Bab 1.Awal dari segalanya

80 10 0
                                    

Pertemuan ini..
Apakah ini takdir?
Atau,hanya kebetulan belaka?
Jika ini takdir,bisakah aku mengubah cara pertemuan ini?
Jika ini hanya kebetulan,bisakah aku tak mendapatkannya?
Apa yang kualami hari ini tak dapat kujelaskan dalam kalimat maupun kata kata.
Semuanya terlalu cepat bagiku...

Rendi pov

Hari ini liburan adalah musim panas.Aku sedang berjalan jalan di Ascending City untuk membeli vidio game terbaru bersama temanku,Loki.

Vidio game itu hanya dibuat 500 salinan dan terbatas.Sayangnya kami terlambat dan kehabisan stock.Selama perjalanan kembali,aku mendapat ceramah panjang dari temanku yang cerewet ini.

Untungnya aku bawa bola.Jadi aku bisa sedikit menghiburku.
Agar mengalihkan perhatianku,aku bermain menendang nendang bola dengan gaya bebas sambil berjalan.

"Kamu sih datang terlambat",loki terus menerus mengomeli ku sampai telingaku berdengung.

"Sudah aku bilang jangan terlambat,jangan tidur telat...bla bla bla",aku langsung menghembuskan nafasku.

Pada saat yang bersamaan dia langsung menatapku dengan tajam,'gawat..Aku yakin dia mendengarku mendesah'.

"Iya iya maaf.Soalnya kemarin aku di suruh ngupas kentang.Aku kan gak bisa kalo yang soalnya ngupas ngupas.Apalagi dengan pisau,aku ngerjainnya jadi lama deh.Otomatis aku bangun kesiangan".

Aku langsung menghentikan permainan bolaku.

"Ya ampun,aku gak ngerti kalo jadi anak tunggal",aku masih berusaha menenangkan Loki dengan menunjukkan raut wajah bersalahku.

Dia sangat suka permainan vidio game,makanya aku berusaha menampilkan ekspresi sangat menyesal.Bermain vidio game adalah salah satu hobi miliknya

"Iya iya udah biarin".Sebenarnya aku agak terkejut dengan perkataan Loki tadi.Terutama dia adalah penyuka vidio game.

Soal jadi anak tunggal,dulu kata ayah dan ibu aku punya kembaran.Tetapi,dia sudah meninggal karena kecelakaan.

"Loki!"pekikku dengan tiba tiba.pandanganku masih terpaku di tempat aku melihat hal aneh.

"hmm..Ada apa?"

Tetapi aku gak menghiraukannya dan tetap diam memikirkan tentang apa yang baru saja aku liat.

"Rendi..Rendi...Rendi!!..Kamu dengar gak?!"

"Oi..oi..jangan bercand lo.."

"Kamu liat yang tadi?",aku memandangnya dengan ekspresi terheran heran.

"Emangnya liat apa?"
Wajah milik Loki terlihat sedang menahan tawa.Sepertinya dia gak menganggap aku serius.

Tapi aku yakin dengan apa yang aku liat tadi."Tadi aku liat ada seekor makhluk aneh,seperti siluman rubah.Kemudian ada gadis berambut merah sedang dikejar kejar oleh makhluk itu"

"Kamu gakpapa Rendi?.Kamu gak demam kan?"pada saat yang bersamaan telapak tangan Loki berada di keningku.

"Hmmm...Pantas aja kamu berkhayal.Suhu badan kamu tinggi",Loki terlihat sedang hampir menahan tawanya.

"Aku gak bercanda!.Aku benar benar liat....."

BOMM!!!

Tiba tiba ada suara seperti ledakan.Seketika ekspresi Loki langsung berubah kemudian menatapku dengan serius.

Kami berdua mengangguk bersamaan kenudian berlari menuju sumber suara tersebut.

"Di sana!"teriakku sambil menunjuk ke arah sebuah taman.

Age Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang