Jeana langsung masuk ke rumah rama dan menemui diana tanpa pulang kerumahnya dulu, ternyata didalam rumah rama sudah ada jasmine, wahyu, dan andra juga.
Jeana memicingkan matanya menatap andra yang hanya memakai baju santai.
"Lo engga sekolah?" Tanya jeana.
Andra hanya tersenyum samar, sejujurnya andra sangat malas membahas masalah kepindahannya ke Amerika lagi, semuanya akan berakhir seperti semalam, jeana marah padanya.
"Papah baru aja dari sekolah andra buat ngurus kepindahannya ke luar negeri" Jawab wahyu mewakilkan.
"Gerak cepat ya" Ucap jeana sinis.
Jasmine dan wahyu hanya tertawa geli melihat tingkah sinis jeana, wahyu sangat mengerti perasaan kesepian jeana, wahyu juga sudah memberi tau andra untuk tenang saja karena jeana pasti hanya akan marah sebentar.
Jeana seperti ini karena sejak dulu jeana sangat ingin punya seorang adik, dan semuanya tidak terpenuhi. Kini disaat jeana punya andra sebagai adiknya, andra justru harus pergi ke luar negeri.
Jeana beralih menatap diana yang masih terduduk disofa dengan tatapan kosong, disamping diana ada jasmine yang terus menenangkannya.
Sedangkan wahyu dan andra duduk disofa didepan diana dan jasmine.
"Sebenernya dia kemana?" Ucap jeana bingung.
"Gimana kejadian yang sebenernya? Coba ayo jelasin" Pinta wahyu mencoba meneliti ceritanya sejak awal.
Jeana mulai menceritakan mulai dari rama datang ke rumahnya jam 9 pagi hingg rama pulang sekitar jam 3 sore.
"Keributan apa? Apa pertengkaran besar sampai rama mungkin pergi?" Tanya wahyu serius.
Jeana langsung duduk malas disofa single kosong, jeana duduk dan menjadi pusat perhatian 4 orang diruang tamu.
"Pah please, rama ... Seorang rama mana mungkin kabur cuma masalah kayak gitu?" Tanya jeana balik dengan nada gemas.
"Iya jean benar, rama bukan tipekal yang begitu" Sahut diana membenarkan dengan suara lemah.
"Kalau begitu coba ceritain kenapa kalian bertengkar sampai 2 kali?" Tanya wahyu lagi.
Jeana mendengus malas, jeana yakin kepergian rama sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertengkaran mereka berdua kemarin. Kalau pun iya, jeana pasti akan memukul rama saat rama ditemukan, benar-benar kekanak-kanakan kabur karena masalah tidak jadi pergi ke caffe.
"Kalau yang pertama om, kira ribut bertiga. Bukan bertengkar besar kok. Cuma karena mereka berdua terus-terusan ngikutin apa yang andra lagi packing, andra kesel dan akhirnya andra tinggal mereka berdua" Ucap andra menjelaskan.
Wahyu menghela nafas lega.
"Itu bukan masalah besar, berarti bukan karena itu" Ucap wahyu.
Kali ini wahyu menatap jeana menunggu jeana menjelaskan pertengkaran kedua mereka, jeana menggeleng menolak.
"Itu juga bukan masalah besar, mereka bertengkar karena rama bilang jeana harus belajar tata krama lebih banyak" Sahut jasmine mewakilkan.
Wahyu mengangguk mengerti, wahyu seolah-olah setuju kalau jeana memang harus belajar tata krama lebih banyak.
Jeana mendesah lega karena tak perlu menjelaskan insiden rama masuk ke kamarnya saat jeana hanya memakai tanktop.
"Oya!" Ucap jasmine cepat.
Semua mata kini tertuju ke arah jasmine. "Waktu rama nyusul kamu, kamu sempet teriak-teriak marahin rama kan? Kalian berantem lagi diatas?"
Jeana langsung menggigit bibirnya panik. "Itu berarti 3 kali bertengkar? Bukan 2 kali" Ucap andra mengoreksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD TIMES
Teen FictionAll the hard times for us. [Completed] [DALAM PROSES EDITING] ♡Cover by; @alyfika