Prolog

281 19 0
                                    

Di tahun ajaran baru ini, tiada panas terik yang menyengat. Tiada bunyi klakson kendaraan pribadi penyebab macet. Tiada pula teriakan penjual koran di setiap lampu merah.

Adalah penjalan kaki, pengendara sepeda, dan penumpang kendaraan umum yang bisa dilihatnya kini. Jalanan yang ramai terkendali. Juga puluhan pohon sakura berjajar di tepi jalan.

Dia yang mengenakan seragam berbeda. Rok panjang hingga menutupi mata kaki. Lengan seragam yang menjuntai hingga pergelangan. Serta sebuah kain melindungi kepalanya dari sengatan sinar mentari.

"Siapa dia? Kenapa dia mengenakan seragam sampai menutup seluruh tubuhnya?"

"Mungkin dia punya cacat yang ingin ditutupinya?"

"Oh, ya?"

"Ya, bisa jadi, kan?"

"Dasar aneh!"

Kasak-kusuk di kanan-kirinya, berusaha ia abaikan. Ia harus bertahan. Setidaknya ia tidak boleh merusak hari pertamanya di sekolah baru.

"Siska Aryakusuma. Ganbatte!"

***

Note: prolog sangat pendek. Maaf.

Ai no HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang