Bab 11. The test

19 3 0
                                        

Apa yang kalian lakukan jika mendapati orang yang dekat dengan kalian ternyata adalah pembunuh dari sesuatu yang paling berharga dari dirimu?
Apakah kau akan membunuhnya?

Narator pov

"Yo,apa kabar adik?.Tak kusangka akan bertemu denganmu disini,omong omong.Kau terlihat berantakan,butuh bantuan?" Ucap kakak Loki sambil tersenyum senang melihat adiknya yang kaget menyadari kehadirannya.

"He~.Rupanya kau juga bisa sihir ya?" Tanya kakak Loki-Kate,salah satu kakinya masih menginjak pergelangan tangan milik Loki."Wah,kita lihat apa yang kita dapat disini?" Meski nada bicara Kate seperti bertanya,namun jika dilihat lihat ia seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Sedetik kemudian,Kate sudah memegang Twin Exalibur."Tak kusangka kau punya ini,adikku." Ujarnya sambil memperhatikan setiap bagian pedang Twin Exalibur dengan seksama.

"Ja-uhkan tanganmu dari pe-dang i-itu." Lirih Loki.

"Apa?,aku tak mendengarnya.Bisakah kau ulangi?"

"J-angan memegang pedang i-tu.Atau kau akan-"

Belum sempat Loki menyelesaikan kalimatnya.Kedua bilah pedang Twin Exalibur berubah warna menjadi merah.Ia tiba tiba terbang diudara,kemudian menghunuskan bilahnya tepat di jantung kakak milik Loki.

Tak lama kemudian,Kate jatuh tersungkur diatas tanah.Darah mengalir deras dari jantungnya.Semua darah yang mengalir mulai menggenang tubuh Kate dan membuat sebuah kolam kecil berwarna merah.

Tanpa pikir panjang,Loki eegera menghampiri kakaknya yang sedang terkulai lemas di atas tanah.Ia tak peduli dengan rasa nyeri yang masih ada di tubuhnya,ia juga tak peduli fakta bahwa kakaknya sendiri yang melakukan itu padanya.Hanya satu tujuannya,menyelamatkan kakaknya yang sekarat.

"Kakak." Lirih Loki.Ia memegang telapak tangan kakaknya yang juga berlumuran darah.Dua pedang masih tertancap di tubuhnya yqng sudah kehilangan banyak darah.

Cairan merah kental juga mengalir di sudut bibir Kate yang membuat seulas senyum.Tak lama kemudian,cahaya sudah redup di kedua bola mata Kate.

Kehangatan sudah hilang di tubuhnya,tangan Kate yang kini dipegang oleh Loki kini sudah lemas.

Kedua mata Loki mulai memanas,lantaran ia melihat orang yang ia sayang terbunuh tepat di depannya sendiri.

Sakit.

Itu yang Loki rasakan,rasa sakit yang ia rasakan sekarang lebih sakit daripada luka di tubuhnya sekarang.

Dada Loki terasa sesak,bahkan sangat sulit baginya untuk bernafas.Kedua pandangannya mulai memburam,lantaran akibat dari air mata yang menggenang di matanya.

Bibirnya bergetar,begitu pula tubuhnya.

Tak lama kemudian,Loki segera memegang gangang pedang Tein Exalibur miliknya.Sensasi dingin langsung menyerang kulit telapak tangannya begitu ia memegang pedangnya sendiri.

Sring

Kedua bilah berwarna putih dan hitam itu kini sudah terangkat.Bilah yang semula besih tanpa ada noda sedikitpun kini bersimbah dengan cairan merah pekat.

Kepala Loki tertunduk sambil memandangi cairan merah yang menetes di ujung pedangnya.Poni beewarna coklat milik Loki menutupi sebagian wajahnya.Namun,ia masih memperlihatkan sebuah bibir yang bergetar dan tetesan air mata yang mengalir deras.Ia mulai mengeluarkan suara isakan kecil.

Loki menggigit bibirnya kuat kuat hingga berdarah.Tubuhnya yang semula bergetar kembali tenang,kedua manik berwarna coklat tua milik Loki masih tak terlihat lantaran tertutup dengan poni miliknya.

Age Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang