7. bertemu lagi

2.6K 175 7
                                    

"Kuingin marah melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri di sini"

***

Pikiranku hanya tertuju pada dia Wanita berkeruding Pink empat tahun yang lalu, yang sudah ku temui tadi dengan ketidak sengajaan

Setelah acara HUT Brimob selesai aku langsung saja pulang, saat ini aku tengah di tugaskan di Jakarta saja, jikalau ada panggilan untuk menuntaskan kriminalitas saja dan tim siap untuk membantu.

"Assalamu alaikum" aku memasuki rumah, tidak ada semangat dalam hidupku saat ini

Tak ada sahutan dari dalam mungkin orang dalam rumah tertidur lelap ataupun mereka juga belum balik dari kerjaan mereka,

Ini sudah jam 10 malam, dan Ayah biasanya pulang dari Rumah Sakit jam 10 atau bahkan pagi lagi beliau pulang kalau banyak Operasi.

"Uya...kamu sudah pulang, sini duduk minum kopi dulu sama ayah"

Ayahku saat ini sudah mempunyai Rumah sakit Sendiri di daerah Tebet. Aku tak pernah berkunjung ke Rumah Sakitnya karena kesibukan dan juga buat apa aku kesana.

Kulihat ayahku duduk di ruang santai keluarga,yang sangat nyaman berbincang bincang dengan keluarga, suasananya juga bagus, diluar terdapat pohon mangga, pohon jambu. Ibuku sangat suka buah buahan makanya ibuku menanam buah buah itu.

Akupun duduk disamping Ayahku rasanya aku ingin curhat banyak dengannya

"Bagaimana HUT Brimob, seru tidak?"tanyanya sambil menyeruput kopinya

"Tadi Uya ketemu sama Sinar, dia sudah punya anak yah, bukan 1 tapi 2, aku tidak percaya ini Yah" tanpa terasa air mataku mulai turun ke pipiku, tak pernah aku merasa sesakit ini

Waktu aku putus sama Kei, biasa aja. Tapi disaat aku mengetahui ternyata Sinar telah mempunyai keluarga,aku tak tau kenapa aku menangis. Mungkin diriku terlalu mencintainya walaupun bertemu dengannya hanya 3 hari saja, tapi terasa 3 tahun aku mengenalnya.

Aku mengingat percakapanku empat tahun yang lalu

"kalau saat ini ada yang ngelamar kamu? Kamu mau aja gitu nerima dia?" Tanyaku penasaran

Dia mengangguk "kalau dia memang sudah taat sama Allah "

Tepukan di punggungku menyadarkanku ,kulihat ayahku menatapku, lalu tersenyum

"Itulah rencananya Allah Uya, kamu harus yakin bahwa itulah kenyataanya" ucap Ayahku menepuk pundakku lalu berdiri

"Ayah,tidur dulu yah, kamu harus move on dong hehehe, eiii hari Jumat kamu ingat kan? ,selesai shalat jumat kamu harus ke Rumah Sakit Ayah, ada acara tumpengan ke2 tahunnya rumah sakit Ayah kamu ingat itukan?" Tanyanya aku mengangguk dan dia benar benar sudah memasuki kamarnya

Aku terus mendongakkan kepalaku menatap langit hitam ditaburi bintang

"Aku harus ngelupain kamu Sinar"

***

"Suara radio Masjid telah terdengar di kamar tidurku akupun telah bersiap siap ke masjid, dengan pakaian kokoh bewarna merah disertai sarung si atas mata kaki dan tentunya peci

"Ya, tunggu Ayah, Ayah juga mau ikut" aku membalikkan badanku dan melihat Ayahku memakai sarung disertai baju kokoh yang bewarna putih, dan juga peci yang melingkar di kepalanya

"MasyaAllah, Ayah"ucapku senang, aku memang tak pernah melihat ayahku sekarang ini, bahkan kalaupun lebaran dia tak pernah kaya gini, ada apa gerangan

"Nanti ayah jelasin, kamu ajari Ayah tentang ilmu ilmu agama yah Nak" ucap ayahku dan aku mengangguk senang, siapa yang tidak senang kalau ayahku telah berubah kaya gini, siapa coba yang buat dia kaya gini

sinar suryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang