Bab 7

60 8 0
                                    

Author's Note:

I'm falling in love with you~

/nyanyi dengan nada lagunya J-Rock/

/lagu lawas/

Oke. Aku tidak akan memperbanyak cuap-cuap karena tidak ada yang perlu dicuapkan.

Let's check this out!


***


Jika di Indonesia musim kemarau kurang disukai masyarakatnya maka ang terjadi di Jepang adalah sebaliknya. Musim panas akan membuat masyarakatnya bersorak, terutama para pelajar. Ujian yang menguras tenaga dan pikiran itu telah terlewati dan berganti dengan hingar bingar para siswa yang merencanakan liburan. Ada yang hanya di rumah saja, ada yang kerja sambilan, ada yang sekedar liburan di pantai, bahkan ada juga yang rela mengeluarkan uang banyak untuk liburan ke luar negeri.

Tidak hanya siswa Jepang yang menyambut baik liburan musim panas seperti ini, bahkan Siska pun merasakan euphoria liburan pertamanya di Jepang. Ia segera pulang ke rumah begitu pengumuman ujian selesai. Dengan riang ia berlari ke dalam rumah setelah mengucapkan salam. Hanya satu yang dituju, ruang keluarga.

"Ayah! Ibu! Ayo kita liburan ke Indonesia!" katanya bersemangat sambil berjalan menuju meja pendek di tengah ruangan. Siska duduk di salah satu sisi di antara kedua orangtuanya.

Ayah dan Ibu Siska tersenyum.

"Kita akan liburan di Indonesia, kan? Aku kangen dengan rumah lama kita, kakek, dan nenek." Siska bertanya sedikit mendesak.

Pria paruh baya di sebelah kiri Siska mengacak rambut putrinya dengan sayang, "Ayah juga kangen dengan mereka."

"Jadi kita akan pulang?" Siska tidak bisa menutupi binar di matanya.

Kali ini Ibu Siska yang menjawab, "Iya, tapi kamu berangkat duluan ya, Sayang."

Kesenangan di raut wajah Siska sirna seketika. Tergantikan oleh raut kecewa gadis itu. "Kenapa?"

Sang ayah berinisiatif menjawab setelah keheningan singakt, "Ayah dan Ibu masih belum cuti."

Siska berpikir sebentar kemudian memutuskan dengan yakin, "Kalau begitu aku akan menunggu ayah dan ibu cuti."

Kali ini Ibu Siska menjawab dengan tenang, "Jika kamu menunggu kami cuti, waktu liburan kamu di Indonesia hanya satu minggu. Apakah cukup?"

Siska diam. Gadis itu terlihat sangat ingin pulang ke kampung halamannya tapi ia juga merasa tidak yakin jika ia harus berangkat sendiri. Mengerti perasaan putrinya, sang ayah kembali membujuknya.

"Kami tidak apa-apa jika kamu berangkat duluan. Kami akan berusaha untuk menyusulmu secepat mungkin. Kalau pekerjaan kami di sini cepat selesai, kami akan segera berangkat ke Indonesia."

Siska mengangkat kepalanya. Menatap ayah dan ibunya bergantian. Berusaha meyakinkan diri bahwa ayah dan ibunya akan menepati janjinya. "Benar, ya?"

"Insyaallah," jawab Ayah dan Ibu Siska bersamaan.

"Baiklah. Kalau begitu aku mau pulang ke Indonesia duluan."

***

Tidak ada kata sepi di Bandara Internasional Kansai. Apalagi di musim liburan seperti ini. Akan ada banyak kedatangan dan kepergian. Ada yang memang ingin berlibur, ada yang untuk kepentingan bisnis, dan lain-lain. Menjadi salah satu orang di bandara internasional memang tidak mudah bagi seorang Siska Aryakusuma. Selain karena dia datang sendirian, juga karena gadis itu tidak tahu harus pergi ke mana. Ayah dan Ibunya tidak bisa mengantar karena ada panggilan pekerjaan mendadak dari atasan mereka. Terpaksalah Siska terpaksa di keramaian. Meskipun sudah mencoba untuk mencari bagian informasi, ia tetap gagal.

Ai no HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang