Bab 6.Pulau naga

46 6 1
                                    

Sebuah pulau yang diberi nama sebagai pulau naga,tapi tak ada satupun naga yang terlihat...
Di dalamnya,terdapat sebuah rahasia yang ingin aku ungkap...
Siapa tahu,salah satu pertanyaan dikepalaku akan terjawab dengan membongkar rahasia ini...

Rendi pov

Cahaya menyilaukan menyambut mataku,membuat kedua kelopak mataku untuk tertutup.Ketika cahaya itu hilang,perlahan lahan kedua mataku kembali terbuka.Menampakkan sebuah pantai dengan pasir putih nan lembut,angin darat berhembus dengan kencang hingga membuat rambutku berantakan.Di depanku dapat kulihat keempat temanku itu terpukau dengan pemandangan yang mereka lihat.Disinilah kami,di pulau naga.

Angin terus berhembus mengelus wajahku dengan lembut.Kubalikkan badan agar mendapat pemandangan isi pulau.Sejauh mata memandang hanya terdapat hutan yang lebat mengisi pulau ini,selain hutan.Di pulau ini terdapat sebuah gunung yang tingginya menembus awan awan,jika diperhatikan lebih teliti,terdapat sebuah air terjun yang mengalir dari puncak gunung hingga dasarnya.Air tetjun itu membelah gunung tersebut menjadi dua,di dekat gunung terdapat beberapa bukit yang tingginya tak seberapa.

Suara deruan angin berpadu dengan ombak dan suara gesekan daun,rasanya seperti mendengar sebuah melodi yang menenangkan hati dan pikiranku.Selama beberapa hari ini,aku sangat lelah dan sedikit depresi.Namun,begitu melihat pemandangan di pulau ini.Semua itu seperti sudah tak terasa lagi,seolah hal yang kualami beberapa hari ini tak pernah terjadi.Bahkan luka cakaran di tubuhku yang terbilang dalam karena Cerberus tadi tak terasa laki.

'Tunggu,Luka?'

Begitu aku mengingatnya kembali,kepalaku langsung diserang pusing yang sangat hebat.Aku mengerang kesakitan,membuat semua melihat kearahku.Semua anggota tubuhku terasa kaku,memaksaku untuk segera mengistirahatkannya.Ini pasti karena aku kehilangan banyak darah,akhirnya aku jatuh terhempas kebelakang.Pasir lembut yang menjadi bantalanku tetap terasa sedikit sakit begitu tubuhku langsung menghantamnya.

Pandanganku mulai memburam,sayup sayup aku dapat mendengar suara teman temanku yang meneriaki namaku dan berkata bahwa segalanya tak apa apa.Akhirnya aku tak dapat menahannya lagi dan segalanya langsung berubah menjadi gelap.

---------------

"Jadi,kita ketemu lagi ya?"

Ucap sebuah suara yang terdengar familiar di telingaku.Spontan aku langsung membuka mataku,dan mendapati aku sedang berada di dalam Memory roomku.

Aku hanya mendengus mendengar kalimatnya barusan yang terkesan mengejek.

"Ada apa,kau tak rindu denganku?"

Ia langsung membuat suara sedih yang jelas jelas hanya dibuatnya.Tak lama kemudian,muncul seorang bocah laki laki yang berusia 15 tahun.Ia memiliki rambut berwarna hitam dan sedikit corak biru,ia juga memiliki iris mata berwarna biru laut.Memang,ia memiliki penampilan yang sama persis denganku,yang membedakannya adalah kepribadian kami yang saling bertolak belakang.Jangan salah sangka bahwa itu adalah saudaraku,Randi.Tidak,ia adalah sisi gelap dari diriku.Bisa dibilang dia ada karena potongan batu Mystical Flint di jantungku.

"Hentikan nada bicaramu yang menjengkelkan itu,Sigmurd!"

Bentakku padanya,namun ia hanya mencibir bibirnya kemudian terkekeh.Sejauh ini,tak ada yang pernah memancing emosiku sampai ke permukaan.Terkecuali Loki,selama ini aku tak pernah menunjukkan emosiku secara mencolok.Aku hanya menunjukkan emosiku pada orang terdekatku saja.Namun,sertinya ini tak berlaku bagi Sigmurd.Saat ini ia masih terkekeh,ia selalu memancing emosiku untuk muncul dipermukaan.Dan ajaibnya,ia selalu berhasil memancingnya.

Age Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang