HK 19

1K 85 7
                                    

Aku Come back again nih 😄 hayo hayo jujur siapa yang kangen ? Kangen sama ceritanya apa sama mincay nya ? 😂😂 Maaf banget karena kemarin-kemarin males banget next karena otak juga lagi buntu, dan sekarang karena otaknya udah bener pengen next lagi nih 😂
.
.
.
Yang lupa sama ceritanya cus baca ulang , kita bernostalgia gimana cueknya Ali ke Prilly dulu 😂😂
.
.
.
Kebanyakan basa-basi banget ih mincay, nih langsung baca aja..
.
.
.
Jangan lupa vote dan comment 😆
.
.
.
Disebuah hamparan danau yang luas terdapat seorang laki-laki yang duduk bersandar pada pohon besar yang terletak tak jauh dari tepi danau. Tangannya terulur untuk melempar bebatuan kecil kearah danau, dengan mata yang berfokus pada satu objek.

2 hari tak bertemu gadis itu membuatnya dilanda sedikit rindu, iya sedikit rindu untuk kali ini. Lidahnya rindu dengan Masakannya yang enak, tangannya rindu untuk menjahili nya membuat gadis itu selalu emosi dengannya, kira-kira sedang apa dia disana ? Bahagiakan atau bahkan menderita ? Yang pasti tak mungkin bahagia.

Otak laki-laki itu terus beierja, memikirkan satu persatu rencana yang harus ia lakukan demi menyelamatkan namun hatinya kini yang bermasalah, hatinya bimbang, ia hanyalah laki-laki miskin yang tak punya apa-apa , apakah dia bisa berhadapan dengan orang kaya itu ?

"Ash gue harus gimana ?"teriak Ali frustasi sambil mengacak rambutnya. Berjam-jam memikirkan strategi namun belum juga mendapatkan yang pas.

Dengan gontai Ali berdiri dan menghampiri sepeda yang ia sandarkan pada Batang pohon, kakinya mulai menggoes sepeda itu menuju kontrakan. Sesampainya di kontrakan Ali disambut oleh wajah khawatir sang ibu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalah, kamu dari mana saja Li ? Ibu cari kamu enggak ada."tanya ibu dengan raut khawatirnya.

"Maaf bu, tadi Ali pergi ke danau"jawab Ali lesu sambil berjalan gontai dan mendaratkan pantatnya kearah kursi.

"Kamu kenapa ?"tanya ibu ketika melihat anak lelakinya itu lesu tak bersemangat.

"Ali bingung Bu, Ali kasihan sama Prilly tapi Ali harus berbuat apa?"

"Ali ingatkan yang ibu katakan kemarin? Lakukan apa yang hati Ali perintahkan, jangan sekali-kali melenceng dari hati karena itu akan menyesatkan Ali."

"Tapi hati Ali bimbang, hati Ali ragu bu, hanya ada 2 pilihan dan pilihan itu sangat sulit untuk dipilih Bu."

"Kamu harus merelakan salah satu kebahagiaan itu, karena percayalah akan ada sebuah kebahagiaan baru yang Allah datangkan."Dam it, Ali kini benar-benar bingung, apakah iya Ali rela merelakan salah satu kebahagian itu ? Apakah ia sanggup ?

"Oiya, kamu cek kamar Prilly, dari tadi ponselnya terus saja berbunyi,"ucap ibu membuat Ali langsung menghampiri kamar Prilly. Dan benar, ponsel miliknya kini tergeletak di meja. Sungguh bodohnya Ali tak tau jika Prilly telah meninggalkan ponsel miliknya.

Tangan Ali terulur, mencoba membuka ponsel Prilly. Huh, untunglah tak ada kode ataupun kata kunci untuk membuka ponsel itu, gemetar ? Itulah yang Ali rasakan, seumur hidupnya ia tak pernah memegang ponsel semahal ini.
Jarinya mulia menggesser-geser ikon menu, hingga mata Ali tertuju pada sebuah ikon bergambar Album.
Ali menggeser satu persatu foto cantik Prilly, jangankan difoto aslinya saja memang cantik.

Entah sudah berapa puluh foto Ali geser hingga akhirnya muncullah sebuah foto yang membuat Ali menatapnya lekat. Ya foto itu, tampak bahagia mungkin ? Nyatanya 3 orang itu saling berpelukan dengan senyum cerianya. Seorang laki-laki dan 2 orang perempaun yang ada dalam foto itu, sudah jelas itu Prilly dan ayahnya, tapi siapa perempuan disebwlahnya ? Apa iya itu ibu Prilly ? Mungkin iya .

"Memang dulu dia bahagia, namun sekarang ? Ternyata kebahagiaan diawal tak berarti kebahagiaan diakhir pula."guman Ali pelan.

Cukup puas dan cukup lama Ali melihat puluhan foto Prilly hingga akhirnya Ali keluar dari ikon album dan beralih ke icon dairyku . Cukup banyak diary yang Prilly tulis, tak hanya kejadian sehari-hari melainkan sebuah lagu dan puisi ciptaannyapun tertera disana.

Ali membuka salah satu diary terakhir Prilly yang berjudul "😯"

Tampan? Iya. Mirip Aliando Syarief sih mukanya, ada arab-arabnga gitu. Tapi tingkahnya kok bikin emosi ya? Jahilnya kebangetan, cueknya ? Apalagi. Tapi enggak apa-apalah, buat hiburan.
Jadi Inget kata ibu, sebuah kebahagiaan selalu datang kapan saja dan dimana saja, dan kebahagiaan itu pula tak selalu datang dengan cara bahagia.
Ah ibu, iam so really really miss you mom, 😥

Siapa maksudnya ? Alikah ? Atau siapa ?
Luapakn saja, lanjut ke diary lain. Selanjutnya Ali membuka diary berjudul "😭"

Dia yang selalu memanjakan ku, dia yang selal menjagaku, tapi dulu, dulu dulu sekali saat masih ada surgaku disisi kami. Namun setelah surgaku pergi ? Jangankan memanjakanku, menyapakupun kadang tak pernah. Kenapa Tuhan memberikan kebahagiaan itu hanya sementara ? Kenapa tak selamanya ? Apakah Tuhan adil kepadaku ?
Mom, doakan dia agar dia kembali menjadi pria seperti dulu, pria yang selalu bertanggung jawab, selalu melindungi keluarganya, selalu menyayangi dan selalu mencintai keluarganya.
Walaupun aku Down tapi aku tetep terima, karena aku tau Allah gak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambanya 😊 iyakan mom ?
One more , iam really really miss you mom, and i really miss the comment with familly 😥

Sesedih itukah kehidupannya ?
Lagi, Ali membuka Diary berjudul "🏡" apa isinya ?

Jln Kenanga no 128 gang biru, Jakarta Selatan.
New home, new situation 😪 tak lagi kebahagian yang ada, tak lagi kehangatan, yang ada hanyalah kemaksiatan, perdebatan. God, helf i for this situation. 😥😊

Rumah Prilly ? Apakah Ali harus kesana ? Menolongnya dan membawanya pulang bersamanya ? Apakah nyalinya kuat untuk menghadapi laki-laki berbadan besar itu ? Entah lah.

"Bu, ibu..."teriak Ali mencari keberadaan sang ibu.

"Ibu didapur Li,"dengan cepat Ali menghampiri sang ibu.

" Bu, Ali tau dimana rumah Prilly."ucapnya antusias.

"Sungguh ? Darimana kamu tau ?"jawab ibu tak kalah antusias. Sepertinya Prilly sudah menjadi prioritas didalam keluarga ini.

"Ali cek ponsel Prilly, banyak fotonya dan keluarganya bahkan banyak juga diary Prilly yang ditulis, dan tanpa sengaja Ali nemuin alamat rumah Prilly Bu."jelasnya menceritakan pada ibu.

"Secepatnya Ali datang kerumah Prilly, pastikan dia baik-baik saja beesama ayahnya."suruh ibu.

"Tapi Bu ?"Ali sedikit ragu dengan ucapan sang ibu, apakah dia mampu ? Apalakah dia bisa ?

"Ibu yakin salah hati, Ali ingin sekali kesana menemui Prilly tapi pilihan itu yang membuat Ali bimbangkan ?" Dam it, kenapa ibu tau apa yang Ali rasakan, apakah naluri ibu dan anak sedekat ini ?

"Benar kan dugaan ibu ?"

Dengan helaan nafas Ali berucap, "Iya ibu benar."

"Apa Ali akan tepat kesana ? Atau Ali akan diam dirumah tanpa tau keadaan Prilly ?"

"Ali akan kesana Bu, walaupun Ali tak bisa membawa Prilly pulang yang pasti Ali tau keadaan Prilly ."jawab Ali mantap membuat ibu tersenyum bangga.
.
.
.
Segini dulu ah, capekk banget nih jari. Ternyata ngetik dihp capeknya 5 kali daripada ngetik dilaptop 😥 tapi ini semua kulakukan demi kalian 😄 eakkkk 😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang