BAB 27

47 4 1
                                    

Jeana masuk ke dalam rumahnya dengan gerakan terburu-buru karena ingin melihat rapotnya hancur seperti rama atau tidak.

Jeana langsung masuk ke kamar mamahnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Jeana terpaku melihat seorang lelaki yang membelakanginya dengan kemeja putih rapih, bukan hanya keberadaan lelaki itu yang membuat jeana terkejut. Tapi posisi lelaki itu yang sedang memeluk jasmine membuat jeana seakan tersambar petir, tangan jeana bergetar.

Jasmine masih memeluk lelaki didepannya dengan erat sambil memejamkan matanya hingga tidak menyadari keberadaan jeana.

"M-m-mamah" Panggil jeana dengan suara gemetarnya.

Jasmine langsung membuka matanya dan menatap jeana yang berada didepan pintu kamar dengan shock.

"K-kamu udah pulang?" Tanya jasmine sambil melepaskan pelukan dengan lelaki didepannya.

Jeana tidak menjawab pertanyaan jasmine dan menunggu lelaki dihadapannya untuk berbalik badan ke arahnya, jeana ingin melayangkan tatapan tajamnya kepada lelaki ini.

Betapa beraninya lelaki ini memeluk mamahnya yang masih berstatus istri papahnya. Betapa beraninya lelaki ini masuk ke dalam kamar mamahnya, kamar mamah dan papahnya. Tapi begitu lekaki ini membalikan tubuhnya, bukan tatapan tajam yang jeana keluarkan. Melainkan tatapan terkejut, jeana bahkan hampir meloncat saking terkejutnya.

"PAPAH!!!" Jeana berteriak memanggil papahnya seolah wahyu berada jauh darinya.

"Iya sayang ini papah" Jawab wahyu sambil meregangkan tangannya meminta jeana untuk datang memeluknya.

Jeana tak bisa menahannya lebih lama lagi dan langsung berlari ke dalam pelukan wahyu.

"Papah ..... papah beneran disini?" Tanya jeana dalam pelukan wahyu, semua ini masih terasa tak nyata bagi jeana.

Jasmine hanya tersenyum memperhatikan jeana dalam pelukan wahyu.

"Iya sayang papah disini" Jawab wahyu membenarkan.

"Besok juga disini? Besoknya lagi disini? Minggu depan disini? Bulan depan? Tahun depan?" Tanya jeana dengan menggebu-gebu.

"Papah selamanya disini, dirumah ini sama kamu dan sama mamah" Jawab wahyu meyakinkan.

"Beneran?"

"Iya sayang, papah sepenuhnya pulang. Dan nggak akan ninggalin kamu lagi" Ucap wahyu seperti sebuah janji.

"Papah ....."

"Papah janji"

"Jean takut papah tiba-tiba ilang lagi, gimana kalau jean bangun tidur engga nemuin papah? Dan ini cuma mimpi?" Tanya jeana layaknya pertanyaan anak kecil.

"Papah pastiin kalau papah adalah orang pertama yang kamu liat pas kamu bangun tidur" Ucap wahyu seraya memeluk jeana lagi.

Jeana tersenyum bahagia dalam pelukan wahyu, akhirnya papahnya kembali ke rumah ini. Kembali dalam artian yang sesungguhnya, kembali dan tidak akan pergi lagi.

**

Rama mengangguk-anggukan kepalanya berkali-kali setiap diana selesai dengan omelannya, diana berharap rama mendengarkan semua nasihatnya bukan hanya sekedar menganggukkan kepala saja.

"You get it right?" Tanya diana memastikan.

"Yes i get it" Jawab rama dengan suara malasnya.

Diana tersenyum lembut melihat rama terus menggumam kesal, sepertinya rama sudah kembali lagi. Rama yang selalu membantah dan menggumam kesal telah kembali.

HARD TIMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang