2. Keluarga Baru

12.2K 550 61
                                    

Part 2

Besoknya, aku bangun kesiangan dan sialnya lagi bosku mengetahui jika tadi malam aku pulang larut malam, maka dia semakin memarahiku, namun aku berusaha sabar untuk tidak melawannya, karna dalam hal ini aku juga salah.

Aku kembali bekerja seperti biasa, melayani pembeli dan berusaha sabar mendengar omelannya setiap aku berbuat salah, seperti itulah hidupku sehari-hari.

Hari-hari berikutnya, aku masih sama bekerja seperti biasa. Mas alvaro juga pernah menghubungiku beberapa kali, menanyakan kabarku dan pekerjaanku.

Terkadang mas wahyu juga menghubungiku, menanyakan kabarku dan katanya dia masih merindukanku. Sebenarnya aku juga masih sangat merindukannya, namun aku berusaha menahannya dan tidak berniat memberitahunya, karna aku tidak ingin merusak rumah tangganya.

Terkadang, aku juga berpikir untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik, karna aku ingin mengubah hidupku, tapi aku juga takut gagal, meskipun aku tahu mas alvaro pasti akan membantuku, jika aku meminta kepadanya, namun aku merasa tidak enak, karna kami baru kenal.

Pagi ini aku bekerja seperti biasa, namun tanpa sengaja aku melakukan kesalahan yang cukup fatal, menyebabkan barang yang aku angkat terjatuh dan pecah. Sehingga aku dimarahi bosku habis-habisan, tapi aku berusaha sabar karna aku tahu aku salah, namun bukan saja memarahiku, dia juga memotong gajiku dan mau gak mau aku juga harus menerima itu.

Hari-hari berikutnya, aku lebih sering dimarahi, terkadang hal kecil saja sengaja dibesar-besarin. 'Apa akibat kesalahanku waktu itu.', pikirku.

Hingga suatu hari kesabaranku sudah habis, karna aku sudah tidak sanggup mendengar omelannya terus-menerus, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti dari tempat kerjaku ini.

Setelah berkemas, aku menuju keterminal menggunakan kendaraan umum.

Diterminal, karna tidak memiliki tujuan, akhirnya aku memutuskan menghubungi mas alvaro, namun tak kunjung diangkatnya. 'Apa dia sedang sibuk?', batinku.

Aku yang tidak memiliki tujuan, akhirnya memilih untuk duduk, diwarung samping terminal. Saat tengah melamunkan nasibku, tiba-tiba hpku berdering dan saat aku lihat ternyata mas alvaro. Aku pun segera mengangkatnya dan menceritakan masalah yang sedang terjadi pada diriku.

Dia langsung menanggapiku dengan menyuruhku untuk kerumahnya dan dia juga akan segera menyuruh supirnya untuk menjemputku diterminal, karna dia sedang sibuk dikantor.

Awalnya aku menolak, karna akan menggunakan kendaraan umum untuk menuju kerumahnya, namun dia memaksa dan akhirnya mau gak mau aku menyetujuinya. Lagian juga aku akan kesusahan jika harus menggunakan kendaraan umum, akibat bawaanku yang banyak.

Sesampainya didepan rumahnya, tiba-tiba perasaanku menjadi gugup sekaligus malu, karna aku yang baru mengenalnya, tapi sudah dengan tidak tahu malunya meminta bantuan kepadanya, namun mau bagaimana lagi, aku tidak mempunyai pilihan lain, karna aku tidak memiliki sanak saudara dikota ini.

Aku memberanikan diri berjalan masuk, karna aku tahu mas alvaro sangat baik kepadaku, apalagi omanya.

Sesampainya diteras rumahnya, ternyata aku sudah disambut oleh oma. 'Apa mas alvaro sudah menceritakannya kepada oma.', batinku.

Setelah bersalaman dengan oma, aku mengikutinya masuk kedalam. Didalam, aku diajaknya duduk diruang tamu ini. Oma mulai menanyakan masalah yang terjadi padaku dan aku pun mulai menceritakan semuanya.

My New Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang