"kamu tidak mau poligami? "
***
Anak-anak ingin ke Rumah katanya mereka ingin ketemu Nenek barunya, mereka seperti nyaman dengan panggilan baru Ibuku itu."Nenekkk" teriak anak-anak masuk ke dalam rumah.
Ah.. Mereka sangat menyayangi beliau, betapa beruntungnya Ibuku itu
"ei... Cucuku, sudah datang ni, bagaimana urusannya? " tanya nenekku memeluk satu-satu Cucunya
Aku dan Sinar duduk di ruang tamu, melihat kegembiraan anak-anak baruku ini
"wah.... Selu deh Nek, coba Nenek pelgi tadi, uuhhh. .." Andri dengan gaya khasnya menceritakan kejadian yang terjadi tadi pagi"yaudah kalian ke dalam dulu yah, ada yang ingin Nenek ucapin sama Ibu dan Ayah kalian"
Mereka semua mengangguk dan masuk kedalam rumah.
"gimana urusannya? " tanya Ibuku duduk di depan kami,"alhamdulillah udah selesai Bu', banyak kejadian yang lucu Bu heheh" ucap Sinar sambil nyengir, aku aja sampai nggak bisa menahan rasa bahagiaku bersama dengan Sinar
"ia Bu, tapi masih banyak yang mau diurus bu'" ucapku
"Ibu ada permintaan" dari raut wajahnya dia mulai terlihat serius dalam penuturan katanya
"apa bu? " tanya Sinar
"nggak usah adain pesta besar besaran, kamu nggak malu apa, pasangan kamu ituloh, sudah janda" ucap Ibuku dengan menatap kami berdua
Aku tak habis pikir dengan Ibuku ini, katanya dia sudah setuju dengan pernikahan kami, katanya dia bahagia dengan Cucu barunya.
"yah nggak papa kan Bu', kenapa Surya harus malu?" tanyaku pada Ibu, apa Beliau masih malu dengan keberadaan Sinar
Aku menatap Sinar, tatapannya masih menatap Ibuku dengan mengerutkan keningnya
"Ibu yang malu, pokoknya kalian nggak usah adain pernikahan yang mewah, atau Ibu nggak akan restuin kalian"ucap Ibu dengan tampang marahnya
Aku menatap Ibuku dengan tajam, aku tak habis pikir dengan sikap Ibu terhadap Sinar
"tapi kan Bu'" Sinar lalu memegang tanganku dan kami saling menatap, Sinar lalu menggelengkan kepalanya dan memberikan senyum padaku.
Ah... Aku merasa kecewa dengan sikap Ibu merendahkan Sinar
"dan satu lagi, aku ingin kalian setelah menikah tinggal di sini saja" aku menatap Sinar dan mengangguk
"aku nggak mau, kalau kami tinggal di sini, aku udah siapin rumah untuk kami Bu'" jawabku, memang aku sudah memilih rumah atas nama Sinar, dan akan aku bayar jika kami ingin menikah
"kamu mau lihat Ayah dan Ibumu menghabiskan masa tuanya sendirian hah, apalagi kalian nggak bisa punya anak, jadi nggak usah kalian keluar dari rumah ini" bentak mamaku
Kulihat Sinar yang menundukkan kepalanya, mungkin saja dia akan menangis saat ini, di angkatnya kepalanya
"tapi, jika kami punya anak Ma? " tanyanya, aku tersenyum dengan sikap Sinar kali ini
"itu nggak mungkin, kamu kan man.."
"Bu cukupp, aku kira masalah ini sudah kita bicarakan deh, aku kira Ibu sudah menerima semua kekurangan Sinar" ucapku menghentikan perkataannya
"kalau kami punya anak bagaimana? " tanya Sinar lagi
"kalau kalian punya anak, kalian silahkan turuti keinginan kalian, silahkan bikin rumah sendiri, tapi kalau kamu nggak bisa punya keturunan, kamu dan Surya siap siap untuk menerima wanita lain dihidupmu" jawab Ibu dengan wajah galaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
sinar surya
RandomPertemuan dengan calon dokter berkerudung merah jambu itu menambah anggunnya dirinya. Membuat surya yang merupakan anggota korps brigade mobil, atau bisa disebut dengan brimob jatuh cinta pada pandangan pertama. Senyumannya yang manis, wajahnya yang...