Beberapa hari ini Andira memang terlihat kesal,wajahnya yang biasanya ceria juga mood nya yang tiba-tiba berubah 99 derajat itu membuat teman dekatnya tau bahwa sesuatu terjadi pada Andira.
"Dir,kan gue bilang gak selamanya si Devan itu bakalan terus ngejar lo," Kata Fika pelan takut-takut perkataannya membuat mood Andira semakin hancur.
"Ya tapi,Devan nya juga salah Fik,sekarang gini ada gak cewe 8 bulan lebih nungguin udah chatan setiap hari ada apa-apa ngabarin?dia nya aja gak mikir." Sahut Alena.
"Nah iya tuh Alena bener,udah sih Dir,lo kan selalu bilang ke kita kalo kita ikhlas ngelepasin sesuatu pasti nanti diganti lebih kan?"
Andira mengangguk pelan,"Tapi sekarang gue gatau bisa ngelepas atau enggak."
"Gue yakin lo bisa,percaya aja bakalan ada sesuatu yang lebih dari Devan yang gantiin posisi dia sekarang."
Andira mengangguk pelan kemudian ia berdiri dari tempat semulanya dan tersenyum, "Kayanya udah diganti sama yang lebih deh."
"Apa?" Tanya Fika.
"Kalian,ehehe."
***
Jakarta pagi ini berembun hujan yang turun semalam membuat rabu pagi kali ini sangat dingin,membuat siapapun yang harusnya bangun untuk melakukan aktivitas namun tetap melanjutkan mimpinya."Dira boleh gak sekolah aja gak sih?" Tanya perempuan yang baru saja turun dari kamarnya itu,rambutnya masih dicepol dengan ala seadanya.
Dito yang bangun lebih pagi karna sebenarnya ia tak bisa tidur semalam tampak kesal dengan adiknya disetiap kesempatan Andira selalu meminta untuk bolos dirumah daripada capek disekolah.
"Macem-macem aduin mama mau?"
"Ih Bang dito,ini ujan dingin males ah," katanya
"Dira,ini tahun-tahun lo nikmatin masa SMA sebelum nanti lo sibuk sama bimbel lo,jadi ayo semangat adik."
"Jijik." Balasnya yang kemudian dilempar bantal kecil oleh Dito.
Jam tangan milik Andira telah menunjukan pukul delapan lewat lima belas sebelum akhirnya perempuan itu bangkit dari tempat duduknya.matanya yang sayu menandakan ia baru saja bangun dari tidur lelapnya tadi.
kelas Andira hari ini seharusnya diisi oleh Pak Wibi namun beliau tidak bisa datang dikarenakan ia dirawat.
"Dir mau kemana?" Teriak Sofie dari belakang.
"Kamar mandi?Kantin?Mana ya gatau Sof," katanya sebelum akhirnya membuka pintu kelas yang membuat sebagian anak-anak kelasan berteriak kepada perempuan itu untuk menutup pintunya,kebiasaan Andira main keluar tanpa menutup pintu.
***
Andira baru saja melepas hoodienya kemudian menaruh kepalanya diatas meja dan memejamkan matanya pelan saat ini yang ia perlukan hanyalah kasur.Ia butuh tidur semalam karna tugas ekonomi yang super banyak dan menumpuk membuat perempuan itu tidak bisa tidur sampai pukul dua pagi.
"Dir,mau ke kantin ga?"
Andira terbangun sebentar, "Ada roti bakar gak sih?"
"Kayaknya ada,mau nitip apa ikut?" Tanya Icha.
"Ikut aja deh," katanya lalu bangkit dari tempat duduknya.
Kantin SMA Angkasa siang itu cukup ramai bagian kelas sebelas terbilang penuh tidak seperti biasanya.
"Ini perasaan gue aja atau emang ada yang ngeliatin gue deh?" Katanya pelan.