"Maaf ya tadi saya nabrak kamu" katanya malu-malu."Eh eng..enggak apa-apa kok" kataku malu-malu juga.
Dan setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara kami hanya ada keheningan saja.Dan aku tidak henti-hentinya memandangi wajahnya yg sangat tampan.Hingga dia sadar kalau aku memandangi wajahnya.
"Ada apa?ada yg aneh dari wajah saya?" tanyanya kepadaku.
"E...eh eng..enggak kok" jawabku gugup.
"Waduh mampus aku ketahuan sama dia lagi,malu banget rasanya,emangnya aku ketara banget ya" kataku dalam hati.
"O ya kamu lagi nunggu seseorang?" tanyaku padanya.
"Iya aku lagi nunggu seseorang tapi kok gak datang-datang ya" jawabnya.
"O ya uda sambil nunggu dia datang lebih baik kita saling memperkenalkan diri aja" kataku.
"Hmm boleh,perkenalkan namaku David Gabriel" katanya sambil mengulurkan tangannya kepadaku dan tersenyum.
"O David ya,perkenalkan juga aku Nana veronika" kataku sambil membalas uluran tangannya.
"O ya Nana kamu di sini lagi nunggu seseorang juga ya?" tanyanya kepadaku.
"Ah tidak aku di sini lagi nenangin diri aja" jelasku kepadanya.
"Ah yg bener,cewek secantik kamu masa gak lagi nungguin seseorang" gombalnya.
"Iya bener aku lagi gak nunggui...." kata-kataku terpotong karna salah satu pekerja yg ada di cafe ini memanggilku.
"Permisi bu mengganggu,tapi ibu lagi di panggil sama bagian keuangan untuk memberikan kejelasan tentang cafe ini selama satahun" jelasnya panjang lebar.
"Oh oke saya segera kesana" kataku kepada pekerja itu.Dan dia langsung pergi dan meninggalkan kami.Dan sebelum pergi aku permisi dulu kepada David.
"Eh David saya permisi dulu ya ada urusan bentar di belakang" kataku padanya dan di iyakannya.
"Oh baiklah,tapi jangan lama-lama ya" katanya dan aku hanya tersenyum kepadanya dan pergi meninggalkannya.
*****
Dan setelah urusanku selesai aku kembali ke mejaku dan di sana masih saja menampakkan diri David yg sangat tampan itu.Dan sedikit lagi aku akan sampai ke mejaku dia langsung menyapaku.
"Hai lama banget sih" katanya.
"Iya ada urusan dikit kok di belakang tadi" kataku sambil duduk di bangkuku.
"Dikit kamu bilang dikit,kamu uda pergi selama 1 jam tahu" katanya agak kesel dan itu membuat wajahnya makin lucu aja.
"Yaelah baru di tinggal bentar aja kok uda seperti itu,macam anak-anak aja" kataku sambil tertawa.
"Jadi kamu senang aku kayak gini" cemberutnya sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Iya aku minta maaf sebagai tabusannya apa yg harus aku perbuat" kataku padanya dan langsung saja membuat dia tersenyum.
"Oke,jelaskan ini semua" katanya padaku yg membuat aku bingung.
"Jelaskan apa" kataku bingung dan karna wajahku yg entah kayak mana David malah tertawa.
"Ih muka kamu lu banget ya" katanya sambil mencubit hidungku dan membuat aku tidak bisa berkata apa-apa.
"Yg ku maksud apa urusanmu sama cafe ini,sehingga kau di panggil sampai selama ini" jelasnya panjang lebar.
"Oo itu rupanya,aku itu adalah pemilik dari cafe ini jadi kalau aku ada waktu ya aku kesini sambil nenangin diri dan sekali mengecek keadaan yg ada di sini" jalasku panjang lebar dan membuat dia kaget.
"Ja..jadi kamu pemilik dari cafe yg terkenal ini" katanya tidak menyangka.
"Gak usah seperti itu kali.O ya jadi bagaimana dengan orang yg kau tunggu-tunggu?" tanyaku kepadanya.
"Sepertinya dia gak bakalan dateng deh,soalnya uda jam segini" katanya.
"Oh jadi baga...." kataku terputus karna David mendapatkan terpon dari seseorang.
Trriiinngggg Trriiinnng
"Eh bentar ya" katanya sambil meninggalkanku dan menganggkat telponnya.
5 menit kemudian
David menghampiriku dan nampaknya dia lagi tergesa-gesa.
"Nana sorry banget ya aku mau balik duluan soalnya besok aku harus uda balik ke Jakarta,ada urusan yg mendadak nih" jelasnya.
"Oh oke" kataku dan dia langsung pergi.
"See you Nana,nice to meet you" katany sambil pergi meninggalkan cafe ini.
"See you,nice to meet you to David" kataku.
Dan setelah David tidak ada lagi aku pun pergi meninggalkan cafe menuju penginapanku.
******
Sampai sini dulu ya
Maaf lama
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yg terluka
RomansaKata orang Kisah cinta itu indah Kisah cinta itu manis Kisah cinta itu akan berakhir bahagia Tapi Kenapa di kisahku tidak Kenapa di kisahku harus aku yg terluka Kenapa di kisahku harus aku yg tersiksa Kenapa di kisahku aku yg harus berkorban