Part 9

66 3 0
                                    

Akhirnya aku sampai juga di Jakarta ya semalam Afika menelponku karna pemilik dari perusahaan yg akan bekerjasama denganku sudah balik ke Jakarta dan akan mulai melakukan kerja samanya dengan perusahaanku.

Skip Bandara

"Nana sebelah sini" kata Afika sambil melambaikan tangannya dan juga ada Aldo di sampingnya yg tengah tersenyum ke arahku.Aku pun berlari ke arah mereka seperti anak-anak dan langsung memeluk Afika.

"Gila lo Na makin cantik aja,emangny selama sebulan lo ngapain aja sih" kata Afika kepo.

"Yaelah Fik,ya aku ngurusin kerjaankulah jadi ngapain lagi hah"jawabku dan aku melihat wajah Afika rada aneh.

" kau kena? Sampai-sampai lihatin aku segitunya"tanyaku padanya yg kontan saja di jawab Afika dengan sedikit berteriak.

"Gila lo Na,cara ngomong lo uda beda banget gak kayak dulu yg lo gue lo gue" katanya sedikit berteriak sehingga beberapa orang yg ada di bandara memperhatikan kami.

"E..eh itu nanti aja sekarang lebih baik kita segera ke mobil aja ya" kataku sambil melirik orang-orang yg memperhatikan kami.

Skip Mobil

"O.. Jadi itu alasannya" kata Fika setelah mendengar alasanku.

"Hmm" dehemku singkat.

"O ya Na selama di sana lo ngapain aja sih?" tanyanya.

"Gak ada cuma ngurusin kerjaan doang" jelasku.

"Eh eh di sana banyak cogan gak??" katanya lagi yg langsung membuatku tertawa kecil.

"Banyak Fik" kataku kepadanya dengan ekspresi yg lucu.

"Lo ada kecantol gak satu" katanya ngerayu.

"Ada" kataku singkat sambil tersenyum.

Dan tiba-tiba saja Aldo mengerem mobil yg kami tumpangi ini secara mendadak,dan langsung saja membuat kami bedua yg duduk di bangku belakang tersungkur ke depan karna tidak memakai sabuk pengaman.

"Apaan sih lo Do,bikin kaget aja,sakit tahu ini" gerutu Afika.

"Ah maaf" kata Aldo dan mulai melajukan mobilnya kembali.

"Jadi jadi kayak mana selanjutnya Na" kata Afika antusias yg menyadarkanku dari lamunan.

"Selanjutnya apaan?" tanyaku bingung.

"Ih lo ini polos banget ya.Ituloh urusanmu dengan cowok yg lo bilang nyantol di hati lo" katanya penasaran.

"Hahahahaha" tawaku sambil memengangi perutku.

"Lo kenapa sih,emang kata-kataku salah apa" tanyanya bingung.

"Enggak sih,cuma lucu aja,maksudku kecantol bukan di hatiku,tapi kami cuma kenalan aja di salah satu cafe milikku" jelasku.

"KENALAN,kok bisa?" tanyanya lagi.

"Iya,waktu itu aku gak sengaja nabtak dia di depan toilet" jelasku.

"Kok bisa di sana sih" katanya lagi.

"Ya mana aku tahu" jelasku.

"Eh eh kalau boleh tahu siapa namanya?kalian pasti uda kenalan dong" kata Afika.

"Iya kami memang uda kenalan dan namanya Da..." kataku terputus karna kami uda sampai di kantor.

"Uda sampai" kata Aldo tanpa melihat kami.

"Oke,turun yuk" ajakku ke Afika.

"Ayo" katanya dan kami pun langsung turun dan masuk ke dalam kantor.

"O ya Na aku uda siapin barang-barangmu untuk meeting nanti di ruanganmu" jelasnya lagi.

"Oke" kataku sambil jalan menuju lift yg ada di kantor ini.

Setelah keluar dari lift Afika langsung pamit karna masih ada urusan yg belum di selesaikannya dan aku langsung menuju ruanganku.Aku duduk di kursi kebesaranku sambil membuang nafasku kasar.

"Haaaaaaahhhhhhhh"

Dan sedetik kemudian aku langsung mengganti pakaianku karna sebentar lagi meeting akan di mulai.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan dari luar ruanganku dan langsung saja kupersilahkan masuk,ternyata dia adalah Afika.

"Ada apa Fik?" tanyaku.

"Na mereka sudah datang dan sekarang mereka sudah ada di ruang meeting" jelasnya padaku.

"Apanya semuanya uda siap?" tanyaku lagi.

"Sudah Na dan satu lagi Na pemilik dari perusahaan yg bakalan kerja sama dengan kita sangat tampan" jelasnya sambil malu-malu.

"Benarkah,dia juga sudah ada di sana?" tanyaku lagi.

"Sudah Na malah dia yg datang terlebih dahulu" jelasnya lagi.

"Baiklah kau duluan saja,masih ada hal yg harusku kerjakan sebentar" jelasaku dan di anggukan oleh Afika.

Skip ruang meeting

"Tunggu sebentar ya bos kami masih ada kerjaan yg harus di selesaikannya terlebih dahulu" jelas Afika kepada para peserta meeting.

"Baiklah" jawab bos mereka.

Nana pov

"Aduh aku uda telat banget nih" gerutuku sambil melihat jam tangan yg melingkar di tangan kiriku.

"Huh akhirnya sampai juga" kataku yg sudah ada di depan ruangan meeting dan langsung masuk.

"Maaf saya terlambat kar...." kataku terputus karna melihat seseorang yg gak asing lagi.

"Kamu" kataku sambil menunjuk dirinya.


********

Sampai di sini dulu ya

Happy reading

Hati yg terluka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang