empat

4 0 0
                                    


Selamat menikmati part yang ngebosenin ini gengges.

**

Kini semua orang tengah sibuk. Mereka berada di ruang praktek. Hampir sama dengan tataan dapur kebanyakan bedanya tidak ada meja makan.

Ruangan bercat putih ini dilengkapi dengan peralatan dapur dari mulai ulekan, bender, kompor, talenan dan lain-lain.

Tidak ada kursi, bangku atau sejenisnya. Anak-anak hanya perlu menggelar tikar tempat yang akan dipakai. Ruangan ini tak terlalu luas tapi cukup untuk kegiatan ini. Iyah kegiatan ekskul PA.

Tadinya kegiatan ini dilakukan pada hari rabu-kamis dan jumat tapi itu dulu. Saat Putri masuk beberapa minggu lalu jadwalnya diganti padahal Putri minat ekskul ini untuk memadatkan waktu luangnya.

Materi dan praktek eskul pecinta alam bisa berupa apa saja. Mulai dari meracik obat-obatan, naik gunung, perkemahan, wisata alam, pembuatan filem berupa cinema, fotografi dan lain-lain.

Materi kali ini pengenalan pada tanaman obat. Kegiatan ini juga di jadwalkan hanya dua sampai tiga jam. Itu artinya ia akan pulang sekitar jam empat atau jam lima sore.

"Kak, kunyit apa manfaatnya sih selain jadi bumbu masak?" tanya seorang teman Putri, sambil meneliti kunyit lebih lanjut lagi dari mulai memotong, mencium, dan menghaluskannya.

Biasanya hasil praktek dan racikan --obat khususnya--disetiap kegiatan dipakai untuk kebutuhan di UKS. Seperti racikan jahe untuk menghangatkan tenggorokan, untuk mual dan lainnya, juga racikan kunyit untuk maagh.

Semua cowok sibuk mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan di butukan nantinya. Setelah itu para senior-junior perempuanlah yang melanjutkannya.

Kata pembinanya tadi, hari ini mereka akan diberi tahu manfaat dan kegunaan kunyit. Serta cara racik-meracik penyajian yang tepat untuk dipergunakan sebagai obat.


***

Sudah sesore ini, tapi Putri tetap saja di perintahkan untuk menunggu. Hal paling ia tidak senangi. Karena menurutnya, menunggu itu melelahkan. Apalagi menunggu biang kerok dalam hal telat.

"Put?" Ada yang menempel di pundaknya. Putri juga mendengar seorang dengan suara serak-serak basah dari belakang tubuhnya.

Ia berniat menoleh, tapi kalah cepat dengan langkahan seseorang di belakangnya tadi itu. Karena orang yang menyapanya kini berada di samping Putri.

"Belum pulang?" tanya cowok di sampingnya itu dengan menggunakan aksen keheranan.

Putri menoleh. Ditatapnya cowok itu dengan pandangan bingung. "Ehh? Lagi nunggu jemputan Kak, kebetulan dijemput," jawab Putri kekagetan tapi tepat dan singkat tanpa basa-basi.

"Ohh.. masih lama ga?" Cowok itu merupakan salah satu kecengan Rani, teman kelasnya. Itu gosip yang beredar. Putri dan Rani tidak terlalu akrab. Rani merupakan teman mengobrol dijam pelajaran kosong. Terlebih lagi Putri lebih dekat dengan anak-anak laki-laki, karena menurutnya anak cowok lebih asik dibanding para anak perempuan yang sukanya gosip.

Menurut Putri, pada dasarnya semua orang itu menyenangkan. Sangat malah. Tapi untuk menjadikannya menyenangkan kita harus mengenal dan juga akrab dengan seseorang itu.

Detik dan Detak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang