Lagi-lagi Putri melirik jam tangannya. Mencocokan dengan jam di dinding sekolah, takut-takut jamnya eror. Sebentar lagi bel, sudah sesiang ini dan Angga belum juga datang.
Putri hawatir kalau-kalau dugaannya benar. Cowok itu sakit akibat kehujanan semalam karena mengantar makanan pesenan Putri.
Pagi-pagi Putri sudah ditinggal Audry. Cewek itu pergi karena harus piket gerbang. Dia akan datang bila bel bunyi KBM akan dimulai, itu pun kalau Audry tidak sedang cacingan ingin ikut menagihi infaq yang memang ditagihi setiap hari oleh pihak OSIS di bagian keagamaan.
Cewek itu melipat kedua tangannya di atas meja lalu menundukan kepalanya.
Kring..
Kring..
Bel sudah dibunyikan, itu artinya jam literasi harus segera dimulai.
Biasanya bila tidak ada yang menjaga kelas saat jam literasi, siswa akan berceloteh ria dan akhirnya mengisi asal buku daftar literasi agar bisa di tandatangani oleh guru jam pelajaran pertama. Hari apes bagi kelas XI IPA 1 adalah hari Rabu, dimana pelajaran pertama diisi oleh Sejarah Indonesia, guru yang mengajar SI biasanya datang beberapa detik setelah bel masuk atau bel literasi. Ia akan menemani muridnya untuk membaca buku baik fiksi, non fiksi, ataupun buku mata pelajaran. Setiap murid diberi buku daftar literasi, buku itu harus diisi. Di dalamnya terdapat kolom judul, sipnosis, halaman yang dibaca dan kesimpulan.
Yang membuat kelas apes karena mendapat jam pertama yang diisi oleh pelajaran SI adalah, guru mata pelajaran yang bikin ngantuk itu selalu saja mengecek dan mempertanyakan kesimpulan dari buku yang dibaca oleh murid apes yang disebut namanya oleh guru itu.
"Woy!" seru Audry yang tiba-tiba datang dengan keadaan terengah-engah lantaran lari marathon itu sudah berdiri di depan kelas. Cewek itu membuang nafasnya lalu secepat kilat ia menghirup oksigen untuk kecukupan paru-parunya. "Baca bukunya, Pak Yanto udah di jalan." Setelah mengatakan itu, kompak seluruh murid mengeluarkan buku bacaan dan buku daftar literasinya. Audry mendatangi bangkunya lalu ia mengambil posisi duduk.
"Tumben kaga ngikut nagihin infak. Kan seru ngelewatin jam literasi."
Jam literasi biasanya berlangsung sekitar limabelas menit.
"Ngelewatin jam literasi emang iya, tapi gue engga akan bisa lolos ngelewatin intogasinya Pak Yanto, Put," ucap Audry mengingatkan sambil mengeluarkan buku tulis juga paket SI dan buku tugas Bahasa Jepang.
Ah guru menyebalkan itu memang suka mempermalukan muridnya dengan cara mengintrogasinya. Mulai dari mempertanyakan materi minggu lalu ataupun hal-hal yang terlihat sepele.
Minggu-minggu sebelumnya beberapa murid kelas ipa satu pernah berada di posisi itu. Sebut saja Angga salah satunya. Saat itu, kabarnya Pak Yanto tidak akan masuk kelas dikarenakan ada perlu, ia tidak memberikan tugas tapi siswa diharapkan tetap berada di dalam kelas dan tidak berkeliaran di luar kelas hingga bisa mengganggu kelas lain yang tengah belajar. Hal itu membuat heboh seisi kelas. Angga beberapa kawannya yang bosanan dan terkadang suka bolos memutuskan untuk datang ke kantin. Lalu saat mereka kembali, tau-tau Pak Yanto sudah berada di kelasnya.
Heran mendapati beberapa muridnya sempat tidak berada di kelas dan datang sangat terlambat disertai membawa beberapa kantong keresek, setelah mengucap salam dan izin masuk, paruh baya itu pun bertanya pada orang terdepan, "Loh Erlangga dari mana?"
Angga yang saat itu bingung dengan polosnya menjawab, "Dari toilet, Pak." Dan jawaban itu sontak membuat kelas menjadi heboh.
Pak Yanto yang dilanda bingung ingin bertanya, namun dua buah celetukan keluar dari beberapa muridnya yang menambah kegaduhan dalam waktu seketika pada ruang bercat merah putih itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Detik dan Detak
Hayran KurguSipnosis RS.Putri: P RS.Putri: Ping ping ayam Hhh.. lagi-lagi cewek itu mebuang nafas berat. Centang satu pada pesan yang dikirimnya pada Angga. RS.Putri: Kok centang satu sih. Online kek RS.Putri: Angga gue laper iii RS.Putri: Angga gantenggg.. RS...