HK 6 (Revisi)

1.6K 159 1
                                    

"Ayah..." ucap Prilly terpaku ketika melihat siapa bapak - bapak itu.

"Prilly, kita berjumpa lagi. Sekarang ayo ikut ayah pulang ! Tidak ada penolakan ! " ucap sang ayah dengan nada tegas sambil mencengkram tangan kanan Prilly.

"Enggak mau, Prilly ngak mau pulang. Ayau jahat." teriak Prilly histeris dengan suara yang cukup keras sehingga mata para pelanggan tertuju padanya.

"Ayah jahat?Ayah selalu menuruti keinginan kamu dari dulu, apa ayah jahat?Ayah cuma mau kamu terima perjodohan itu. Hanya sekali!"

"Oh jadi ayah nggak ikhlas, kenapa nggak bilang dari dulu?" kini air mata Prilly tak bisa lagi ditahan. Air matanya turun membasahi pipi mulusnya.

"Nggak usah banyak omong, ayo pulang" sang ayah menarik paksa Prilly, tapi Prilly terus memberontak.

Pandangan para pengunjung tertuju pada Prilly. Mereka seperti sedang menyaksikan acara live. Dalam hati Prilly berharap akan ada yang menyelamatkan dirinya dari iblis ini. Tenaganya tak mampu menyeimbangi tenaga sang Ayah. Untung saja sang ayah tidak membawa bodyguard.

"Stop..."sebuah suara itu dapat menghentikan ayah yang sedang menarik paksa tangan Prilly.Seketika Prilly menoleh, mendapati Ali yang sedang berjalan mendekati mereka.

"Lepaskan adik saya! Anda tidak berhak menyakitinya"suara Ali lantang. Ayah yang mendengar kata "adik" mendadak tertawa.
"Adik? jangan mimpi , dia anak saya!!"

"Dia memang anak anda, tapi itu dulu dan sekarang Prilly telah menjadi adik saya !"

"Prilly bukan anak ayah lagi. Seorang ayah itu menjaga dan membahagiakan anaknya bukan malah menyengsarakan anaknya. Mulai sekarang Prilly akan hidup bersama keluarga baru Prilly." Ucap Prilly dengan tangisan. Dengan sekali hentakan tangannya terlepas dari genggaman sang ayah. Ia berlari dan memeluk erat tubuh Ali. Ali sedikit kaget dengan apa yang Prilly lakukan. Jantungnya berdebar kencang. Dengan sedikit canggung Ali membalas pelukan Prilly sambil mengusap punggungnya hanya sekedar membuat Prilly nyaman.

"Jadi ini balasan kamu! Setelah semua kemauan kamu ayah turuti ini balasan kamu? Anak kurang ajar !"

"Tolong anda segera pergi dari sini sebelum saya panggil satpam" ucap Ali dengan keras.
Tanpa pikir panjang, sang ayah pergi meninggalkan tempat itu. Dilihatnya Prilly yang masih memeluk Ali erat. Sangat terasa dibagian dada Ali sangat basah, mungkin karna air mata Prilly. Dibawanya Prilly ke belakang, masih dengan posisi berpelukan.

Setelah sampai di belakang Prilly duduk disebuah sofa kecil sedangkan Ali berdiri di sampingnya. Prilly terus saja menangis,

"Udah dong Prill, udah pergi ayah kamu"

"Ta-tapi aku tak-kut li" ucap Prilly dengan tangis. Ali tau apa yang Prilly rasakan, baru saja sebuah kebahagiaan datang kenapa kesengsaraan juga ikut datang.Seperti terbebas dari kandang Harimau yang ganas dan masuk ke taman kelinci, tapi pada ujungnya malah masuk ke kandang singa.

Dengan telaten Ali menyingkirkan helai - helai rambut Prilly yang menutupi wajah cantiknya. Lalu turun mengusap punggung Prilly agar Prilly merasa tenang. Setelah puas menangis Prilly pun sudah sedikit tenang. Karena perintah Budhe, Prilly dan Ali diizinkan pulang lebih cepat tidak seperti biasa. Selama perjalanan pulang Prilly seperti seorang buronan, setiap beberapa kali melangkahkan kakinya ia menoleh kebelakang. Ia takut jika tiba - tiba saja sang ayah mengikutinya dan menyeretnya pulang.

Sesampainya di rumah, Ali dan Prilly disambut oleh ibu. Ketika melihat ibu Prilly berlari lalu memeluknya, ingin sekali ia mencurahkan semua isi hatinya kepada ibu supaya sang ibu bisa memberikan nasehat atau motivasi untuk Prilly.

*****

Maaf baru next, dan maaf cerita ini agak absurd. Begini kalau lagi capek tpi pengen post, jadi amburadul. Tpi gpp lah nikmatin aja...

08/01/2017
06.15

Hanya KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang