Spesial Part | Mark Side

3.4K 266 2
                                    

Aku memandang segala hal yang ada padanya. Dari rambut hingga ujung kuku jarinya. Meskipun beberapa bagian dari fisiknya sedikit berubah secara signifikan, tapi bagiku dia masih sosok Kim Yerim yang sama seperti pertama kali aku melihatnya. Tak pernah ada kata bosan dalam kamus hidupku ketika menatapnya dari ambang pintu ini. Karena hanya dengan memandang punggungnya pun sudah lebih dari cukup untuk membuat diriku kembali mengaguminya.

"Mark... Aku tahu kamu di sana,"
Ah.. ketahuan. Seperti biasa, instingnya begitu kuat untuk mengetahui hawa keberadaanku yang sedari tadi menatap punggungnya.

Aku tersenyum, hampir tertawa karenanya. Kulangkahkan kakiku mendekat ke arahnya dengan gerakan sepelan mungkin –berniat mengejutkannya, walau aku tahu bahwa usahaku akan berakhir sia-sia karena ia terlebih dahulu membalikkan badannya. Menatap dengan wajah dibuat garang. Namun sebaliknya, bukan wajah seram yang kulihat. Wajahnya justru terlihat aneh dan juga lucu secara bersamaan. Dan kali ini aku benar-benar dibuat tertawa olehnya.

"Mukanya tolong di kondisikan. Gak pantes tau kamu pasang ekspresi begitu." aku sedikit berjongkok di depannya. Kucubit kedua pipi tembemnya yang mulai ditumbuhi garis-garis halus karena usia. Sedikit memainkannya. Ku perhatikan ia sedikit meringis.

"Aaaaa Mark.... sakit" ia menyentuh kedua pergelangan tanganku kemudian menurunkannya dengan dengan gerakan selembut mungkin. Bahkan setelah sekian lama berlalu, sentuhan tangannya masih tak berubah dan senantiasa membuatku rindu setiap saat.

"Pipimu memerah.."

"Ini kan gara gara kamu Mark!"

"Ya maaf, salah sendiri muka kamu selalu manis seperti ini.."

"Jangan bercanda Mark. Masa nenek-nenek sepertiku masih pantas disebut manis? Aku bukan lagi gadis berumur 20-an.."

Kutarik pelan nafasku, lalu menghembuskannya. Aku berdiri, berjalan memutarinya, lalu berhenti di belakangnya. Kulingkari sebagian tubuhnya dengan kedua lenganku. Mendekapnya. Kusunggingkan senyum kecil yang kutahu pasti tak terlihat olehnya. Sebab, wajahku kini tengah tenggelam di balik potongan bahu dan lehernya.

"Siapa yang bilang gitu? Aku yakin, orang itu pasti kena gangguan mata jika menganggapmu begitu. Bagiku tak ada yang berubah sama sekali. Kamu tetap Kim Yerim .." ujarku pelan di depan telinganya. Tanpa perlu menebak, wajah 'kekasihku' ini pasti sudah berubah warna.

"Udah deh Mark, jangan bikin aku malu."

Aku terkekeh, "Apa yang membuatmu malu dengan suamimu yang tampan ini, chagi? Bukankah kita sudah lama hidup bersama-sama?"

Yeri terdiam, dan aku tahu itu menandakan bahwa ia telah kehabisan kata-kata untuk membalas ucapanku. Inilah salah satu hal yang aku suka dari Yeri. Sikapnya yang polos dan pemalu, membuatku ingin selalu menggodanya kapan saja.

"Aku mencintaimu, Yeri.."

Kurasakan tubuh Yeri sedikit menegang di kungkungan lenganku. Setelahnya ia menoleh sedikit–hampir menabrak wajahku– menatap mataku dalam dan cukup lama dengan mata mutiaranya. Beberapa detik kemudian, telapak tangan mungilnya telah menyentuh sebagian suraiku, mengelusnya perlahan.

"Aku tahu Mark,.. Aku juga begitu,"

Kutatap dirinya yang tersenyum manis dengan mata berbinar. Aku balas tersenyum lebih lebar lagi padanya. Menampilkan deretan gigiku yang masih terawat baik hingga sekarang. Mau berapa kali aku mengatakannya, aku tak akan pernah bosan.

Aku selalu mencintai sahabatku.... sahabat sehidup sematiku...
Lee Yerim

.
.
.
.
.

.
.
.

Holaaaaaa 😂
Ada yang kangen gue/? Ss ini kamsudnya 😂

Gua pen nge akhirin ss ini.

Dan gak akan lanjut lagi 😢
Gua bingung soalnya. Kemungkinan nanti abis SC Yeri Side ss ini udah rampung dan gak bakal di lanjut lagi. mian. gua mau fokus sama Famous dan Tinggi.

See you next time

💞Cintaku Padamu Berfaedah💞

Temen rasa Cinta +markyeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang