Mark Imagine

2.6K 326 3
                                    

Dosennya di depan lagi ngejelasin mode perhitungan. Bukannya gak ngerti. Tapi Mark bosen banget sama dosen botaknya itu. Jadi Mark cuma liatin ke papan tulis tapi pikirannya kemana mana.

Mark ngalihin pandangannya ke jendela. Duh dia kangen Yeri. Rasanya Mark pengen cepet cepet lamar Yeri saat ini juga. Kebayang ya kalo ntar mereka udah nikah nanti.


"Mark bangun ayo, kamu harus berangkat kerja." Mark ngucek matanya. Ada Yeri di sisi ranjangnya.

"Jam berapa sih? Aku masih ngantuk."

"Sebentar lagi jam 8 kamu harus kerja jam 8.30 kan ayo bangun. Anak ana udah nunggu dibawah." Mark langsung bangkit. Natap Yeri tajem.

"Anak anak?."

"Iya."

"Anak siapa?."

"Ih masa kamu lupa. Ya anak kita Mark~"

"Emang kita punya anak?."

"Kamu amnesia ya? Masa sama anak sendiri lupa"

"Tapi sejak kapan kita punya anak?."

"Yaampun Mark, tentu aja sejak kita nikah."

"Gak gak kita baru aja nikah kan kok udsh punya anak lagi?."

"Kamu beneran amnesia ya?. Udah hampir 8 tahun kita nikah Mark."

"8 tahun?."

"Ayo ke dokter kita pastiin kamu amnesia atau enggak."

"Gak yer, jangan ke dokter."

"Ya terus? Masa kamu mau amnesia selamanya? Kan kasian anak anak."

"Mana anak anak?."

"Mau aku panggilin?." Mark ngangguk dan Yeri langsung teriak.

"Anak anak sini bangunin papa." Suara grasak grusuk kedengeran dari luar kamar Mark. Mark noleh ke pintu kamarnya.

Ada segerombolan anak anak kembar disana. Yakin itu anaknya?

"Yer mereka beneran anak kita?."

"Iya anak kita lah anak siapa lagi."

"Banyak amat."

"Kan kamu yang ngelarang aku ikut KB."

"Eh anjir." Semua anak anak kembar langsung nerjang Mark.

"Papa..."

"Daddy..."

"Appa"

"Ih awas kakak aku mau peyuk papa"

"Sana gesel aku mau tium daddy."

"Pa pa pa pa."

"Papa papa rambut papa waktu dulu kenapa?"

"Papa disetlum mama ya?."

"Mama tinggal dulu ya."

"Daaaa mamaaaaa"

"Yer, beresin dulu anak anak ini." Mark kewalahan ngadepin anak anaknya. Mark nyesel gak ngebiarin Yeri ikut KB.



"Mark Lee, do you understand?." Sekarang Yeri kok ada di deket mejanya? Ini kan lagi di kampus. Kok bisa?.

"Yeri?."

"Hm? Who is Yeri? I'm professor Edward." Mark liat lebih teliti lagi. Dan bener aja wajah Yeri berubah jadi si profesor botak.

"Eh si botak!" Haechan yang duduk di sebelah Mark nahan tawa pas liat ekspresi kaget Mark.

"Get out from my class!" Mark nurut aja. Bosen juga dengerin si botak ceramah panjang lebar. Sebelum keluar Mark sempet lirik Haechan yang nahan tawa. Yang di lirik malah melet. Mark bales melototin.

"Mark Lee can you hear me?."

"Yes sir."

"Get out now.!"

Ya kayaknya Mark dapet pelajaran tambahan dari bayangannya tadi. Punya anak jangan banyak banyak. Dua anak lebih baik.

.
.
.
.
.
.
.
.
Gue nulis apaan :"v

Kok makin gaje :'v aduduhhh

Tenang aja ch depan ch terakhir kok ((':

Gak kerasa gue nulis udah segini/? :'v

Makasih buat yang udah baca :'*

Vomment say :*

Cintaku padamu berfaedah

Temen rasa Cinta +markyeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang