BAB 31

44 4 7
                                    

Hari minggu yang cerah rama bangun dengan semangat dari tempat tidurnya, rama masih tertawa geli mengingat tentang semalam.

Membayangkan bagaimana ekspresi jeana saat membaca pesannya tentang kencan, suara teriakan jeana semalam bahkan terdengar sampai ke kamar rama meskipun tidak terlalu jelas.

Rama turun ke lantai bawah rumahnya masih dengan senyum cengengesannya.

"Wah udah rapih? Mau kemana?" Tanya diana takjub melihat penampilan rama yang sangat rapih.

"Mau main" Jawab rama sambil membuka kulkas didapur dan mengambil apel.

"Main sama siapa? Gio?" Tanya diana sambil memotong sayuran lalu menumis bumbunya.

"Sama jelly"

"Loh tumben kalian keluar bareng hari minggu gini, biasanya main dirumah aja"

"Kita waktu itu dapet voucher makan gratis, sayang kalau engga dipake"

"Nggak sarapan dulu? Sebentar lagi mateng nih"

Rama menatap diana dengan tatapan malasnya.

"Sayur? E-ng-gak!" Tolak rama dengan suara diperjelas.

"OKay" Jawab diana dengan tawanya.

Rama berjalan terburu-buru masuk ke dalam rumah jeana, rama memang tidak perlu menunggu wahyu atau jasmine membukakan gerbang karena rama sudah tau sejak lama pin rumah jeana.

Seperti yang jasmine bilang, itu semua untuk jaga-jaga kalau terjadi sesuatu dengan jeana dirumah dan jasmine sedang tidak ada dirumah. Jadi rama bisa langsung masuk ke dalam rumah tanpa menunggu dibukakan, tapi rama bersyukur selama ini belum pernah terjadi hal yang mereka antisipasi itu.

Rama masuk ke dalam ruang ramu, disana jasmine sama seperti diana sedang memasak sarapan, sedangkan wahyu membaca koran disofa ruang tamu.

"Hey ram, masih pagi gini udah rapih aja. Mau kemana?" Tanya wahyu seraya menghentikkan kegiatan membaca korannya dulu.

"Ma-main .. " Jawab rama cengengesan.

"Oh om kira kencan" Ucap wahyu bercanda.

Jasmine yang sedang memotong ayam langsung menoleh ke arah wahyu dan rama dengan sebelah alisnya terangkat.

"Kencan?" Tanya jasmine masih dengan 1 alis terangkat.

"Engga tante, udah ya rama ke atas" Jawab rama sambil berjalan menaiki tangga menuju kamar jeana.

Rama masih bisa mendengar suara bisik-bisik wahyu dan jasmine membicarakan tentang dirinya dan jeana, rama hanya tersenyum tipis.

Sampai didepan kamar jeana, rama langsung membuka pintunya tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Rama melotot kaget saat pemandangan pertama yang dia lihat adalah andra, andra sedang tertidur ditempat tidur bagian bawah.

Rama menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan jeana, ternyata jeana sedang duduk didepan meja riasnya sambil menyisir rambut.

Rama mendengus malas.

"Mereka berdua keliatan kayak pengantin baru" gumam rama kesal.

"Kalian tidur bareng?" Tanya rama dengan suara kerasnya.

Jeana langsung menatap rama dengan kaget, bukan karena keberadaan rama yang tiba-tiba melainkan karena jeana masih teringat dengan chat rama semalam.

Jeana berdehem mencoba menstabilkan detak jantungnya.

"Sssstt jangan berisik, andra ntar kebangun" Ucap jeana sambil meletakkan jari telunjuknya didepan bibirnya.

"Biarin aja dia bangun, udah pagi gini masih aja molor. Cowok apaan nih?" Sindir rama sambil menendang pelan tempat tidur andra.

HARD TIMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang