Biarlah dirimu merengkuh kedua kakimu, mengalirkan bulir bulir kelam malam itu.
Adipati berperang tanpa pedang, menghunus kekecewaan dan penyesalan dan mati tertusuk keadaan.
Bunda ratu membelai lembut kepala putri, membaca kan dongeng putri tidur, tertidur dengan mimpi mimpi buruk dan beranjak mendapati semua itu hanya khayalan semu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Kecil
PuisiDengan puisi aku berkata Dengan puisi aku berdiskusi Dengan puisi aku melagukan Dengan puisi aku berekspresi Dengan puisi aku mengisyaratkan Dengan puisi aku dan kamu mendekat hanya terpisah oleh spasi