Epilog 1 - Kejutan Baru

6.5K 333 55
                                    

Epilog 1

"Alvin Pov"

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pagi ini kami melakukan penerbangan kesingapura tentunya setelah berpamitan dengan oma, mas varo beserta istri. Bahkan mas varo sempat menggoda kami, jika kami melakukan perjalanan bulan madu yang ditanggapi olehku semakin menjadi, dengan menanyakan oma ingin minta berapa cicit dan dengan cepat dia menghentikan bercandaan kami, yang akan semakin menjadi. Sengaja aku melakukan itu, untuk menggodanya yang sangat pemalu.

Sesampainya dibandara changi singapura, kami melanjutkan perjalanan menggunakan taksi kepelabuhan kapal pesiar. Saat memasuki pelabuhan, kami diwajibkan antri karna kami menggunakan kelas ekonomi, sedangkan untuk kelas bisnis dikasih jalur khusus masuk tanpa harus mengantri. Andai saja dia mengijinkanku mengganti kelas tiket kami, pasti kami tidak akan perlu repot mengantri seperti ini, karna aku sangat malas melakukannya. Berdesak-desakkan dengan orang lain, hanya untuk masuk kedalam. Namun mau bagaimana lagi, jika aku mengelu didepannya, dia pasti akan marah dan bisa saja dia membatalin perjalanan kami.

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya kami bisa masuk kedalam kapal. Dikapal, kami segera menuju kekamar kami yang berada dilantai 3. Dikamar, dia segera menghampiriku dan mengambil selembar tisu untuk mengelap keringat didahiku, akibat kepanasan saat mengantri tadi.

"Maafkan aku.", ucapnya dalam dan aku menariknya kepelukanku. "Tidak apa-apa, asal selalu bersamamu aku akan senang melakukannya.", ucapku, membelai pucuk kepalanya dan mencium dahinya.

Taklama kami mendengar pengumuman, jika kapal akan segera berangkat. Dia pun segera berjalan menghampiri jendela, untuk melihat kapal yang perlahan meninggalkan pelabuhan.

Selesai mandi dan berpakain, kami memutuskan untuk mencari makan malam. Sebenarnya untuk kelas kami telah disediakan makan malam, namun aku menolak untuk memakannya yang pasti akan mengantri lagi. Akhirnya kami memutuskan, untuk makan malam direstoran yang berada didalam kapal ini.

Selesai makan, kami memutuskan berkeliling menikmati berbagai macam fasilitas yang berada dikapal ini. Setelah itu, aku mengajaknya kebagian ujung kapal yang langsung berhadapan dengan laut lepas.

"Kamu liat itu.", tunjukku keatas, yang membuatnya terkagum melihat ribuan bintang menghiasi langit malam. "Kamu suka?", tanyaku dan dia mengangguk pasti.

Aku langsung memeluknya dari belakang, menempatkan daguku dipundaknya. "Terima kasih, karna telah menghiasi hari-hari indahku dan terima kasih juga karna telah sabar menghadapi sifat-sifatku, selama ini.", ucapku pasti dan dia mengangguk pelan.

"Maaf, untuk semua kesalahanku dimasa lalu.", lanjutku yang membuatnya berbalik, menatapku dalam. "Kenapa kamu masih meminta maaf untuk masa lalu?, kan aku sudah memaafkanmu.", ucapnya dan kumengangguk pelan. "Aku tahu, tapi aku akan selalu meminta maaf jika ada kesem...", jelasku terpotong oleh ciumanya, langsung dibibirku.

"Aku mencintaimu.", ucapnya, setelah melepas ciumannya. "Aku sangat mencintaimu.", ucapku menimpali dan kembali menciuminya.

Pagi ini, aku terbangun namun tidak menemukannya berada disampingku. Aku pun segera bangun, untuk mencari keberadaannya dikamar mandi, namun aku tidak mendapatinya. Tanpa mandi ataupun gosok gigi terlebih dahulu, aku pun memutuskan untuk segera keluar dari kamar, untuk mencari keberadaannya. Karna aku takut terjadi sesuatu kepadanya saat berjalan sendirian. Apalagi ini pertama kali baginya menaiki kapal sebesar ini. Bisa aja dia tersesat atau lupa jalan kembali kekamar.

Diluar, aku segera berjalan kearah lift untuk turun kelantai dasar, lobby kapal. Sesampainya dilobby, aku berjalan kesekitaran toko-toko pakaian yang berjejer guna mencari keberadaannya, namun aku tidak menemukannya. Aku pun memutuskan berjalan kerestoran tempat semalam kami menikmati makan malam, karna pikirku mungkin dia lapar, tapi kenyataannya sama aja. Aku tidak mendapatinya direstoran itu. Karna bingung mencari keberadaannya, aku pun memutuskan untuk duduk dikursi yang berada di lobby ini, sambil memperhatikan sekelilingku.

My New Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang