part 3

187 5 0
                                    

 

  Aku pun masuk ke dalam kantorku dan di sambut dengan  ramah oleh para karyawanku.

"Pagi bu" kata mereka serentak.
"Pagi" jawabku dengan senyuman.

  Aku pun terus melanjutkan langkahku menuju ruanganku dan tak terasa ternyata aku sudah berada di depan ruanganku,aku pun langsung memasukinya dan  kemudian duduk di kursi kebesaranku sekaligus memeriksa berkas-berkas yg ada di meja kerjaku,memang sih meeting akan di mulai sebentar lagi tapi sebelum itu aku harus memeriksa berkas-berkas yg ada terlebih dahulu sebelum meeting di mulai.

  Dan disaat aku lagi menikmati kegiatanku ini tiba-tiba saja pintu ruanganku terbuka dan menunjukkan siapa yg masuk keruanganku dan ternyata dia adalah sekertarisku sekaligus sahabatku yaitu Afika.

"Ya ampun Fika Fika gue kira siapa" kataku.
"Ya siapa lagi yg bisa masuk ke ruangan lo tanpa permisi terlebih dahulu kalau gak aku ya Aldo,kan cuma kami berdua doang yg lo kasih masuk tanpa permisi dulu" katanya santai.
"Iya-iya,gue pun agak kaget sih awalnya karna siapa yg berani-beraninya masuk ke ruangan gue tanpa permisi dulu" terangku.
" kalau bukan lo yg masuk uda gua sikat juga tuh orang"kataku sambil tertawa kecil.
"Emang lu bisa?" tanyanya.
"Ya.... Kagak sih" kataku pelan.
"Ya ela Na.. Na.. gue kira beneran ternyata cuma speak doang" katanya sambil tersenyum.

  Aku pun menggaruk tengkukku yg tidak gatal dan berusaha menutupi maluku dengan bertanya soal meeting dengan Afika.

"O ya Fik meeting kita kayak mana nih kok mereka belum ada yg datang juga sih?" tanyaku.
"Ya ela Na gue tahu lo lagi pura-pura ngalihkan pembicaraankan"katanya dengan menaikkan satu alisnya.
"Ih enggak lo Fik gue serius nih,soalnyakan ini uda lewat dari jam yg di tentukan?" tanyaku menutupi kebenaran.
"Ih Fika memang tahu aja sih kalau gue lagi mengalihkan pembicaraan,mudah-mudahan dia percaya dengan alasan gue ini" batinku.
"Iya juga sih Na lo ada benernya,ini uda lewat dari yg ditentukan" katanya.
"Apa lo bilang gue ada benernya??Jadi selama ini gue selalu salah mulu gitu??"tanyaku.
"Ih bu..bukan gi...gitu kok Na ma..maksud gu...gue it..." katanya terputus karna aku berpura-pura menangis.
"Ooo... jadi selama ini kau gak pernah anggap aku benaaarrrr hiks.. hiks.."kataku.
" Enggak kok Na... mana bisa gue bilangin lo itu gak benar,lo itu sahabat gue Na jadi gue tahu lo itu kayak mana kok"katanya memujukku.
"Bener ya Fik??" tanyaku.
"Iya" katanya menenangkanku.

  Aku pun tertawa sejadi-jadinya karna melihat wajah Afika yg terlalu serius menanggapi perkataanku tadi.

"Wkwkwkwk"tawaku terbahak-bahak.
" Ih kau kok tertawa sih Na??"tanyanya bingung.
"Gue ketawa karna melihat wajah lo terlalu serius menanggapi perkataan gue" kataku sambil tertawa.

  Setelah beberapa detik dia baru tersadar bahwa dia telah aku permainkan dan dia langsung menggelitikiku,karna aku tidak tahan dengan gelitikannya akupun berlari di ruanganku.

"Awas ya lo Na,lo akan ngerasain balasan dari gue yg serimpal"katanya sambil mengejarku.
"Coba aja kalau lo bisa nangkap gue" kataku sambil berlari.

  Baru saja aku menyelesaikan perkataanku tiba-tiba saja pintu ruanganku terbuka dan masuklah Aldo kedalam ruanganku,dan karna dia yg masuk secara tiba-tiba dan aku pun gak sempat berhenti,aku pun langsung menabrak tubuhnya yg kekar itu.

Bruakkk

"Aaaaaa...." teriakku.

  Dan dengan sigapnya Aldo menangkap tubuhku yg akan terjatuh ke lantai.Dan disaat dia menangkap tubuhku pandangan mata kami saling bertemu satu sama lain hingga beberapa menit.Dan kami baru tersadar karna ada deheman dari seseorang.

"Ehem"dehem orang tersebut yg tak lain adalah Afika.
" Eee...eh maafkan gue aldo"kataku terbata-bata.
"I..iya sama aku  juga" katanya juga yg gak kalah terbata-bata denganku.
"Ehem,sepertinya gue gak dianggap ada di sini deh" kata Afika.
"Eee enggak kok Fika" kata aku dan Aldo kompak.
"Cieee kompak nieeee" kata Afika.
"Ih apaan sih Fik" kataku menimpalnya.


  Dan disaat kami lagi seru-serunya bercengkrama tiba-tiba saja telpon Afika berbunyi.

Trrriiiiiinnnggggggg Ttrriiiiinnnnngggg





*****************

Sampai sini dulu ya
Jangan lupa vote dan komennya

Semoga suka

😁😁😁😁😁

Hati yg terluka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang