Tokk tokk tokk"Ya masuk" peritah seseorang dari dalam ruangan itu.
"Ibu ini ada berkas yg harus di tanda tanganin" sambil menyodorkan beberapa berkas dan di tanda tanganin orang yg di panggil 'ibu' itu oleh salah satu karyawan.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya bu" pamitnya.
"Baiklah"
Dan karyawan itu berlalu dan bertepatan juga dengan Afika yg masuk ke ruangan Nana,ya 'ibu' yg di panggil karyawan itu adalah Nana.Jika kalian berpikir di dalam ruangan itu hanya ada Nana sendiri kalian salah besar di dalam sudah ada Aldo yg duduk di salah satu single sofa sambil membaca majalah yg di sediakan.
"Eh ternyata elo ada di sini Do"
"Hmm"
"Yaelah irit amat lu jawabnya" cemberut Afika.
"Jadi aku harus jawab apa,kan kau lihat sendiri aku ada di sini" jelas Aldo.
"Ya gak usah segitu kalinya napa"
"Serah" tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah tersebut.
Di saat Afika dan Aldo lagi asik-asikannya berdebat Nana malah senyum-senyum sendiri sambil memainkan ponsel miliknya dan itu disadari oleh Afika.
"Eh lo kenapa Na senyum-senyum sendiri,kesambet apaan sih lo"ketus Afika.
"Gak ada"jelas singkat.
"Yaelah kenapa sih hari ini elo sama Aldo jawab pertanyaan gue irit banget sih" rajuk Afika.
"Ya ampun Afika kau itu uda dewasa loh,gak sepantesnya kau bersifat kayak anak-anak,lagian kenapa kau itu masih ngomong pakai lo-gue lo-gue lagi,kan uda ku bilang ngomongnya itu yg sopan pakai aku-kamu" jelas Nana panjang kali lebar.
"Ya biarin diri-diri siapa,terserah gue dong mau ngapain lagian kalau aku pakai aku-kamu itu terlalu formal kali" balas Afika.
"Serahlah Fik" putus asa.
Dan akhirnya Nana kembali memaikan ponselnya sehingga membuat Afika penasaran dan berjalan mengendap-endap untuk melihat apa yg sedang di mainkan Nana.Dan setelah Afika tahu apa yg sedang di mainkan oleh Nana ada pikiran jahil yg terbesit di otak Afika.
"Hai lagi ngapain? Gak ada lagi duduk-duduk aja di ruangan kerja,kamu? Aku baru siapa meeting dan langsung ngechat kamu,o ya mau gak kamu makan siang bareng aku lagi di cafe bea_____" terputus karna Nana tiba-tiba menjerit dan memarahi Afika.
"Ihhh Afika apaan sih ganggu aja,gak bagus loh baca pesan pribadi orang" kesal Nana.
"Cieee ada yg mau kencan nih" goda Afika.
"Eng... Enggak kok" gugup Nana.
"Kalau enggak mau kencan kenapa lo jawab pertanyaan gue gugup gitu" goda lagi.
"Ini cuma makan siang doang kok"
"Enaknya yg di ajak makan siang sama boss David" goda Afika yg membuat pipi Nana menjadi memerah.
"Cieee sampai-sampai pipi lo merah macam tomat aja,hahaha" tawa Afika karna berhasil membuat Nana malu.
"Ih apaan sih" jawab malu-malu.
"Ada apaan sih ini ribut sekali" potong Aldo.
"Ini nih ada yg di ajak kencan" jelas Afika sambil menunjuk-nunjuk Nana.
"Oh" jawab cuek Aldo dan kembali membaca majalahnya.
"Ya ampun Aldo lo cuma jawab 'oh' doang,gak penasaran apa sama siapa yg ngajak Nana kencan gitu,jam berapa gitu,atau_____" terpotong karna Aldo.
"Ya itukan urusannya,jadi untuk apa aku harus ikut campur diakan punya kehidupnya sendiri jadi gak usah pikirin hidup orang lain kalau hidup kita sendiri aja belum benar" jawab Aldo ketus.
"Aldo ngomongnya kok kayak gitu? Apa dia lagi ada masalah ya?" batin Nana.
"Aldo kok tajem banget ya ngomongnya,selama ini dia gak pernah ngomong kayak gitu sama aku atau pun sama Nana,dia selalu bersikap baik di depan kami tapi sekarang dia bukan Aldo yg kami kenal" batin Afika.
"Kalian pasti terkejut dengan apa yg barusan aku lakukan,kalian pikir kalian aja yg terkejut sebenarnya aku sendiripun merasa terkejut tapi ini semua gara-gara kamu" batin Aldo.
**********
Hai... Hai... Hai...
Apa kabarnya??
Uda lama ya ini cerita gak di lanjutin
Maaf ya selama ini gak ada kabar dengan cerita ini
Soalnya ide ceritanya belum dapet jadinya ya kayak gitu gantung
Dan aku juga mau ngasih tahu kayaknya untuk dua atau tiga minggu yg akan datang cerita "Hati yg terluka" dan "Jauh" akan gak publis soalnya saya akan mengikutin ujian naik kelas dan otomatis nih hp gak bakalan di tangan (di tahan).
Dan satu lagi karna ini uda mendekatin bulan Ramadhan saya mau minta maaf atas kesalahan saya.
****AND HAPPY READING****
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yg terluka
RomanceKata orang Kisah cinta itu indah Kisah cinta itu manis Kisah cinta itu akan berakhir bahagia Tapi Kenapa di kisahku tidak Kenapa di kisahku harus aku yg terluka Kenapa di kisahku harus aku yg tersiksa Kenapa di kisahku aku yg harus berkorban