lo berdua udah deket gitu belom sih?Setau gue Azran kan cuek banget Dir," Tanya Cica.
Andira menggeleng,"Ya kan gue bilang,dia kaya gitu karena disuruh Aby aja," Ucapnya meyakinkan,meyakinkan teman-teman juga dirinya sendiri.
"Mana ada sih jaman sekarang disuruh nganter-nganter mau?kalo kaya gitu mah gue juga mau dianter Daffa anjir," Sahut Fika.
"Nah iya Dir,Yakali dah gara-gara disuruh Aby," Sahut Cica cepat.
"Ah gatau ga ngurus bodo."
***
Azran daritadi hanya ditemani secangkir cairan pekat dimeja belajarnya,ia sedang menunggu teman-temannya yang berjanji akan menemani nya main games online hari ini.
Dikasurnya sudah ada Aby dan Devano yang dengan setia menempati kasur king size milik Azran,kedua cowok itu juga tampak diam dengan ponsel nya masing-masing.
"Lama banget sialan,"
"Iya dah cacat loadingnya."
"Jadi laper gue,"
jawaban yang dilontarkan oleh Aby membuat Azran menoleh kearah cowok yang masih memakai boxer pinjamannya itu,"Coba ngomong lagi dah lu," Pintanya.
"Apaan?" Tanya Aby tak mengerti.
"Ngomong lagi,"
"Jadi laper?" Ucapnya lagi
Dengan sigap Azran melempar laki-laki itu dengan remote ac yang tadi ia taruh tidak jauh dari genggamannya,"Lo baru makan anjing," Ucapnya setelah temote ac lemparannya sudah mengenai paha temannya tersebut.
"Ye tadi,sekarang beda lagi boss." Balasnya cepat tak mau kalah.
Devano hanya memperhatikan kedua temannya yang sering kali ribut karna perkara sepele,seperti omongan gak penting yang sering keluar dari mulut Aby dan lain nya.