4.tembak

2.7K 176 7
                                    

Sinar POV

Setelah kejadian tadi pagi, yang ternyata si polisi Surya itu ternyata ayahnya Dokter Tamrin, aku kaget dong bukan main, kok aku nggak sadar yah.

"Surya Sucipto dan Tamrin Sucipto"

Tau gini pasti aku Suruh deh tu Pak Tamrin yang ngelakuin Operasi bukannya aku, kalau sampai gagal pasti langsung dibunuh dah aku, apalagi dia anak tunggal, trima kasih Ya Allah.

Saat ini aku masih mendengar percakapan ayah dan anak ini di ruangan VIP yang ada di rumah sakit ini

Ternyata Dokter Tamrin yang ternyata Ayah dari Mas Surya melarang memulangkan anaknya kembali ke Markas Brimob,

Katanya kalau sudah berada di Markas Brimob tidak akan ada istirahat di sana, hanya ada latihan, latihan dan latihan

"Dokter Sinar, hasil jahitan mu cukup baik, hanya perlu belajar dengan giat, sedikit lagi dapat A+" ucapnya serius memeriksa lengan anaknya itu

Surya hanya memandang ku, terlihat disana wajahnya sangat khawatir mungkin dia takut

Takut apa coba? Sinar Sinar, sadar woy

Aku hanya tersenyum padanya "aku dibantu Rafli Pak" jawabku

"Oia kalian berdua akan mendapatkan A+ di praktek kalian" ucapnya memberikan obat oles di lengan Surya, obat yang membuat rasa dingin di sekitar lengannya

Kulihat senyum merekah di bibir Mas Surya, aku baru sadar setiap bertemu dengan Mas Surya, jantungku selalu deg dekan bukan main astagfirullah

"Terima kasih Pak"ucapku sambil menundukkan kepalaku, karena jarang sekali atau bahkan tidak ada sejarahnya di praktek profesi di mata kuliahan Bapak Tamrin dapat A atau bahkan A+, paling tinggi itu yah hanya A-

"Tapi itu bisa saja berubah, jangan senang dulu" baru saja terbang udah jatuh dasar Bapak

"Kasi saja Yah, dia loh yang selamatin anakmu ini" Surya yang tadinya diam kini mulai berbicara yang membela aku

Kulirik Pak Tamrin hanya senyam senyum tak jelas, aduh gini ni kalu udah tua, eh...

"Kalian saling suka yah?" Tanyanya sambil tersenyum jahil

kami berduapun saling pandang seperkian detik, lalu aku pun menggeleng

"Tidak"

"Ya"

Apa??

"Tidak kok Pak, Mas Surya nya bercanda kok Pak" ellak ku dia memang selalu bercanda dalam kondisi apapun

Masih ingatkan saat tadi pagi dia mau wudhu nelfon aku. Jangan sampai ucapannya sungguhan. Aku tidak maulah

"Tidak kok aku memang menyukaimu, ayah suka kan sama Sinar?"

Haaa...apa...ini mimpikan, tidak tidak itu tak mungkin

Dokter Tamrin memandang ku, secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya, lalu dia tersenyum tidak mengangguk tidak pula menggeleng

Aku tidak mengetahui bagaimana wajahku sekarang ini,

"Mau nggak kamu jadi pacarku Dokter Cahaya Sinar ?" Dia terus saja memandangku, dia tak menghiraukan Ayahnya yang terus saja tersenyum tak jelas

Aku terus menundukkan kepalaku,aku tidak mengetahui apa yang akan aku perbuat

"Jawablah Sinar, aku keluar dulu yah" ucap Dokter Tamrin tersenyum padaku dan kulihat Dokter Tamrin membisik di telinga Mas Surya dan dia mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum

sinar suryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang