"Dalam Diam Dua Desember"

21 0 0
                                    

Da.... Di... Du.. De.

Tuhan,

Jagalah selalu Negeriku

Terutama Khalifah-khalifah di dalamnya

Ringankanlah tangan mereka

Dan perkuat genggamannya

Untuk saling menggenggam

Bukan saling mencakar seperti sekarang

Da.... Di... Du.. De.

Tuhan,

Sedikit keresahanku pada sekotak tanah ini

Akan kah selamanya alas yang aku pijaki

Tetap berwarnah coklat dengan pasir dan debu yang mengerti harga sesuap nasi

Atau, alas ini tergantikan bebatuan halus nan mengkilat, menyayat keluargaku

Da.... Di... Du.. De.

Tuhan,

Simbol-simbol kelemahan kami di tembok itu

Mereka sebut suatu vandalisme merusak estetika kota

Lantas, sepetak tanah yang menjadi penghidupanku

Di sulap menjadi gedung mewah namun bukan milik kami

Dan mereka sebut "pembangunan' menciptakan derita mengucur keras airmata

Da.... Di... Du.. De.

Tuhan,

Berkali-kali ku sebut namaMu

Tak henti-hentinya kami mengharap

Bahkan Ayah dan Ibuku berteriak dengan isak perjuangan

Namun pentungan aparat yang mereka dapat

Sekarang, kami hanya bisa melihat sekilas bayangan yang tersisa dari gedung yang menjulang tinggi

Da.... Di... Du.. De.

Tuhan,

Bolehkah kami meragukanMu?

Tentang makna ayat-ayat suciMu?

Aku masih ingat di mana saat Ayahku

Suaranya begitu merdu mengiramakan Al Fatihah dan kami menyautnya "Amiin" di belakangnya

Teganya kau ciptakan makhluk buas yang mengkoyak kemuerduan itu

Da.... Di... Du.. De.

Tuhan,

Adakah Kau sebenarnya

Kemana Kau pergi

Jangan Kau enyah dari Sini

TanpaMu, derita ini sungguh anyir dari semula

-AhmadFahmiK

Surabaya, 2 Desember 16

Sajak Sajak KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang