5. isi hati

2.6K 168 4
                                    

"Kamu tau apa yang penting dalam hidupku?"

***
Aku tak menyangka dia nolak aku tadi pagi, Ibu dan juga mantan kekasihku juga mendengar penolakan dari dirinya

Aku juga nggak tau, aku harus berbuat apa, ibuku nggak setuju dengan Sinar si Bidadari Surya hehehe

Katanya dia itu munafik, mau memanfaatkan ku , karena aku anaknya seorang Dokter,dan dengan mudahnya dia bisa mendapatkan nilai bagus. Tapi menurutku itu tak mungkin karena ada ketulusan di setiap senyumannya, ada keikhlasan saat dia berbicara, dan ada tatapan teduh di sorot matanya.

Mungkin ibu ku belum mengenalnya, dan tadi juga Ayahku nelpon katanya mau ngajakin jalan, yaudah aku setuju dong

Karena apa aku setuju?,

Selain karena bosan di sini. Di ruanganku juga selalu ada Keiza, katanya dia Dokter yang akan merawatku,aku tau pasti Ibu yang menyuruhnya, dia sangat menyayagi keiza, beliau juga marah padaku sewaktu putus dengan Kei.

aduh... aku udah move on dari ni cewe, tapi dia selalu menganggap gue sebagai cowonya memang sih waktu 5 tahun itu nggak lama, dan kalian tau, kenapa aku mau putus sama dia? Bukan karena LDRan tapi karena aku udah nggak nahan dengan sifat manjanya

Dan selama seharian ini Sinar tak pernah muncul di hadapan aku, setelah aksi penembakan yang membuatku yang tertembak karena penolakan, dia tak pernah muncul lagi, mungkin dia malu atau dia dimarahin sama nyokap ku, bisa berkepanjangan deh masalahnya kalau gini, bisa sulit Sinar jadi mantunya

Mana mungkin aku udah mau nikah, aku aja masih muda banget, karirku  di ke Polisian masih panjang banget

Dan tadi pula mereka bertiga perawat lelaki yang aku nggak kenal,ada juga suster Pika dan tentunya dia. memergoki aku yang katanya  nyium Kei, padahal itu tidak benar

Kei membantu ku melepaskan sesuatu yang ada di bagian leherku, mungkin posisi kami yang fulgar yang membuat orang orang yang melihatnya salah paham

Diperparah dengan Kei yang mengarang semua ini, memang dulu aku sering banget nyium dia, tapi sekarang nggaklah, aku nggak suka lagi sama dia , kalau aku nyium dia, dia akan selalu ngejar-ngejar aku lagi.

Aku mau ngejelasin sama Sinar, tapi dia tak mau mendengarnya dan disinilah aku, di mobil ayahku,

"Cahaya Sinar" kulihat dia menatapku, aku membalikkan badanku, rasa nyeri di lengan sudah tak terasa lagi

"Aku sungguh-sungguh menyukaimu" aku tak peduli lagi dengan orang-orang yang berada di mobil ini

Aku terus menatap Sinar, dan seperti biasa dia mengalihkan pandangannya dariku

Sunyi, itu yang kurasakan tidak ada yang menyahut

"Maaf" itu yang terdengar dari mulut manisnya sambil menundukkan kepalanya

Kulihat suster Pika menyenggol lengan Sinar, aku membalikkan badanku kedepan, aku tau, aku tau prinsipnya tidak boleh diganggu gugat apa lagi menyangkut sang pencipta

"Ekmm.. kita sudah sampai, ayo kita turun" ucap ayahku menghancurkan keheningan didalam mobil dan kamipun turun dari mobil tak ada satupun yang berani berbicara

Kami berada di depan restoran seafood, yang tak jauh dari Rumah sakit

"Kalian berdua duduk disini, selesaikan pembicaraan kalian, kalau kalian sudah selesai datang kesana yah,karena ini perpisahan Sinar dengan tim Ayah"ayah menunjuk kursi yang mempunyai meja yang besar, aku menatap sinar heran "perpisahan" maksud dari ucapan ayah apa?

Sinar menganggukkan kepalanya dan gue menatapnya bingung.

"Emang kamu mau kemana?"tanyaku dia tersenyum

sinar suryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang