Kamis
09.54
-Dikelas-
"Keknya enggak deh."
"Lah kenapa?" tanya Guanlin.
"Gue gak bisa main alat musik, nyanyi aja pales." kata gue. "Jadinya nanti gue jadi pengacau doang."
"Kan Chanyeol yang ngajar?"
"Maksud lo apaan?""Ya gitu." jawab Guanlin dan kembali mencari jawaban soal Kimia itu.
Karena bentar lagi istirahat gue mutusin buat nyusul Yerim cs yang udah daripada ke kantin.
Pas di jalan, gue ngeliat kak Shannan di ujung koridor. Gue bingung mau puter arah ke kantin atau tetap lanjut jalan.
Ah, dia juga gak tau sama gue. Bodo amat lah. Pas banget kita berpapasan gitu tiba-tiba dia berhenti dan natap gue. Duh di bakal ngelabrak gue kah?
"Gayoung, ya?"
Yang tadi gue pengen pura-pura gak denger tapi takut di tatar lagi. "Iya, kenapa?"
Dia jalan ngedeket ke gue dan dia tepat di depan gue. Gila gils, pantesan kak Chanyeol kepicut. Lah minyak wangi nya itu kecium banget anjir. Sebotol mungkin dia pake.
"Enggak, gue cuman mau ngasih tau. Bilangin ke sekertaris kelas lo—"
"Gue kak sekertaris nya." potong gue cepet.
"Oh? Yaudah, jadi gini jangan lupa tanyain ke temen-temen kamu yang ikut lomba, latihannya itu mulai lusa di ruang musik dan aula. Terus uang pendaftar nya lima ribu."
"Ada uang pendaftarannya ya kak? Tapi kak Chanyeol cs gak bilang ada uang pendaftaran tadi." sahut gue.
"Ooh, mungkin dia lupa. Oh ya, lo deket ya sama Chanyeol?" tanya kak Shannan tiba-tiba.
Alig, bahaya nih.
"Enggak kok kak, dia itu kan temannya abang gue, Suho. Jadi ya sekedar kenal aja."
"Ooh." Dah gitu doang abis itu dia mabur pergi gak tau kemana. Aneh, keliatannya sih dia itu baik. Tapi dari tatapannya ke kayak gitu amat.
Dikantin
10.30
"Lo dari mana aja sih?" tanya Krystal pas banget gue baru duduk.
"Tadi kak Shannan nanya-nanya ke gue."
"HAH!?" kompak mereka berempat.
"Biasa aja dong sist."
Terus, Yerim ngambil kue mochi nya lalu. "Eh dia gimana-gimana gak sama lo? Atau nyolot gitu?"
"Enggak kok, dia nanya baik-baik sama gue." jawab gue.
"Ah, gak yakin gue!" kata Krystal sambil menyilangkan kedua tangannya. "Setau gue dia tuh orangnya sombong, nyolot gitu."
"Tapi tadi dia baik kok—"
"Sini ikut gue!" kata seorang kakel yang menarik tangan gue tapi gue memberontak.
"Lepas! Sakit anjink!"
Eh keceplosan mampus.
Hah? Kak Shannan?
Dia kok jadi garang sih? Padahal dia tadi baik-baik aja sama gue. Gue cuma ngeliatin dia dengan tatapan bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
️Friend
Fanfiction⇢ ft. lai guanlin ❝I know everything about you, your happiness, your sadness, your past, even your feelings. ❞ Highest rank was; #019 170420 in short story © guanlicius, 20170112 | Friend.