Bab 14

58 6 0
                                    

Maaf, lagi tidak dalam mood bercuap-cuap jadi cap cus aja ya...

Happy reading ^_^

***

Dua hari kemudian...

Akhirnya Siska bisa kembali merasakan atmosfer di sekolah. Meskipun beberapa bulan lalu ia sangat takut berada di sekolah, kini ia merasa lebih baik berada di sekolah daripada berlama-lama di rumah sakit. Gadis itu sedang ada di salah satu barisan loker sepatu. Baru saja selesai mengenakan sepatu untuk dalam ruangan, Siska mendengar suara kencang di belakangnya.

"Siska-chan!!!"

Siska menoleh dan mendapati tiga teman sekelasnya. Haruka, gadis blak-blakan yang selalu berada di sisi kanan. Keiko adalah gadis yang selalu berada di tengah, dia gadis yang feminim. Sedangkan gadis berkacamata yang selalu berada di kiri adalah Minami. Saking tidak pernah berubahnya formasi itu, Siska bahkan sempat berpikiran bahwa mereka bertiga mungkin sebenarnya adalah girlband.

Siska tersenyum dan hendak menjawab tetapi jawabannya tercekat di tenggorokan. Ketiga teman Siska itu sudah memeluk eratnya hingga ia kesulitan bernafas.

"Siska-chan! Aku merindukanmu!"

"Lama sekali kamu sakitnya. Perlu merekatkan hati yang patah?"

"Kamu ketinggalan banyak pelajaran, loh. Untung aku sudah menyiapkan catatan untukmu."

Siska mencoba melepaskan pelukan mereka dan berhasil. Siska menatap ketiga gadis itu bergantian, "Arigatou, minna-san."

Ketiga gadis itu menjawab dengan senyuman. Haruka, Keiko, dan Minami segera mengganti sepatu mereka lalu menyeret Siska berjalan ke kelas bersama.

"Hei, Siska-chan, apa kamu sudah tahu kalau Aoyama sudah putus dari pacarnya?" tanya Keiko yang memang menyukai tema percintaan dalam setiap percakapannya.

Entah ketiga teman Siska itu sadar atau tidak, senyum Siska mendadak luntur begitu saja. Mungkin membicarakan laki-laki di pagi tidak terlalu mengasyikkan bagi Siska. Gadis berhijab itu menjawab sekenanya, "Belum."

"Ini kesempatan bagus untukmu, Siska. Kamu bisa menjadi pacarnya," kata Keiko menggebu-gebu. Memang di antara mereka bertiga, hanya Keiko-lah yang paling mendukung hubungan Aoyama dan Siska.

"Bicara apa sih kamu ini, Keiko!" sela Haruka yang tidak suka dengan tema obrolan Keiko.

"Aku benar, kan? Kalau Aoyama tidak memiliki pacar berarti ini kesempatan bagus bagi Siska. Iya, kan?" Keiko tetap kekeuh dengan pendapatnya.

Gadis berkacamata yang berdiri di sebelah Siska bisa merasakan mood buruk Siska ketika kedua temannya membicarakan Aoyama. Minami menatap Siska lalu menanyakan topik lain, "Kamu akan ikut karya wisata akhir bulan ini, kan?"

Gadis berhijab itu akhirnya mengangkat kepala, menatap Minami dengan bingung, "Karya wisata?"

Minami mengangguk dengan senyuman. Sepertinya ia senang bisa membuat mood Siska membaik, "Karya wisata untuk kelas 3 di semester ganjil. Biasanya karya wisata ini untuk mengusir ketegangan kami sebelum menghadapi ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi. Kamu ikut, kan?"

Siska terlihat menimbang-nimbang tapi tak lama kemudian seulas senyum terpatri di bibirnya, "Sepertinya menarik. Aku akan ikut."

"Yossha!" pekik Minami senang yang sukses membuat Haruka dan Keiko berhenti beradu mulut di belakang Siska dan gadis berkacamata itu.

Ai no HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang