HK 11

1.1K 101 0
                                    

Jangan lupa vote 😊
.
.
.
.
.
“Prill, tolong ambilin bunga mawar 10 tangkai terus kasih ke kasir ya, bilang aja punya mbak yang dari Bandung.”suruh Mila kepada Prilly. Prilly yang melihat Mila sedang sibukpun mengiyakan perintah Mila.

Ya, mulai pagi ini Prilly kembali bekerja di toko bungan milik budhe Ali, walaupun awalnya Prilly sedikit takut jika kejadian beberapa hari yang lalu akan terulang lagi. Tapi ia ingat kalau kini ia tak sendiri, ia selalu bersama Ali yang akan selalu menjaganya.

“Iya Mil, bentar aku ambilin.”Prilly mulai melangkahkan kakinya, namun baru beberapa langkah ia berhenti dan menghampiri Mila lagi.

“Oiya, mawar merah atau putih Mil ?”

“Mawar merah Prill.”jawab Mila tanpa menoleh.

Lalu Prilly mulai mrlangkahkan kakinya menuju tempat dimana bungan-bunga segar tersimpan. Saat memasuki tempat itu akan tercium bau harum yang sangat menyengat. Prilly mulai mengelilingi tempat itu sambil celingukan mencari tempat dimana mawar merah itu diletakkan.

Setelah menemukan bunga mawar itu, Prilly lalu mengambil 10 tangkai bunga mawar kemudian ia bersihkan durinya terlebih dahulu. Setelah duri-duriitu menghilang, dengan senyum manisnya Prilly melangkahkan kakinya menuju kasir dan menyerahkan 10 tangkai bunga itu.

“Semangat banget sih hari ini.”ucap Ali ketika berpapasan dengan Prilly.

“Ya dong, kalau kerja itu dibawa santai aja. Jadi nggak terasa capeknya. Kalau kerja sambil males-malesan bukannya cepet selesai malah cepet capek iya.”jawab Prilly dengan tepat. Pekerjaan itu, mau seberat apapun kalau kita lakukan dengan ikhlas pasti tidak akan terasa banget capeknya, tapi jika kita lakuinnya terburu-buru dan nggak ikhlas ? ya malah capeknya kerasa banget.

“Wah bener juga ya, adik pintar.” kekeh Ali.

“Ya dong, dah ah mau lanjut kerja. Gue nggak mau makan gaji buta. Semangat ya.”ucap Prilly lalu meninggalkan Ali.

“Wah kesambet apa tuh anak, sampe ngasih semangat ke gue ? Ah jangan baper Ali, ingat dia ngasih semangat karna gue kakaknya bukan karna apa-apa.”guman Ali pelan, lalu melanjutkan pekejaannya.

Hari ini toko cukup ramai, banyak pembeli yang memesan bunga. Entah itu karangan bunga, buket, ataupun bunga satuan. Saking ramainya toko hari ini, Prilly, Ali, Mila, dan pegawai lainnya tak saling sapa jika berpapasan. Tapi mereka tak memasalahkan hal ini, karena tak setiap hari juga toko akan selalu ramai begini.

Jam menunjukkan angka 15.00 wib, itu tandanya sudah waktunya toko untuk tutup. Toko ini buka dari jam 08.00-15.00 wib. Semua pegawai toko membereskan toko terlebih dahulu sebelum pulang , supaya besok perejaan tidak terlalu menumpuk.

“Huh, selesai juga.”ucap Prilly setelah selesai mengepel lantai.

“Nih minum.”ucap Ali sambil menyodorkan segelas air putih kepada Prilly, tanpa tolakan Prilly menerima gelas itu dan meminum hingga air itu habis setengah.

“Makasih.”

“Sama-sama.”Ali berjalan mendekati Prilly dan duduk disebelah prilly. “Pulang yuk, udah selesai juga.”ajak Ali, lagi-lagi tanpa tolakan Prilly mengikuti perintah Ali.

Selama perjalanan Pulang tak ada yang memulai berbicara, hanya suara kendaraan yang berlalu-lalanglah yang terdengar. Awalnya Ali mengajak Prilly naik angkutan umum, namun Prilly lebih memilih jalan kaki. Sehingga mau tak mau Ali mengiyakan.

“Li…”akhirnya Prilly membuka mulutnya, sedangkan Ali yang merasa namanya dipanggil ia menoleh kearah suara dan membalasnya dengan dehaman.

“Gue boleh nanya sesuatu nggak sama lo?”tanya Prilly sedikit ragu.

“Tanya apa? Kalau gue bisa jawab, pasti gue jawab.”

“Kalau boleh tau Angel  meninggal karna apa ?”tanya prilly pelan.

“Kenapa nanya itu ?”Ali menghentikan langkahnya dan menatap tajam kearah Prilly. Prilly yang merasa aneh dengan tatapan Ali pun memilih untuk menunduk. Sebenarnya ia ragu menanyakan hal ini kepada Ali, namun rasa penasaran selalu menghantui pikirannya.

“Em..eh..egh kalau lo nggak mau jawab juga nggak papa kok, lupain aja.”jawab Prilly gugup. Bukannya menjawab pertanyaan Prilly, Ali malah menarik tangan Prilly menuju bangku taman yang tak jauh dari mereka.

“Gue akan certain ke lo, tapi inget jangan potong ceriita gue. Lo boleh tanya ketika gue udah selesaiin cerita gue.”pinta Ali dan diangguki oleh Prilly. Ali mulai menceritakan semuanya, sedangkan prilly diam mendengarkan dan mencoba memahami cerita Ali.

Flashback
.
.
.
.
.
Flashbacknya besok aja ya 😂😂😂

Hanya KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang