BAB 24

40 4 0
                                    

Jeana pulang kerumah dan memanggil-manggil mamahnya yang tidak berada diruang tamu dan kamar, hari ini mamahnya libur kerja jadi jeana heran karena mamahnya tidak ada dirumah dihari libur kerja seperti ini.

Jeana berlari menaiki tangga menuju kamarnya untuk mencari mamahnya, tapi mamahnya tidak juga ada dikamarnya. Jeana berlari menuju balkon kamar untuk memastikan apakah mobil mamahnya ada dirumah, dan ternyata mobil mamahnya ada dirumah.

"Kemana mamah?" Gumam jeana
Jeana merogoh kantong seragamnya untuk mengambil handphone dan menghubungi mamahnya.

[📞] Mah?

[📞] Iya sayang. Kamu udah pulang?"

[📞] Iya udah, mamah dimana?"

[📞] Mamah dirumah rama. Rama sakit, kamu---

Jasmine belum sempat melanjutkan ucapannya, tapi jeana sudah mengakhiri panggilannya dan langsung menuruni tangga dengan terburu-buru menuju rumah rama.

Jeana sebenarnya sudah berniat untuk ke rumah rama, tapi entah kenapa jeana lupa karena sibuk mencari mamahnya.

Jeana masuk ke dalam rumah rama yang gerbangnya dan pintu rumahnya tidak dikunci, jeana langsung menuju ke kamar rama dan menemukan mamahnya sedang memilih beberapa obat untuk rama, diana menerima beberapa obat dari jasmine dan sibuk mencatat aturan dari berapa kali obat itu harus diminum dan sesudah atau sebelum makan obat itu harus diminum.

Jeana mengalihkan tatapannya ke arah rama yang tertidur diranjang dengan selimut menutupi tubuhnya hingga leher, jeana meringis melihat wajah rama yang pucat dan penuh keringat.

Rama juga terlihat tenang dalam tidurnya tanpa bergerak sedikitpun. Jeana semakin tak mengerti apa yang terjadi pada rama hingga rama jatuh sakit seperti ini? Rama yang jeana kenal tak pernah jatuh sakit semudah ini.

Jasmine dan diana menyadari keberadaan jeana dan langsung menoleh tersenyum, tapi beberapa detik kemudian diana langsung tertawa pelan.

"Kamu buru-buru banget kesininya ya? Sandal kamu sampai beda gitu satu sama yang lainnya" Ucap diana heran.

"Wah mamah bilang kan rama sakit, bukan rama hilang. Kenapa kamu panik banget hm?" Tanya jasmine dengan senyum gelinya.

Jeana menunduk menatap sandalnya yang berbeda, yang kanan adalah sandal hellokitty khusus untuk didalam rumahnya, yang kiri adalah sandal rumah milik jasmine yang berwarna putih polos.

Jeana menarik rambutnya dengan wajah kesal, merasa bodoh karena harus terburu-buru pergi kerumah seseorang yang letaknya tepat didepan rumahnya.

Jeana bergabung dengan jasmine dan diana duduk disofa yang berada dikamar rama.

"Jean, tante mau tanya sama kamu apa yang sebernya terjadi semalam? Ini terlalu aneh buat tante karena rama pulang dengan wajah shock, lalu menangis dipelukan tante, malamnya rama tidak bisa diam dalam tidurnya karena terus mengigau, badannya juga panas semalaman" Ucap diana.

Jeana terdiam bingung, sebenarnya jeana juga tidak mengetahui banyak apa yang terjadi dengan rama. Justru jeana datang ke rumah rama untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, jeana fikir rama akan bercerita pada diana. Karena rama adalah tipekal anak yang hanya terbuka pada ibunya tentang masalah yang menimpanya.

"Tante, jadi malem itu rama dapet telfon dari bunda panti. Bunda panti minta rama buat dateng ke panti sendirian, jean udah bujuk rama buat dateng besok aja. Tapi rama kekeh buat ke panti malem itu juga, jadi jean minta buat turun dihalte aja. Jean emang mau pulang naik bus, tapi jean khawatir dan mutusin buat nunggu rama dihalte. Setelah itu jean ngeliat mobil tante berenti dipinggir jalan agak jauh dari halte, jean samperin dan ternyata bener ada rama. Rama keliatan nunduk dan nyembunyiin wajahnya distir mobil, jeana bisa ngeliat sedikit air mata diwajah rama. Setelah itu beberapa kali rama mukul stir mobil kenceng banget dan mukul bingkai foto kecil yang ada dimobil, sampai tangannya berdarah" Jawab jeana menceritakan semuanya.

HARD TIMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang